Atiek CB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hafidz Abdur (bicara | kontrib)
beliau juga mengusung genre musik Hard Rock dan Pop Rock. tapi ada sentuhan baladanya.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 63:
Sukses album ''Transisi'' menempatkan Atiek CB di jajaran solois wanita yang disegani. Namanya mulai disejajarkan dengan beberapa penyanyi papan atas Indonesia pada masa itu. Tahun 1985 Atiek CB kembali merilis album berikutnya yang berjudul ''[[Di Sudut Kemegahan Hidupnya]]''. Di album ini Atiek CB didukung oleh musisi senior [[Bartje Van Houten]]. Sayangnya album ini kurang mendapat sambutan jika dibandingkan dengan ''Transisi''. Meskipun lagu "Di Dalam Khayalku" sempat jadi radio hit. Tercatat sebelum album ini Purnama Record sempat merilis "Antara Anyer dan Jakarta" tanpa disertai promosi yang memadai. Menurut Atiek CB, lagu "Antara Anyer dan Jakarta" direkam selama proses pembuatan album ''[[Transisi]]'' tetapi tidak cukup dimasukkan album, sehingga dirilis terpisah dengan tambahan lagu-lagu lama. Lagu ciptaan [[Oddie Agam]] ini baru menjadi hit besar ketika [[Sheila Majid]] dari [[Malaysia]] merekam ulang dengan versi yang beda dan dipromosikan secara besar-besaran sebagai perkenalan Sheila di Indonesia. Namun hal ini tak berpengaruh sedikitpun bagi Atiek CB karena tahun yang sama Atiek merilis album ''Akh'' yang melejitkan hit "Akh", "Permohonan", "Di Bibirku Ada Cinta" dan "Apa Lagi". Lagu "Akh" yang sekaligus dijadikan judul album adalah sebuah lagu pop-rock garapan Cecep AS yang sebelumya menciptakan hit "Risau", penata musik di album ini adalah [[Younky Soewarno|Youngky Soewarno]]. Di sela-sela kesibukan menggarap album-album solonya, antara tahun 1985-1986 Atiek CB juga sibuk terlibat di proyek-proyek lain seperti ''[[Suara Persaudaraan]]'', sebuah proyek garapan [[James F. Sundah]] yang terinspirasi sukses [[USA for Africa]]. Melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan [[Nicky Astria]] dan [[Ikang Fawzi]] menyanyikan lagu "Ku Ajak Kau Kembali".
 
Selain juga, Atiek pernah bergabung dalam grup vokal [[Rumpies]], bersama [[Trie Utami]], [[Malyda]], dan [[Vina Panduwinata]] yang mempopulerkan lagu "Nurlela". Ia juga pernah bergabung dengan grup [[Adarapta]] bersama [[Titiek Hamzah]], [[Titi DJ]] dan [[Endah Soebroto]] , dimana mereka merilis ulang lagu-lagu milik [[Dara Puspita]].
 
Pada tahun 90-an Atiek, juga pernah tersandung masalah, saat sampul albumnya terdapat gambar palu dan arit yang tak lain adalah lambang [[Partai Komunis Indonesia|partai komunis yang terlarang di Indonesia]].