Martha Tilaar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 32:
Martha sempat mengajar di [[Sekolah Dasar]] selama dua tahun.<ref>{{cite web|url=http://ciputrauceo.net/blog/2014/1/29/biografi-ibu-martha-tilaar-guru-sd-yang-menjadi-dirut-pt-sari-ayu-marta-kosmetika|title=Biografi Ibu Martha Tilaar, Guru SD yang Menjadi Dirut PT Sari Ayu Marta Kosmetika|date=29 Januari 2014|accessdate=16 Desember 2017|website=UC Entrepreneurship Online|archive-date=2017-12-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20171217013919/http://ciputrauceo.net/blog/2014/1/29/biografi-ibu-martha-tilaar-guru-sd-yang-menjadi-dirut-pt-sari-ayu-marta-kosmetika|dead-url=yes}}</ref> Setelah meraih gelar [[Sarjana Pendidikan]] dari [[Universitas Negeri Jakarta|IKIP Jakarta]], ia juga sempat mengajar di [[alma mater]]nya selama tiga tahun. Lalu pada tahun 1964, ia mengikuti suaminya, [[H.A.R. Tilaar|Dr. Henry A. Rudolf Tilaar]], yang bertugas ke [[Amerika Serikat]]. Di sanalah ia belajar mengenai [[kecantikan]]. Ia mengambil kuliah kecantikan dan lulus dari ''Academy of Beauty Culture'', Bloomington, [[Indiana]], [[Amerika Serikat]]. Ia kemudian bekerja selama tiga tahun di Campes Beauty Salon, [[Universitas Indiana]], Amerika Serikat. Begitu lulus dari akademi kecantikan, Martha segera membuka praktek salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri.<ref>{{Cite news|url=http://bisnis.liputan6.com/read/2550829/kisah-martha-tilaar-bekas-tkw-yang-kaya-raya-berkat-jamu|title=Kisah Martha Tilaar, Bekas TKW yang Kaya Raya Berkat Jamu |work=[[Liputan6.com]]|date=13 Juli 2016|accessdate=16 Desember 2017|editor-last=Wahyuni|editor-first=Nurseffi Dwi|language=id}}</ref> Tak hanya jasa kecantikan,
Martha pun sempat membuka layanan ''baby sitter''.
 
 
=== Mendirikan usaha ===
Baris 39 ⟶ 38:
Tahun 1972, ia pun pergi ke [[Eropa]] untuk belajar ramu-ramuan. Ia mengunjungi pabrik [[Yves Rocher]] di [[Prancis]], [[Mary Quant]] di [[Inggris]], dan [[Hartleben]] di [[Jerman Barat]]. Kembali ke Indonesia, didirikannya Martha Griya Salon yang memperkenalkan perawatan tradisional. Karena pada saat itu tidak banyak referensi tentang produk perawatan dalam negeri, Martha terpaksa mendatangi dukun-dukun beranak, selain belajar dari neneknya, Pranoto Liem alias Mak Oco, yang ahli membuat jamu. Berkat jamu dari Mak Oco pula, di usia 42 tahun Martha berhasil melahirkan anak pertamanya, [[Wulan Tilaar]]. Resep jamu penyubur itulah yang kemudian diabadikannya lewat produk ''Kaplet Wulandari''.
 
Pada tahun 1975, Martha sempat menjalin kerjasama dengan [[Mooryati Soedibyo]] yang mendirikan perusahaan kosmetik ''[[Mustika Ratu]]'' . Namun karena perbedaan visi misi, mereka mengakhiri kerjasama tersebut.
 
Menginjak tahun 1977, Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Boenjamin Setiawan dan Theresia Harsini Setiady, dari [[Kalbe Farma]]. Mereka sepakat membuat perusahaan [[kosmetik]] dan jamu, bernama [[Martina Berto|PT Martina Berto]], dan meluncurkan ''Sariayu Martha Tilaar'' sebagai produk pertama. Dilanjutkan kemudian dengan membuka pabrik kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, Kawasan Indsutri [[Pulo Gadung, Jakarta Timur]] yang diresmikan oleh Nyonya Nelly Adam Malik, istri [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] saat itu [[Adam Malik]] pada 22 Desember 1981. Baru berusia dua tahun perusahaan itu mendapat penghargaan tertinggi untuk penampilannya pada The First Asian Beauty Congress and Exhibition, Singapura. Martha sendiri memperoleh gelar [[Honoris Causa|Doktor Kehormatan]] di bidang ''Fashion Artistry'' dari The World University Tucson, Arizona, Amerika Serikat, 1984.<ref>{{Cite news|url=http://industri.kontan.co.id/news/strategi-martina-berto-di-pasar-perawatan-kulit|title=Strategi Martina Berto di pasar perawatan kulit|first=Eldo Christoffel |last=Rafael |editor=Rizki Caturini |date=11 September 2017|accessdate=16 Desember 2017|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|editor-last=Caturini|editor-first=Rizki|language=id}}</ref>