[[Berkas:Sri_Santsujata_and_King_Dritarastra.jpg|ka|jmpl|250x250px|Sanatasugata mengajarkan [[Atman|Atma vidya]] kepada Raja [[Dretarastra|Dṛetarāṣṭra]]]]
'''''SānatasugātiyaSanatsujatiya''''', atau ''Sanatsujatiya'', mengacu pada satu parwa dalam ''[[Mahabharata|Mahābhārata]]'', sebuah epik [[Umat Hindu|Hindu]]. Itu muncul dalam [[Udyogaparwa|Udyoga Parva]] dan terdiri dari lima bab (''adhyāya'' 41–46).<ref>Buitenen (1978) identifies it as chapters 42–46, whereas Müller (p. 135, footnote 1) identifies it as chapters 41–46.</ref> ''SānatasugātiyaSanatsujatiya'' berisi ajaran tentang keabadian dan brahmacarya.<ref name="vanb78" />
Salah satu alasan pentingnya ''SānatasugātiyaSanatsujatiya'' adalah karena dikomentari oleh [[Adi Shankara]],<ref name="vanb78">Johannes Buitenen (1978). ''[https://books.google.com/books?id=wFtXBGNn0aUC&pg=PA182&dq=sanatsujatiya&cd=19#v=onepage&q=sanatsujatiya&f=false The Mahābhārata (vol. 3)]''. Chicago: University of Chicago Press. {{ISBN|0-226-84665-2}}</ref> ekspositor terkemuka [[Adwaita Wedanta|Advaita Vedanta]], dan salah satu orang bijak, filsuf, dan mistikus Hindu terpenting. Buitenen menulis bahwa "SānatasugātiyaSanatsujatiya kurang mendapat perhatian sebagai bahan filosofi klasik ... Teks tersebut layak mendapat studi lebih dari yang telah diterimanya saat ini” (hal. 182).<ref name="vanb78" /> Dia juga menulis:<blockquote>SānatasugātiyaSanatsujatiya lebih tepat didekati sebagai naskah pendek, teks [[Upanisad|upaniṣadik]] akhir yang paling sejak awal mengundang perhatian, melalui lampiran, komentar, dan kelanjutan, teks lain yang dianggap memiliki inspirasi yang sama. . . . Inti pengajarannya terdapat pada tiga bait awal yang membahas masalah kematian. Ini diikuti, dalam bentuk ''[[śloka]]'', perenungan tentang ''[[brahman]]'' dan kebijaksanaan, tentang dua belas sifat buruk dan dua belas kebajikan, dan tentang ''[[brahmacarya]]''. Teks ini diakhiri dengan himne mistis tentang manifestasi Yang Mahakuasa... dengan pengulangan: "Para [[Yoga|yogi]] melihat Tuhan yang terberkati yang kekal." (hal.182)<ref name="vanb78" /></blockquote>
== Edisi ==
* Terjemahan ''[[Mahabharata|Mahābhārata]]'' karya Johannes Buitenen (1978) berisi ringkasan (hal. 285) dan terjemahan (hal. 285–294) dari ''SānatasugātiyaSanatsujatiya'' (sebagian tersedia online melalui pratinjau buku Google).
* Kashinath Trimbak Telang (1882) menerjemahkan ''Sānatsugātiya'' (tersedia gratis – lihat ''Pranala luar''), yang muncul di volume 8 dari seri ''Sacred Books of the East'' yang diedit oleh [[Max Müller]]. Volume tersebut dicetak ulang dalam edisi tahun 2001.<ref>{{Cite book|last=Telang|first=Kâshinâth Trimbak (''trans''.)|year=1882|url=http://www.sacred-texts.com/hin/sbe08/index.htm|title=The Bhagavâdgîta with the Sanatsugâtîya and the Anugîtâ|location=Oxford, UK|publisher=Clarendon|editor-last=F. Max Müller|editor-link=Max Müller|series=Sacred books of the East (vol. 8)|pages=135–194|access-date=19 March 2010|url-status=live}}</ref>