Dai (pendakwah): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan artikel dan mengembangkan isinya
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Cholil eren (bicara | kontrib)
penulisan Da' menjadi Dai sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia
Baris 1:
'''Da'iDai''' adalah sebutan bagi orang yang melakukan [[dakwah]]. Peringkat da'idai yang tertinggi diberikan oleh [[Allah]] kepada [[Muhammad|Nabi Muhammad]] diikuti oleh para [[ulama]] dan [[cendekiawan]]. Da'iDai dilakukan dengan dua jenis [[motif]] yaitu motif alasan dan motif tujuan. Persyaratan untuk menjadi da'idai adalah memiliki [[kesehatan jiwa]] yang sehat, memahami [[perilaku manusia]] dan mampu mengikuti [[perubahan sosial]]. Da'iDai dapat berdakwah menggunakan metode konvensional. Peran da'idai dalam dakwah adalah sebagai pemersatu umat [[muslim]] di dalam suatu [[masyarakat]].  
 
== Penamaan ==
Da'iDai adalah sebutan umum untuk orang yang melakukan [[dakwah]]. Kata da'idai digunakan pula khusus untuk orang yang berdakwah dengan jenis kelamin [[laki-laki]]. Sedangkan bagi jenis kelamin [[perempuan]], namanya adalah da'iahdaiah.<ref>{{Cite book|last=Syarifudin, A., dan Hamandia, M. R.|date=2021|url=http://repository.radenfatah.ac.id/19279/1/Buku%20Achmad%20Syarifudin%202021.pdf|title=Strategi Prodi dan Alumni KPI dalam Meningkatkan Peran Da’i/ah di Sumatera Selatan|location=Palembang|publisher=Rafah Press|isbn=978-623-250-300-7|pages=60|url-status=live}}</ref>
 
== Jenis ==
Da'iDai merupakan orang yang menyeru kepada [[Allah]]. Para da'idai dapat dikategorikan menjadi beberapa peringkat. Da'iDai dengan peringkat pertama dan utama adalah [[Muhammad|Nabi Muhammad]]. Ini berdasarkan [[Surah Al-Ahzab]] ayat 46 yang menjelaskan tentang pemberian gelar penyeru kepada Allah bagi Nabi Muhammad. Istilah ini juga diberikan kepada para [[ulama]] dan [[cendekiawan]] yang mengamalkan secara tulus ilmunya untuk membimbing masyarakat. Peringkat da'idai bagi para ulama ditentukan oleh jangkauan bimbingan keilmuannya. Semakin luas jangkauannya maka semakin tinggi peringkatnya, dan semakin sempit jangkauannya maka semakin rendah peringkatnya. Para ulama juga menyebutkan bahwa [[muazin]] juga termasuk kelompok da'idai.<ref>{{Cite book|last=Hasanah|first=Umdatul|date=2016|url=http://repository.uinbanten.ac.id/6751/1/lmu%20dan%20Filsafat%20Dakwah.pdf|title=Ilmu dan Filsafat Dakwah|location=Serang|publisher=Penerbit fseipress|isbn=978-602-7787-14-8|editor-last=Masduki|pages=25|url-status=live}}</ref>
 
Para da'idai juga dapat dibedakan berdasarkan popularitasnya menjadi da'idai senior, da'idai masyarakat dan da'idai pemula. Da'iDai senior adalah da'idai yang telah menjadi [[tokoh masyarakat]] dan tokoh agama dalam pandangan publik. Da'iDai masyarakat adalah para da'idai yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sedangkan da'idai pemula adalah dai yang belum dikenal oleh masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Hasanah, U., dan Asia T., N.|date=2021|url=http://repository.uinbanten.ac.id/8095/1/Dakwah%20dan%20Pergaulan%20Otoritas.pdf|title=Politik Dakwah Dan Pergulatan Otoritas: Kontroversi Standardisasi dan Sertifikasi Pendakwah di Indonesia|location=Serang|publisher=Penerbit & Percetakan Media Madani|isbn=978-623-5553-86-3|editor-last=Hasanah|editor-first=Umdatul|pages=73|url-status=live}}</ref>
 
