Raden Patah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vëantur07 (bicara | kontrib)
k Mengkoreksi data tambahan. Bhre Kertabhumi bukan merupakan penguasa Majapahit, topik ini pernah dibahas sejarawan Wayan Jarrah dalam media sosialnya.
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 41:
 
== Berdirinya Kesultanan Demak ==
Sejauh ini belum ada catatan sejarah yang sezaman dengan Raden Patah yang menggambarkan berdirinya Demak sebagai negara mandiri. Kebanyakan babad yang menceritakan "sejarah" Demak ditulis jauh setelah negara ini runtuh.
 
Salah satu versi tersebut terdapat dalam ''[[Babad Tanah Jawi]]'', yang menyebutkan Raden Patah menolak menggantikan [[Arya Damar]] menjadi Adipati [[Palembang]]. Ia kabur ke [[pulau Jawa]] ditemani Raden Kusen (Husain). Sesampainya di [[Jawa]], keduanya berguru pada [[Sunan Ampel]] di [[Surabaya]]. Raden Kusen kemudian mengabdi ke [[Majapahit]] bergelar adipati pecat tondho ing terung, sedangkan Raden Patah pindah ke [[Jawa Tengah]] membuka hutan Glagahwangi menjadi sebuah [[pesantren]].
Baris 61:
 
== Pemerintahan ==
Pada tahun 1479 ia meresmikan [[Masjid Agung Demak]] sebagi pusat pemerintahan. Ia juga memperkenalkan pemakaian ''Salokantara'' sebagai kitab undang-undang kerajaan. Kepada umat beragama lain, sikap Raden Patah sangat toleran.
 
Raden Patah juga tidak mau memerangi umat [[Hindu]] dan [[Buddha]] sebagaimana wasiat [[Sunan Ampel]], gurunya. Meskipun naskah ''babad'' dan ''serat'' memberitakan ia menyerang [[Majapahit]], hal itu dilatarbelakangi persaingan politik memperebutkan kekuasaan [[pulau Jawa]], bukan karena sentimen agama. Lagi pula, naskah ''babad'' dan ''serat'' juga memberitakan kalau pihak [[Majapahit]] lebih dulu menyerang [[Giri Kedaton]], sekutu [[Demak]] di [[Gresik]].