Stasiun Semarang Tawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 96:
Bangunan stasiun yang bergaya Hindia ini diarsiteki oleh Ir. Louis Cornelis Lambertus Willem Sloth-Blaauboer.<ref>{{cite web|title=Stasiun Tawang, Stasiun yang Terindah di Hindia Belanda|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/stasiun-tawang-stasiun-yang-terindah-di-hindia-belanda/|work=Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah|publisher=Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|access-date=2020-11-04}}</ref> Stasiun ini tergolong stasiun sisi; memanjang mengikuti sumbu jalur kereta api. Bentuk massa bangunan adalah perpaduan kubus dan balok, dan atapnya berbentuk limas segiempat pada lobi utama serta prisma segitiga pada kedua sisi sampingnya. Atap pada bangunan lobi dimahkotai kubah sehingga memberi kesan megah, tegas, dan kokoh yang menjadi ciri khas arsitektur Hindia. Atap bangunan utama stasiun yang menjadi fokus utama stasiun ini terbuat dari genting, sedangkan kanopi peron stasiun menggunakan atap seng yang ditopang tiang-tiang baja. Tebal dinding stasiun 30&nbsp;cm dan pada penopangnya mendapatkan penebalan 50&nbsp;cm untuk memperkukuh konstruksi. Pada pintu dan jendelanya diberi ornamen berupa konstruksi bata ''rolaag'', yang disambungkan dengan hiasan keramik glazur, memberikan kesan artistik bangunan.<ref>{{cite journal|first=Beni Adi|last=Santoso|first2=Bachtiar|last2=Fauzy|year=2017|title=Pengaruh fungsi, bentuk, dan struktur terhadap hierarki ruang pada Stasiun Semarang Tawang di Semarang|journal=Jurnal Riset Arsitektur|issn= 2548-8074|volume=01|issue=03|pages=267-285|url=https://journal.unpar.ac.id/index.php/risa/article/view/2595/2247}}</ref>
 
Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba [[sistem pengenalan wajah]] pada proses keberangkatan kereta api antarkota di [[Stasiun Bandung]] dan per 10 Juli 2023, Stasiun Semarang Tawang sudah menerapkan sistem tersebut bersama tujuhsembilan stasiun KA utama Pulau Jawa lainnya seperti Stasiun {{Sta|Malang}}, {{sta|Madiun}}, {{sta|Solo Balapan}}, {{sta|Yogyakarta}}, {{sta|Purwokerto}}, {{sta|Surabaya Pasarturi}}, {{sta|Surabaya Gubeng}}, {{sta|Cirebon}}, dan Jakarta {{sta|Gambir}}.<ref>{{cite news|url=https://money.kompas.com/read/2023/06/09/153700326/boarding-kereta-api-hanya-dengan-face-recognition-registrasinya-kurang-dari-1?page=all|title=Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit|last=Sri Rahayu|first=Isna|work=[[Kompas.com]]|publisher=[[KG Media]]|location=[[Jakarta]]|date=9 Juni 2023|accessdate=10 Juli 2023}}</ref>
 
== Ciri khas ==