== Motif ==
[[Motif]] dai' dalam berdakwah dibedakan menjadi motif alasan dan motif tujuan. Motif alasan dari da'idai untuk berdakwah meliputi kelangkaan da'idai yang dapat menjadi komunikator, adanya senioritas dan tuntutan agama. Sedangkan motif tujuan dari da'idai untuk berdakwah meliputi ekonomi, popularitas dan kemampuan diri.<ref>{{Cite book|last=Sulaeman, dan Toisuta, H.|date=2019|url=https://www.researchgate.net/profile/Sulaeman-Sulaeman-2/publication/336847486_IMPRESSION_MANAGEMENT_DA'I_BERDAKWAH/links/5db6ba1292851c577eceef6c/IMPRESSION-MANAGEMENT-DAI-BERDAKWAH.pdf|title=Impression Management Da’i Berdakwah|location=Ambon|publisher=LP2M IAIN Ambon|isbn=978-602-61524-5-9|pages=6|url-status=live}}</ref>
 
== Persyaratan ==
 
=== Kesehatan jiwa ===
Setiap da'idai harus memiliki kondisi [[kesehatan jiwa]] yang sehat. Ini karena kegiatan mereka berkaitan dengan dakwah termasuk kepada orang-orang yang mengalami [[gangguan jiwa]]. Gangguan jiwa yang dimaksud adalah orang yang kehilangan tujuan hidup, pedoman hidup dan teladan hidup. Kesehatan jiwa dari da'idai lebih utama dibandingkan dengan kesehatan jasmani dirinya.<ref>{{Cite journal|last=Yusro|first=Ngadri|date=2017|title=Urgensitas Kepribadian Da`i Dalam Berdakwah|url=https://www.researchgate.net/publication/322311625_Urgensitas_Kepribadian_Dai_Dalam_Berdakwah/fulltext/5a53707e0f7e9bbc1056a0fb/Urgensitas-Kepribadian-Da-i-Dalam-Berdakwah.pdf|journal=Jurnal Dakwah dan Komunikasi1|volume=1|issue=1|pages=75}}</ref>
 
=== Pemahaman perilaku manusia ===
Da'iDai harus memiliki kemampuan dalam memahami [[perilaku manusia]] di dalam masyarakat. Kemudian, para da'idai juga harus memahami tentang [[budaya]], [[sejarah]], dan [[bahasa]] yang dipergunakan oleh masyarakat yang didakwahi. Teknik dakwah yang tepat untuk digunakan akan diketahui setelah memahami hal-hal tersebut. Tanpa pemahaman ini, dakwah yang dilakukan para da'idai tidak akan mampu menjangkau khalayak yang dituju.<ref>{{Cite book|last=Rahman|first=Mohammad Taufiq|date=2021|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/46063/1/BUKU-SOSIOLOGI%20ISLAM%20A4-Times-Cover_removed.pdf|title=Sosiologi Islam|location=Bandung|publisher=Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung|isbn=978-623-953-438-7|editor-last=Febriyani|editor-first=Rina|pages=7|url-status=live}}</ref>
 
=== Kemampuan dalam perubahan sosial ===
Da'iDai wajib memiliki kemampuan memberikan [[interpretasi]] dakwah sebagai sebuah gerakan [[moral]] dan kebudayaan. Kemampuan ini berguna pada objek dakwah yang sedang mengalami masa perubahan sosial. Prosesnya harus memcontoh dari Nabi Muhammad.<ref>{{Cite book|last=Alhidayatillah|first=Nur|date=2017|url=https://www.researchgate.net/profile/Yasril-Yazid/publication/327176391_DAKWAH_DAN_PERUBAHAN_SOSIAL/links/5b7e71994585151fd1298298/DAKWAH-DAN-PERUBAHAN-SOSIAL.pdf|title=Dakwah dan Perubahan Sosial|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-602-425-394-3|pages=20|url-status=live}}</ref>
 
=== Ikhlas dalam berdakwah ===
Da'iDai yang melakukan dakwah secara ikhlas tanpa meminta imbalan akan memperoleh pengikut yang ikhlas pula. Allah telah menegaskan hal ini dalam [[Surah Yasin]] ayat 21. <ref>{{Cite book|last=Jaya, P. H. I., dkk.|date=2021|url=https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/50087/1/17.%20Moh.%20Abu%20Suhud.pdf|title=Diorama: Kumpulan Naskah Ceramah dan Khutbah|location=Bantul|publisher=Penerbit Samudra Biru|isbn=978-623-261-367-6|editor-last=Alviana C.|pages=140|url-status=live}}</ref>
 
