Alexander Andries Maramis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 92:
Maramis diangkat sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] dalam [[Kabinet Presidensial|kabinet Indonesia pertama]] pada tanggal 26 September 1945. Ia menggantikan [[Samsi Sastrawidagda]] yang pada awalnya diberi jabatan tersebut pada waktu kabinet dibentuk pada tanggal 2 September 1945. Sastrawidagda mengundurkan diri setelah hanya menjabat selama dua minggu karena sakit.<ref>[[#Anwar2009|Anwar (2009)]], p. 115.</ref> Sastrawidagda adalah orang pertama yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Indonesia, tetapi karena waktunya yang sangat singkat, Maramis dapat dianggap, secara ''de facto'', sebagai Menteri Keuangan Indonesia pertama.
 
Sebagai Menteri Keuangan, Maramis berperan penting dalam pengembangan dan pencetakan [[Uang kertas rupiah|uang kertas]] Indonesia pertama atau [[Oeang Republik Indonesia]] (ORI). Dibutuhkan waktu satu tahun sebelum uang kertas ini bisa dikeluarkan secara resmi pada tanggal 30 Oktober 1946. <ref name="GNFI2020">[[#GNFI2020"|GNFI (2020)]]</ref> Nota-nota ini menggantikan uang kertas Jepang yang diedarkan oleh pemerintah Hindia Belanda ([[NICA]]).<ref>[[#Anwar2009|Anwar (2009)]], p. 116.</ref><ref>[[#Lindblad2008|Lindblad (2008)]], p. 62.</ref> Uang dikeluarkan untuk denominasi 1, 5, dan 10 sen, dengan ditambah ½, 1, 5, 10, dan 100 rupiah. Tanda tangan Maramis sebagai Menteri Keuangan terdapat dalam cetakan uang-uang kertas ini.
 
Maramis menjabat sebagai Menteri Keuangan beberapa kali lagi, secara berurutan dalam [[Kabinet Amir Sjarifuddin I]] pada tanggal 3 Juli 1947,<ref>[[#Anderson1972|Anderson (1972)]], p. 398.</ref> [[Kabinet Amir Sjarifuddin II]] pada tanggal 12 November 1947,<ref>[[#Finch1965|Finch and Lev (1965)]], p. 12.</ref> dan [[Kabinet Hatta I]] pada tanggal 29 Januari 1948.<ref>[[#Aritorang2008|Aritorang and Steenbrink (2008)]], p. 192.</ref> Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda memulai [[Agresi Militer Belanda II]] pada saat pemerintahan Hatta. Soekarno, Hatta, dan pejabat pemerintahan lainnya yang berada di [[Yogyakarta]] ditangkap dan diasingkan ke [[Pulau Bangka]]. Maramis pada saat itu sedang berada di [[New Delhi]], [[India]]. Dia menerima kawat dari Hatta sebelum Hatta ditangkap dengan instruksi untuk membentuk pemerintahan darurat di pengasingan di India seandainya [[Sjafruddin Prawiranegara]] tidak dapat membentuk pemerintahan darurat di [[Sumatra]].<ref>[[#Pour2010|Pour (2010)]], p. 70.</ref> Prawiranegara mampu membentuk [[Pemerintah Darurat Republik Indonesia]] dan [[Kabinet Darurat]] di mana Maramis diangkat sebagai [[Menteri Luar Negeri]]. Setelah Soekarno dan Hatta dibebaskan, Prawiranegara mengembalikan pemerintahan kepada Hatta pada tanggal 13 Juli 1949 dan Maramis kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan.