Sampan panjang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
Gambar
Surijeal (bicara | kontrib)
Gambar
 
Baris 6:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Narrative of the expedition of an American squadron to the China seas and Japan (1857) (14598056997).jpg|jmpl|270x270px|Sebuah perahu Melayu dekat Singapura.]]
Catatan pertama mengenai sampan panjang berasal dari Singapore Chronicle untuk Kamis, 15 Mei 1834. Catatan ini mendeskripsikan pertandingan dayung antara 4 sampan Melayu dan perahu dari tiga kapal yang berada di jalan, yang seperti biasa dimenangkan dengan mudah oleh orang Melayu.<ref>Singapore Chronicle for Thursday, 15 May, 1834</ref>
 
Baris 12 ⟶ 13:
Beberapa tahun kemudian, Sultan [[Kesultanan Lingga|Lingga]] memperoleh sampan panjang berlayar yang bagus, dipesan dari [[Terengganu|Trengganu]], yang memiliki karier balap yang panjang dan paling sukses. Pada tahun 1839 ia menantang yacht Eropa tercepat ke perlombaan berhadiah $ 500 per sisi. Tantangan itu diterima oleh pemilik ''Maggie Lauder'', perahu terkenal di zamannya. Mereka mengikuti lintasan lomba layar hari tahun baru, yang kemudian menempuh sekitar 14 mil, dan perahu Melayu selesai dengan ''Maggie'' masih tujuh mil dari garis akhir.
 
[[Berkas:Passenger_Sampan_Panjang_1860.png|jmpl|270x270px| Sebuah sampan panjang penumpang dari sekitar 1860: Digambar dari sebuah perahu yang terlihat di ukiran tepi laut Singapura oleh Gray, dari tahun 1861.]]
[[Berkas:Narrative of the expedition of an American squadron to the China seas and Japan (1857) (14598056997).jpg|jmpl|270x270px|Sebuah perahu Melayu dekat Singapura.]]
Dr. Berncastle pada tahun 1850 menggambarkan sampan panjang sebagai perahu yang sangat ringan dan bentuknya elegan. Dia mencatat bahwa sampan-sampan itu didorong oleh dayung pendek atau layar lateen yang terbuat dari tikar. Yang terakhir ini juga muncul dalam ukiran Gray di perairan Singapura, dan tampaknya telah digunakan secara umum sejak periode ini dan seterusnya, jika tidak sebelumnya.<ref>Berncastle, Dr. 1850. </ref>
 
Baris 21 ⟶ 22:
Mitman (1923: hal. 258) menulis agak merendahkan pembuat sampan panjang:<ref name=":1">{{Cite journal|last=Mitman|first=Carl W.|date=1923|title=Catalogue of the Watercraft Collection in the United States National Museum|url=|journal=Bulletin|volume=127|pages=1-298|via=}}</ref> <blockquote>Perahu-perahu ini mungkin merupakan salah satu contoh paling menakjubkan dari bentuk garis gelombang di dunia; bagian tengah mereka sangat mirip dengan yacht modern. Agak kurang mengagumkan bahwa pembangun kurang beradab dari perahu ini seharusnya telah mencapai kesempurnaan dalam mendesain dengan metode "''rule-of-thumb''".<br>
— Mitman, katalog koleksi perahu di Museum Nasional A.S. </blockquote>
[[Berkas:Pleasure-Boat of the Rajah of Johore (engraving).jpg|jmpl|270x270px|Perahu kesenangan Raja Johor, 1851.]]
 
[[Berkas:Passenger_Sampan_Panjang_1860.png|jmpl|270x270px| Sebuah sampan panjang penumpang dari sekitar 1860: Digambar dari sebuah perahu yang terlihat di ukiran tepi laut Singapura oleh Gray, dari tahun 1861.]]
Pada seperempat terakhir abad ini dibuat dengan panjang lambung 40 kaki (12,2 m) dan lebih, dan beberapa contoh memiliki 3 tiang layar. Perahu seperti itu mahal untuk dibangun dan dirawat. Mereka membutuhkan kru, dengan beberapa pengalaman, 20–25 orang untuk tujuan balap, tetapi lambung dan andang-andangnya berada di luar kemampuan kampung Melayu yang hanya bisa menghasilkan para lelaki secara amatir. Kenyataannya, mereka hanya cocok untuk tokoh terkemuka setempat, dan yang dapat dilakukan adalah berpacu dengan sampan panjang lainnya. Ukuran kru yang dibutuhkan untuk mengangkut mereka, kemudahan pengiriman air, dan kurangnya ''finishing'' di dalam lambung perahu, membuat mereka tidak berguna untuk tujuan pesiar.<ref>Mitman, C. W. 1923. Catalogue of the watercraft collection in the U.S. National Museum. ''Bull. U.S. Nat. Mus''., 127, 298 pp.</ref>
 
Pada pertengahan 1880-an, mungkin ada kurang dari sepuluh lambung balap yang dapat diperbaiki yang mengapung. Pada tahun 1885 hanya dua yang dimasukkan untuk kelas mereka di lomba layar hari tahun baru tahunan dibandingkan dengan 37 buah dari dua puluh tahun sebelumnya. Menurut Buckley, pada tahun 1902, hanya empat yang masih bertugas di dermaga Johnston, dan bahkan mereka tidak bertahan sampai awal perang dunia pertama. Pada saat ini sampan balap itu sendiri juga sudah ketinggalan zaman, dan tempatnya diambil oleh kolek Johore yang lebih ringan, yang dalam balapan [[Johor Bahru|Johore]], kolek tetap menjadi fitur yang paling menonjol dari semua lomba layar lokal.<ref>Buckley, C. B. (1902''). An anecdotal history of old time in Singapore''. Singapore: Fraser & Neave.</ref>
 
== Lihat juga ==