== Sasaran ==
 
=== Para ahli kitab ===
A;-Qur'anAlquran memberitahukan bahwa para [[Ahli Kitab|ahli kitab]] juga harus memperoleh dakwah. Para ahli kitab ini adalah orang-orang Nasrani dan Yahudi. Caranya dengan meyakinkan mereka bahwa Nabi Muhammad adalah rasul terakhir dan Al-Qur'anAlquran merupakan petunjuk [[universal]] bagi manusia. Ini dapat dipahami melalui penjelasan Surah Asy-Syura ayat 15.<ref>{{Cite book|last=Abdullah|first=Muhammad Qadaruddin|date=2019|url=http://repository.iainpare.ac.id/1165/1/Pengantar%20Ilmu%20Dakwah.pdf|title=Pengantar Ilmu Dakwah|publisher=CV. Penerbit Qiara Media|editor-last=Qiara Media|pages=18|url-status=live}}</ref>
 
== Metode ==
 
=== Dakwah konvensional ===
Dakwah konvensional dipraktikkan dengan asumsi bahwa masyarakat adalah [[objek]] yang harus memperoleh perubahan dan tuntunan. Ini karena sikap mereka masih lemah dan mudah melakukan tindakan bodoh. Dari asumsi ini, para da'idai bertugas mempertahankan perilaku masyarakat agar tetap berada dalam perilaku yang benar sesuai dengan petunjuk dari Allah. Masyarakat dianggap sebagai objek yang tidak mengetahui ilmu sehingga perlu diberitahu. Pada dakwah konvensional, da'idai memiliki peran yang aktif dibandingkan dengan masyarakatnya. Sifat dari masyarakat pada dakwah konvensional adalah defensif dan hanya menunggu.<ref>{{Cite book|last=Safei|first=Agus Ahmad|date=2020|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/36345/1/Buku%20Seniman%20Dakwah%202020.pdf|title=Seniman Dakwah: Potret Da’i Berwawasan Sosio-Antropologi|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-623-02-1683-1|pages=29|url-status=live}}</ref>  
 
=== Dakwah komunitas ===
Dakwah komunitas diterapkan oleh da'idai ketika suatu [[komunitas]] yang menjadi sasaran dakwah bersifat variatif. Komunitas ini memiliki karakteristik khusus tertentu. Da'iDai dalam hal ini menggunakan karakteristik tersebut sebagai strategi dakwahnya.<ref>{{Cite book|last=Trisundani, A., dkk.|date=2018|url=http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/5192/1/Buku%20Panduan%20dan%20Strategi%20Dakwah%20Khusus.pdf|title=Panduan dan Strategi Dakwah Khusus|location=Jakarta Selatan|publisher=Uhamka Press|isbn=978-602-1078-76-1|editor-last=Tohirin|pages=3|url-status=live}}</ref>
 
== Peran ==
 
=== Pemersatu umat muslim ===
Umat muslim memerlukan kehadiran da'idai sebagai pemersatu umat [[muslim]]. Keberadaan da'idai mampu mengendalikan kondisi kognisi, emosi dan perilaku masyarakat. Pengendalian ini membuat perilaku menyimpang terhindarkan untuk terjadi.<ref>{{Cite book|last=Tajiri|first=Hajir|date=2020|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/31347/1/HAJIR-ISI%20BUKU%20MENJADI%20PENDAKWAH.pdf|title=Belajar Kepada Sosok Da'i Kharismatik: Bagaimana menjadi Pendakwah yang Baik dalam Kepribadian, Keahlian Berkomunikasi dan Konteks Situasi|location=Bandung|publisher=Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung|isbn=978-623-93860-8-5|pages=7|url-status=live}}</ref> Da'iDai dapat memperoleh keberhasilan dalam berdakwah. Kondisi ini terjadi ketika pesan dakwah yang disampaikan oleh da'idai sesuai dengan situasi dan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini bersifat keniscayaan sehingga hanya dapat diterima dengan antusias.<ref>{{Cite book|last=Mahmuddin|date=2018|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12893/1/Mahmuddin-Manajemen%20Dakwah.pdf|title=Manajemen Dakwah|location=Ponorogo|publisher=Wade Group|isbn=978-623-7007-28-9|editor-last=Tim WADE Publish|pages=103|url-status=live}}</ref>
 
== Lihat pula ==