Waduk Jatigede: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapikan
merapikan
Baris 24:
| cost =[[US$]] 467 juta
| owner =[[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| spillway_type = OgeeLuncur
| spillway_capacity = {{Convert|4468|m3/s|ft3/s|0|abbr=on}}
| plant_operator = [[Perusahaan Listrik Negara]]
Baris 32:
| website =
| extra =
|crosses=[[Sungai Cimanuk]]|crest_elevation={{Convert|265|m|ft|0|abbr=on}}|crest_width={{Convert|1108,25|m|ft|0|abbr=on}}<ref name="joga"/>|reservoir_surface={{Convert|41.22|km2|mi2|0|abbr=on}}|reservoir_elevation={{Convert|260|m|ft|0|abbr=on}}|reservoir_catchment={{Convert|1462|km2|mi2|0|abbr=on}}|reservoir_capacity=980.000.000 m<sup>3</sup>|active_capacity=877.000.000 m<sup>3</sup>|installed_capacity=110 MW<ref name=Debby>{{cite web|last=Rahmawati|first=Debby|title=Jatigede Dam|url=http://downloads.ziddu.com/downloadfile/15274775/EKSKURSIWADUKJATIGEDE1.docx.html|publisher=Department of Civil Engineering University Gunadarma|accessdate=20 January 2012|language=Indonesian|year=2011}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>|turbines=2|hydraulic_head={{Convert|170|m|ft|0|abbr=on}} (desain)|open=2015|volume={{Convert|6700000|m3|cuyd|0|abbr=on}}|type=Urugan|length={{Convert|1715|m|ft|0|abbr=on}}|height={{Convert|110|m|ft|0|abbr=on}}|plant_name=PLTA Jatigede|spillways=1|purpose=Serbaguna}}
[[Berkas:Bendungan Jatigede dari Puncak Pareugreug.jpg|jmpl]]
'''Waduk Jatigede''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di [[Kabupaten Sumedang]], [[Provinsi Jawa Barat]].<ref name="Bendungan Besar">{{cite book|title=Dampak Sosial dan Lingkungan Bendungan Raksasa|author=Goldsmith, Edwards dan Nicholas Hildyard|year=1993||publisher=Yayasan Obor Indonesia}}</ref> Pembangunan waduk ini telah lama direncanakan sejak zaman [[Hindia Belanda]]. Waduk ini mulai dibangun pada tahun 2008 padadi masa kepresidenankepemimpinan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan baru diresmikan pada tahun 2015 serta beroperasi penuh pada tahun 2017 di masa kepemimpinan Presiden [[Joko Widodo]].<ref>[http://properti.kompas.com/read/2017/04/07/220000521/waduk.jatigede.beroperasi.penuh Waduk Jatigede Beroperasi Penuh]</ref>

Waduk ini dibangun dengan membendung aliran [[Sungai Cimanuk]] di wilayah [[Jatigede, Sumedang|Kecamatan Jatigede]], [[Kabupaten Sumedang]]. denganKapasitas dengantampung kapasitaswaduk tampungini mencapai 979,5 juta meter kubik air. Waduk Jatigedeini merupakan [[waduk]] dengan kapasitas tampung terbesar kedua di [[Indonesia]], setelah [[Waduk Jatiluhur]].
 
== Sejarah ==
Pembangunan waduk ini telah direncanakan sejak zaman [[Hindia Belanda]]. Kala itu, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran [[Sungai Cimanuk]] dandengan waduk Jatigedeini merupakansebagai waduk utama dan yang paling besarterbesar. Akan tetapi, pembangunan ketiga waduk itutersebut mendapatkanmendapat tentanganpenolakan dari masyarakat sekitar sehingga pembangunannya dibatalkan. Pada tahun 1963, [[Soekarno|Presiden Soekarno]] kembali menggagas pembangunan waduk ini, tetapi pembangunan waduk ini ditunda, karena ketiadaan dana. Baru pada dekade [[1990-an]], rencana pembangunan waduk Jatigedeini kembalidiseriusi.<ref>{{Cite menghangatbook|date=April 2016|url=https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/autocover/b071ef3b6397cc9f11c411b5975873b4.pdf|title=Membangun Infrastruktur dari Pinggiran: Rahasia Satu Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia|publisher=Pustaka Spirit|isbn=978-602-1118-66-5|editor-last=Novrianto, R., dan Waluyo, D.|pages=31|url-status=live}}</ref>
 
Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di [[Darmaraja, Sumedang|Kecamatan Darmaraja]], [[Wado, Sumedang|Kecamatan Wado]], [[Jatigede, Sumedang|Kecamatan Jatigede]] dan [[Jatinunggal, Sumedang|Kecamatan Jatinunggal]]. Relokasi pertama dilakukan pada tahun [[1982]]. DesainWaduk pembangunanini waduklalu inimulai dilakukandirancang pada tahun 1988, dan disambungbaru mulai dibangun 20 tahun kemudian, yaitu proses konstruksiyakni pada tahun 2007-2015.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/2688397/ini-latar-belakang-proyek-jatigede-waduk-terbesar-kedua-di-ri Ini Latar Belakang Proyek Jatigede, Waduk Terbesar Kedua di RI]</ref> Pada tanggal 31 Agustus 2015, dilakukan penggenangan [[waduk]] sekaligus peresmian waduk ini oleh [[Daftar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia|Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]], [[Basuki Hadimuljono|Basuki Hadimulyono]]. Waduk Jatigede dibangun dengan biaya anggaran hingga mencapai US$ 467 juta atau setara dengan Rp 6.538.000.000.000 dengan(asumsi kurs rupiah Rp 14.000).<ref>[http://jabar.tribunnews.com/2015/08/31/pembangunan-waduk-jatigede-habiskan-dana-rp-65-triliun Pembangunan Waduk Jatigede Habiskan Dana Rp 6,5 Triliun]</ref>
 
== Fungsi ==
{{360}}
Waduk Jatigede terutama difungsikan untuk mengairi lahan pertanian dan membangkitkan listrik. Selain itu, waduk ini juga difungsikan sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dsb.
Seperti waduk lainnya, Waduk Jatigede pun memiliki fungsi utama untuk sarana [[irigasi]] dan [[pembangkit listrik tenaga air]] (PLTA). Selain itu juga berfungsi sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dan lain sebagainya. Waduk Jatigede difungsikan sebagai pusat pengairan untuk 90.000 hektar lahan pertanian produktif di [[Kabupaten Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu]] dan [[Kabupaten Majalengka]]. Selain itu, air dari Waduk Jatigede juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Megawatt (MW) yang saat ini tengah dibangun oleh PT PLN (Persero). Waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik. Selain itu, waduk ini juga akan meredam terjadinya banjir bagi 14.000 hektare kawasan di Jawa barat.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3167139/ini-penampakan-waduk-jatigede-setelah-digenangi-air Ini Penampakan Waduk Jatigede Setelah Digenangi Air]</ref>
 
