Mohammad Sjafei: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
Baris 97:
 
=== Masa-masa usaha mengisi kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:03 muhammadsjafei.jpg|jmpl|Sjafei sebagai Menteri Pengadjaran]]Setelah kemerdekaan, Engku Mohammad Syafei ikut aktif dalam membangun Republik Indonesia. Di masa awal kemerdekaan, Engku Mohammad Syafei diangkat sebagai [[Residen Sumatera Barat|Residen Sumatera Barat]]. Jabatan ini tidak lama dipegang, segera pada Oktober 1945 Engku Mohammad Syafei memilih mengundurkan diri. Sepanjang 12 Maret 1946 hingga 2 Oktober 1946, Engku Mohammad Syafei diminta mengurusi bidang pendidikan dengan menjadi [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pengajaran Indonesia]] pada [[Kabinet Sjahrir II]] menggantikan [[Todung Sutan Gunung Mulia]]<ref>Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia, Balai Pustaka</ref>. Pada Pemilu 1955, Engku Mohammad Syafei ikut terjun berpolitik, namun tidak terpilih menjadi anggota parlemen karena kekurangan suara.
 
Pada peristiwa pergolakan daerah [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)]] yang berlangsung dari 1958-1961, situasi dan kondisi memaksa Engku Mohammad Syafei untuk bergabung dengan gerakan ini dengan menjadi Menteri Pendidikan dan Kesehatan PRRI<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=van der Kroef|first=Justus M.|date=1957|title=Instability in Indonesia|url=https://www.jstor.org/stable/3024060|journal=Far Eastern Survey|volume=26|issue=4|pages=49–62|doi=10.2307/3024060|issn=0362-8949}}</ref>. Walau pun perang hanya berlangsung selama tiga tahun, namun kegiatan belajar di sekolah INS Kayutanam terlantar cukup lama. Selama masa perang saudara itu, kampus INS Kayutanam mengalami kerusakan yang cukup parah. Pada tahun 1968, Engku Mohammad Syafei kembali ke [[Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman|Kayutanam]] untuk membangun [[INS Kayutanam|INS]] yang terlantar akibat perang. Selain membangun dunia pendidikan melalui [[INS Kayutanam]], Engku Mohammad Syafei juga turut membantu pendirian Sekolah Tinggi Hukum Pancasila di [[Kota Padang|Padang]], yang kemudian hari menjadi [[Fakultas Hukum Universitas Andalas]].