Soemitro Djojohadikoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan info Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 132:
Karena Soemitro mengejar industrialisasi dan menyukai [[teknokrasi]], ia lebih condong ke [[Blok Barat]] di dalam [[Perang Dingin]] dan juga menjadi anti-komunis. Meskipun Soemitro secara politik berada di bawah naungan Partai Sosialis, ia tidak setuju dengan paham [[sosialisme demokratis]] yang umum di kalangan tokoh partai tersebut.{{sfn|Niwandhono|2021|pp=165-166}} Soemitro juga mendukung bentuk usaha [[koperasi]] untuk memajukan ekonomi pedesaan.{{sfn|Rice|1983|p=64}} Mengenai kebijakan pemerintah, Soemitro mendukung anggaran yang berimbang karena kekhawatirannya bahwa anggaran dapat dihabiskan oleh politisi tanpa disiplin fiskal. Meskipun begitu, anggaran pembangunan dianggapnya penting dan ia menolak pemangkasan anggaran tersebut.{{sfn|Djojohadikusumo|1986|p=36}} Karena kondisi ekonomi dan birokrasi Indonesia yang masih muda pada masanya, Soemitro berkesimpulan bahwa cara terbaik untuk memeratakan ekonomi adalah melalui [[serikat pekerja]] yang kuat, bukan melalui perpajakan.{{sfn|Rice|1983|p=79}}
==
Soemitro meninggal dunia di Rumah Sakit Dharma Nugraha, Rawamangun, Jakarta Timur pada 9 Maret 2001 dalam usia 84 tahun. Ia sudah cukup lama menderita penyakit jantung dan penyempitan pembuluh darah.<ref name="liputan6"/> Sesuai wasiatnya agar dimakamkan dengan cara dan di tempat sederhana, Soemitro dikuburkan di [[Taman Pemakaman Umum Karet Bivak]].<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/25939/sumitro-minta-dimakamkan-secara-sederhana/|title=Sumitro Minta Dimakamkan Secara Sederhana|work=[[Tempo.co]]|date=29 Oktober 2003|access-date=16 Desember 2018|language=id}}</ref>
|