Pulau Selaru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 82:
Daerah ketinggian pada wilayah Pulau Selaru dibagi atas 2 kelas, yaitu: (1) daerah Rendah (R) dengan ketinggian 0 – 100 m; dan (2) daerah Tengah (M) dengan ketinggian 100 – 500 m, dengan tiga kelas lereng yakni kemiringan lereng datar (0-3%), landai/berombak (3-8%), dan bergelombang (8-15%).
 
Secara geologi, batuan yang tersingkap di wilayah Selaru adalah perselingan lempung coklat kemerahan dan kelabu, dengan tufa kaca putih kotor; ke arah bagian atas terdapat sisipan batu gamping coklat kemerahan sampai kelabu, pasir gampingan dan batu pasir kuarsa; batuan ini termasuk dalam formasi Tangustabun yang berumur Paleogen (tersier awal). Batuan ini tersebar luas di pualupulau Yamdena bagian tengah, membentuk perbukitan yang memanjang dengan arah barat daya – timur laut; tebal minimum 600 m. Daerah ini juga terdapat batuan yang terdiri dari bermacam-macam batuan baik batuan beku, malihan, dan batuan sedimen yang umumnya berbeda-beda; batuan campuran ini dikelompokan dalam Komplek Molu, ini diduga terbentuk oleh adanya aktivitas tektonik pada awal neogen yang merupakan batuan “melange”. Sebaran batuan ini cukup luas, meliputi pulau kecil di utara P. Yamdena. Hubungan dengan formasi Tangustabun tidak jelas. Di atas formasi Tangustabun dan Komplek Molu, di endapkan secara tidak selaras batuan dari Batimafudi yang terdiri dari perselingan batugamping pasiran, napal dan batu pasir gampingan; berumur Miosen. Batuan dari formasi ini tersebar luas di P. Yamdena bagian timur, berupa perbukitan dengan arah peggunungan barat daya – timur laut. Dalam formasi Batimafudi terdapat anggota napal yang batuannya terdiri dari napal bersisipkan batu gamping pasiran, tersebar luas dari P. Yamdena bagian barat dan utara, membentuk perbukitan bergelombang rendah dan juga di beberapa pulau sekitarnya. Formasi ini ditindih takselaras oleh formasi Batilembuti yang berumur Pliosen; yang hampir seluruhnya terdiri dari napal, berwarna putih kotor sampai kelabu muda dan bersifat pejal, kaya akan fosil plankton dan bentos; bagian atasnya berupa batu gamping yang sangat rapuh, setempat napal kapuran berwarnah putih dan ringan. Sebarannya cukup luas di P. Yamdena bagian barat dan utara P. Selaru, P. Larat dan pulau-pulau kecil lainnya.
 
Tenaga berperan terhadap perubahan geomorfologi sepanjang pesisir Pulau Selaru adalah tenaga marin yakni gelombang, pasang surut dan arus. Proses geomorfologi di kawasan ini meliputi proses destruksional (pelapukan sepanjang garis pantai dan erosi pantai), dan proses kontruksional (pergerakan sedimen dan deposisi sedimen). Satuan bentuklahan hasil proses tersebut adalah gisik, rataan pasang surut, terumbu karang, rataan pengikisan gelombang (platform), tebing terjal (cliff), tebing menggantung (notch), stack dan saaru.