Model penerimaan teknologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar, added uncategorised tag
Laindan (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 47:
 
== Studi kasus ==
TAM dapat kita aplikasikan manakala kita ingin menelaah mengenai proses transisi pembayaran tiket pengguna bus [[transjakarta]] dari hard cash dengan menggunakan [[uang elektronik]] (e-money). Sejak pertama kali diperkenalkan pengunaannya kepada para pengguna transjakarta pada tahun 2014 <ref>http://news.liputan6.com/read/2059044/sekarang-naik-transjakarta-harus-pakai-tiket-elektronik</ref>
 
E-ticketing diperkenalkan kepada publik dalam rangka mengurangi biaya serta meningkatkan pengalaman serta kenyamanan penumpang. E- ticketing melibatkan kegiatan tiket digital yang pada akhirnya memungkinkan pengurangan penggunaan tiket kertas, termasuk didalamnya mengurangi penggunaan tenaga kerja, biaya percetakan, biaya pengiriman dan biaya akuntasi serta menghindari praktek komisi yang dibayar dalam sistem distribusi global ke agen.
Baris 67:
 
== Faktor Budaya dalam TAM ==
Dalam sebuah studi yang menggunakan TAM, ditemukan bahwa niat atau intensi menggunakan [[Internet untuk Segala|Internet untuk segala]] (''Internet of things''/IoT) dalam bidang kesehatan dapat diprediksikan oleh sebuah orientasi nilai kultural, yakni orientasi jangka panjang (''long-term orientation'').<ref>{{Cite journal|last=Prayoga|first=Tommy|last2=Abraham|first2=Juneman|date=2016-08-01|title=Behavioral Intention to Use IoT Health Device: The Role of Perceived Usefulness, Facilitated Appropriation, Big Five Personality Traits, and Cultural Value Orientations|url=http://ijece.iaescore.com/index.php/IJECE/article/view/746|journal=International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE)|language=en|volume=6|issue=4|pages=1751–1765|doi=10.11591/ijece.v6i4.pp1751-1765|issn=2722-2578}}</ref> Dijelaskan oleh para peneliti bahwa orang-orang yang mengantisipasi masa depannya, memandang teknologi baru sebagai peluang dan sarana untuk mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu, mereka akan menyediakan waktu dan upaya mereka untuk mempelajari dan melakukan apropriasi teknologi,<ref>{{Cite journal|last=Prayoga|first=Tommy|last2=Abraham|first2=Juneman|date=2017-04-01|title=Technopsychology of IoT Optimization in Business World|url=https://papers.ssrn.com/abstract=2948891|language=en|location=Rochester, NY}}</ref> yang bermakna mengintegrasikan teknologi, seperti IoT, sebagai alat strategis untuk mencapai tujuan hidupnya.
 
Pada tingkat negara, ditemukan juga bahwa orientasi budaya jangka panjang mampu memprediksikan akseptansi atau penerimaan terhadap uang kripto dan teknologi rantai blok (''blockchain'').<ref>{{Cite journal|last=Abraham|first=Juneman|last2=Sutiksno|first2=Dian Utami|last3=Kurniasih|first3=Nuning|last4=Warokka|first4=Ari|date=2019-07-01|title=Acceptance and Penetration of Bitcoin: The Role of Psychological Distance and National Culture|url=https://doi.org/10.1177/2158244019865813|journal=SAGE Open|language=en|volume=9|issue=3|pages=2158244019865813|doi=10.1177/2158244019865813|issn=2158-2440}}</ref> Hasil riset pada tingkat negara tidak selalu sejalan dengan hasil pada tingkat individual. Pada tingkat negara, ditemukan bahwa semakin tinggi orientasi jangka panjang negara-negara, semakin rendah penerimaan pemerintah dan warganya terhadap [[Mata uang kripto|uang kripto]] dan teknologi [[rantai blok]]. Hal ini dijelaskan oleh para peneliti sebagai perhatian warga terhadap keberlanjutan lingkungan hidup (''environmental sustainability''). Diketahui bahwa penambangan uang kripto membutuhkan konsumsi listrik serta memproduksi emisi karbondioksida yang cukup besar.<ref>{{Cite news|last=Clinten|first=Bill|date=2021-07-05|title=Berapa Listrik yang Dihabiskan untuk Menambang 1 Keping Bitcoin?|url=https://tekno.kompas.com/read/2021/07/05/17503397/berapa-listrik-yang-dihabiskan-untuk-menambang-1-keping-bitcoin|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-09-13|editor-last=Nistanto|editor-first=Reska K.}}</ref>