Paksiwisata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
k Aleirezkiette memindahkan halaman Avitourism ke Paksiwisata
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 1:
{{orphan|Oktober 2022}}
Kegiatan mengamati [[burung]] sebagai bentuk pendidikan [[Konservasi alam|konservasi]] semakin diminati dan dikembangkan menjadi kegiatan wisata saat ini. Kegiatan ini dikenal dengan ''avitourism'Paksiwisata'''. atau '''aviturisme'Avitourism'' dapat didefinisikan sebagai kegiatan wisata yang dilakukan di luar lingkungan untuk melihat burung pada habitat aslinya. Burung dapat dijadikan sebagai objek wisata dikarenakan memiliki peran secara ekologis dan ekonomis. Secara ekologis, burung dapat berperan sebagai penyebar [[biji]], membantu [[penyerbukan]], dan pengontrol hama. Secara ekonomis, burung dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan, serta menjadi daya tarik tempat wisata karena suara dan bulunya yang indah<ref name=":2">{{Cite journal|last=Mubarik|first=Ade Lukman|last2=Aditya|last3=Mayrendra|first3=Chairiza T.|last4=Latrianto|first4=Avandi|last5=Prasetyo|first5=Yusuf E.|date=2020|title=Bird diversity as potential development of avitourism in Girimanik Tourist Attraction, Wonogiri, Central Java|url=https://biotropika.ub.ac.id/index.php/biotropika/article/download/600/376|journal=Journal of Tropical Biology|volume=8|issue=3|pages=152-162|doi=10.21776/ub.biotropika.2020.008.03.03}}</ref>.
{{judul asing}}
Kegiatan mengamati [[burung]] sebagai bentuk pendidikan [[Konservasi alam|konservasi]] semakin diminati dan dikembangkan menjadi kegiatan wisata saat ini. Kegiatan ini dikenal dengan ''avitourism''. ''Avitourism'' dapat didefinisikan sebagai kegiatan wisata yang dilakukan di luar lingkungan untuk melihat burung pada habitat aslinya. Burung dapat dijadikan sebagai objek wisata dikarenakan memiliki peran secara ekologis dan ekonomis. Secara ekologis, burung dapat berperan sebagai penyebar [[biji]], membantu [[penyerbukan]], dan pengontrol hama. Secara ekonomis, burung dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan, serta menjadi daya tarik tempat wisata karena suara dan bulunya yang indah<ref name=":2">{{Cite journal|last=Mubarik|first=Ade Lukman|last2=Aditya|last3=Mayrendra|first3=Chairiza T.|last4=Latrianto|first4=Avandi|last5=Prasetyo|first5=Yusuf E.|date=2020|title=Bird diversity as potential development of avitourism in Girimanik Tourist Attraction, Wonogiri, Central Java|url=https://biotropika.ub.ac.id/index.php/biotropika/article/download/600/376|journal=Journal of Tropical Biology|volume=8|issue=3|pages=152-162|doi=10.21776/ub.biotropika.2020.008.03.03}}</ref>.
[[Berkas:Bangau putih.jpg|jmpl|Burung bangau putih]]
''Avitourism''Paksiwisata merupakan salah satu atraksi dan hiburan alternatif pada suatu tempat wisata dengan tujuan untuk meningkatkan nilai wisata. ''Avitourism''Paksiwisata merupakan bagian dari ekowisata yang difokuskan secara khusus pada burung. ''Avitourism''Paksiwisata berdasarkan prinsip ekowisata memiliki potensi untuk berkontribusi pada masyarakat lokal, yaitu dengan cara mendidik tentang nilai keanekaragaman hayati, serta menciptakan insentif lokal dan nasional untuk pelestarian burung pada kawasan yang masih alami<ref>{{Cite journal|last=Conradie|first=Nicolene|last2=Van Zyl|first2=Cina|date=2013|title=Agreement of the international avitourist market to
ecotourism principles: A South African development
perspective|url=https://www.researchgate.net/publication/304185371_Agreement_of_the_international_avitourist_market_to_ecotourism_principles_A_South_African_development_perspective|journal=Academic Journals|volume=7|issue=30|pages=3013-3021|doi=10.5897/AJBM12.1200}}</ref>.
 
''Avitourist''Paksiwisata merupakan sebutan bagi [[Pariwisata|pengunjung wisata]] yang melakukan perjalanan jauh untuk melihat [[spesies]] burung yang belum pernah dilihat, serta juga dapat mengamati spesies burung secara teratur pada tempat wisata di sekitar rumah<ref name=":0">{{Cite journal|last=Steven|first=Rochelle|last2=Morrison|first2=Clare|last3=Castley|first3=J. Guy|date=2014|title=Birdwatching and avitourism: a global review of research into its participant markets, distribution and impacts, highlighting future research priorities to inform sustainable avitourism management|url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/09669582.2014.924955|journal=Journal of Sustainable Tourism|volume=23|issue=8|pages=1-20|doi=10.1080/09669582.2014.924955}}</ref>. ''Avitourist''Paksiwisata umumnya memperoleh informasi tentang spesies burung, tujuan lokasi, dan kegiatan wisata yang diinginkan sebelum melakukan perjalanan. Namun, beberapa ''avitourist'' juga dapat melakukan perjalanan secara mandiri dengan menggunakan jasa [[Perusahaan|perusahaan komersial]], yang sering memastikan informasi-informasi tertentu terkait burung<ref>{{Cite journal|last=Steven|first=Rochelle|last2=Morrison|first2=Clare|last3=Arthur|first3=J. Michael|last4=Castley|first4=J. Guy|date=2015|title=Avitourism and australian important bird and biodiversity areas|url=https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0144445|journal=PLos One|volume=10|issue=12|pages=1-11|doi=doi.org/10.1371/journal.pone.0144445}}</ref>.
 
Walaupun kegiatan ''avitourism''paksiwisata memiliki nilai penting dan sudah dikenal oleh para pengunjung wisata, penelitian mendalam terkait ''avitourism''paksiwisata masih relatif sedikit. Penelitian di bidang ini masih memiliki pendekatan yang sangat beragam, serta pola penelitian yang masih sulit untuk diidentifikasi<ref name=":0" />. ''Avitourism''Paksiwisata memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang cukup besar, akan tetapi perlu dievaluasi juga secara tepat untuk menilai kemampuan dari tempat wisata dalam memberikan dampak konservasi berkelanjutan. Hal tersebut dapat menjadi sebagai acuan bagi para peneliti di masa depan agar dapat memprioritaskan dalam memperdalam dan mengembangkan manajemen ''avitourism''paksiwisata yang berkelanjutan<ref>{{Cite journal|last=Conradie|first=Nicolene|date=2015|title=Profiling the international avitourist: preferences of
avitourists at the British and Dutch birdwatching fairs|url=http://www.ajhtl.com/uploads/7/1/6/3/7163688/article28vol4-1-jan-june-2015.pdf|journal=African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure|volume=4|issue=1|pages=1-26}}</ref>.