Soekarno: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 235:
# Membentuk [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (''Komite Nasional Indonesia Poesat''/KNIP) untuk membantu presiden sebelum pemilihan parlemen.
Visi Soekarno terhadap UUD Indonesia tahun 1945 terdiri dari [[Pancasila]]. Filsafat politik Soekarno pada dasarnya merupakan perpaduan unsur-unsur [[Marxisme]], [[nasionalisme]] dan [[Islam]]. Hal ini tercermin dalam usulan Pancasila versinya yang diajukannya kepada
BPUPKI dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945.<ref name="Smith 1974 174–183"/> Soekarno berpendapat, seluruh prinsip bangsa dapat terangkum dalam ungkapan ''[[gotong royong]].''<ref>{{cite web|url=http://www.antenna.nl/wvi/eng/ic/pki/sal/salim.html|title=BUNG KARNO: 6 JUNE – 21 JUNE}}</ref> Parlemen Indonesia, yang didirikan berdasarkan konstitusi asli (dan kemudian direvisi), terbukti tidak dapat diatur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang tidak dapat didamaikan antara berbagai faksi sosial, politik, agama dan etnis.<ref>{{cite book | editor-last = Emmerson | editor-first = Donald K. | title = Indonesia Beyond Suharto: Polity, Economy, Society, Transition | publisher = M.E. Sharpe | year = 1999 | location = Armonk, New York | pages = 3–38 }}, section: Robert Cribb, 'Nation: Making Indonesia'</ref>
|