Seperti waduk lainnya, Waduk Jatigede pun memiliki fungsi utamadifungsikan untuk saranamengairi [[irigasi]]lahan danpertanian [[pembangkitseluas listrik tenaga air]] (PLTA)87. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dan lain sebagainya. Waduk Jatigede difungsikan sebagai pusat pengairan untuk 90.000804 hektar lahan pertanian produktif di [[Kabupaten Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu]] dan [[Kabupaten Majalengka]]. Selain itu, air dari Waduk Jatigede juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkitmembangkitkan Listriklistrik Tenagamelalui Airsebuah ([[pembangkit listrik tenaga air|PLTA)]] berdayaberkapasitas 110 Megawatt (MW) yang saat ini tengahsedang dibangun oleh PT [[PLN (Persero)]]. Waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik. Selain itu, waduk ini juga akan meredam terjadinya banjir bagidi wilayah seluas 14.000 hektare kawasanhektar di Jawa baratBarat.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3167139/ini-penampakan-waduk-jatigede-setelah-digenangi-air Ini Penampakan Waduk Jatigede Setelah Digenangi Air]</ref><ref name="joga">{{cite book|author=Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus|date=2020|url=https://pu.go.id/pustaka/biblio/digital/1DG17/unduh|title=75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|isbn=978-623-94752-4-6|pages=30-33|language=Indonesia|doi=|id=|url-status=live}}</ref>
Selain memiliki manfaat teknis, Waduk Jatigede juga menawarkan keindahan alam yang 'tak sengaja' terbentuk akibat proses penggenangan. Puncak-puncak bukit yang berada di area genangan berpadu dengan hamparan air yang merefleksikan birunya warna langit menciptakan pemandangan indah yang memanjakan mata. Memanfaatkan keindahan tersebut, masyarakat sekitar menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata alam.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3554329/manfaatkan-indahnya-waduk-jatigede-warga-kembangkan-kawasan-wisata. Manfaatkan Indahnya Waduk Jatigede, Warga Kembangkan Kawasan Wisata]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Selain memiliki manfaat teknis, Waduk Jatigede juga menawarkan keindahan alam yang 'tak sengaja' terbentuk akibat proses penggenangan. Puncak-puncak bukit yang berada di area genangan berpadu dengan hamparan air yang merefleksikan birunya warna langit menciptakan pemandangan indah yang memanjakan mata. Memanfaatkan keindahan tersebut, masyarakat sekitar pun menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata alam.<ref>[http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3554329/manfaatkan-indahnya-waduk-jatigede-warga-kembangkan-kawasan-wisata. Manfaatkan Indahnya Waduk Jatigede, Warga Kembangkan Kawasan Wisata]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Dampak Sosial ==
{{sect-stub}}
[[Berkas:Aliansi Rakyat Jatigede.jpg|ka|jmpl|270px]]
Proyek pembangunan Waduk Jatigede telah digagas sejak masa pemerintahan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] pada tahun 1963. Namun gagasan ini tertunda pelaksanaannya akhibat kekurangan dana untuk pembangunan. Tahap awal pembangunan baru dimulai pada tahun 1982, yaitu pembebasan lahan. Pada masa ini, pemerintahan telah beralih ke [[Soeharto]].<ref>{{Cite book|date=April 2016|url=https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/autocover/b071ef3b6397cc9f11c411b5975873b4.pdf|title=Membangun Infrastruktur dari Pinggiran: Rahasia Satu Tahun Membangun Infrastruktur Indonesia|publisher=Pustaka Spirit|isbn=978-602-1118-66-5|editor-last=Novrianto, R., dan Waluyo, D.|pages=31|url-status=live}}</ref>
 
Pembangunan Waduk Jatigede menimbulkan persoalan yang kompleks. Selain mengakibatkan enam belas ribu warga Kabupaten Sumedang yang terdampak, pembangunan Waduk Jatigede juga menimbulkan bencana ekologi yang menyebabkan hilangnya sekitar 1 juta lahan hijau produktif, ancaman pengangguran massif, dam puluhan situs kebudayaan Sunda sejak era abad ke-8 hingga Kerajaan Pajajaran terancam tenggelam. Proyek multinasional tersebut menyisakan persoalan yang belum terselesaikan hingga detik peluncuran penggenangan yang dibuka oleh Presiden Jokowi akhir Agustus 2015.
 
== Dampak Sosialsosial ==
{{sect-stub}}
[[Berkas:Aliansi Rakyat Jatigede.jpg|ka|jmpl|270px|Demonstrasi penolakan penggenangan waduk]]
Pembangunan Waduk Jatigede menimbulkan persoalan yang kompleks. Selain mengakibatkan enam belas ribu16.000 warga Kabupaten Sumedang yang terdampak, pembangunan Waduk Jatigede juga menimbulkan bencana ekologi yang menyebabkan hilangnya sekitar 1 juta lahan hijau produktif, ancaman pengangguran massifmasif, damdan puluhan situs kebudayaan Sunda sejak era abad ke-8 hingga [[Kerajaan Pajajaran]] terancam tenggelam. Proyek multinasionalstrategis tersebutnasional ini pun menyisakan persoalan yang belum terselesaikan hingga detik peluncuranperesmian penggenangan yangwaduk dibukaini oleh Presiden JokowiJoko Widodo pada akhir bulan Agustus 2015.
== Rujukan ==
{{reflist}}