Stasiun Krian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 7:
| kode = KRN
| image = Stasiun Krian 2020 2.jpg
| caption = Tampak depan bangunan lama Stasiun Krian, 2020
| prov = Jawa Timur
| kabupaten = Sidoarjo
Baris 44:
'''Stasiun Krian (KRN)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Krian, Krian, Sidoarjo]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +12 meter ini termasuk dalam pengelolaan [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] dan [[KAI Commuter]] serta hanya melayani penumpang kereta api lokal dan antarkota. Stasiun ini juga melayani penyusulan antarkereta api dan berjarak 28,5 km arah barat daya dari {{sta|Surabaya Kota}}.
 
Di sebelah barat stasiun ini terdapat [[perlintasanjalan sebidanglayang|''flyover'']] Jalan Raya Krian yang direncanakan diubah menjadimenggantikan [[jalanperlintasan layangsebidang]] untuk mengurangimenghindari kecelakaan dan kemacetan lalu lintas di perlintasan tersebut.
 
Dahulu dari stasiun ini ke arah barat, terdapat jalur kereta api menuju [[Stasiun Ploso]].
 
== Sejarah ==
Pada mulanya, semua stasiun kereta api di jalur [[Staatsspoorwegen]] menggunakan persinyalan tebeng. Stasiun Krian merupakan stasiun kereta api pertama di lintas SS yang menggunakan sinyal tebeng dengan peralatan pengunci, yang dikenal sebagai "[[Sinyal semafor kereta api|sinyal krian]]".<ref>{{Cite book|edition=Cet. 1|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|publisher=Angkasa|date=1997-|location=Bandung|isbn=9796651688|oclc=38139980|last=Tim Telaga Bakti Nusantara.|last2=Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.}}</ref> Kini sinyal krian tersebut dijadikan monumen di dekat gerbang utama bangunan baru stasiun ini.
 
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun ini pada awalnya memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] segmen [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]]–[[Stasiun Sepanjang|Sepanjang]] dioperasikan per 1 Desember 2023<ref>{{cite news|last=Kurnia|first=Dadang|date=1 Desember 2023|title=Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang Beroperasi, Perjalanan Kereta Lebih Singkat|url=https://news.republika.co.id/berita/s4z4h2484/jalur-ganda-mojokertosepanjang-beroperasi-perjalanan-kereta-lebih-singkat|newspaper=[[Republika (surat kabar)|Republika]]|location=[[Surabaya]]|publisher=[[MahakaX]]}}</ref>, tata letak jalur di stasiun ini sedikit diubah sehingga jumlah jalurnya berkurang menjadi empat. Jalur 5 dibongkar karena terdampak pembangunan peron sisi tinggi yang baru di sebelah jalur 4 sebagai pengganti peron pulau yang juga sudah dibongkar. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Stasiun Kertosono|Kertosono]] saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk arah [[Stasiun Wonokromo|Wonokromo]], sedangkan jalur 1 dan 4 digunakan untuk persusulan antarkereta api sekaligus pemberhentian kereta api lokal. Sistem persinyalan elektrik yang lama (tipe Ansaldo) di stasiun ini sudah digantikan dengan tipe Elsicom.
 
Operasional stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]. Posisi bangunan baru stasiun ini berada di sebelah timur laut bangunan lama. Peron sisi eksisting stasiun ini sudah diperpanjang dan ditinggikan agar memudahkan naik turun penumpang kereta api. Kedua peron sisi tersebut dilengkapi kanopi agar penumpang yang menunggu kereta api tidak lagi basah kuyup kehujanan maupun terkena panas terik matahari. Selain itu, dibangun pula [[Jembatan penyeberangan orang|jembatan penyeberangan]] di dekat bangunan baru stasiun agar nantinya penumpang yang ingin berpindah peron tidak harus melalui jalur rel.
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron sisi}}
Baris 96 ⟶ 94:
| colspan="3" style="border:solid 1px gray; border-left:none;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
Operasional stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]. Posisi bangunan baru stasiun ini berada di sebelah timur laut bangunan lama. Bangunan lama stasiun ini masih tetap dipertahankan meskipun sudah tidak digunakan.
 
Operasional stasiun ini sudah menggunakan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]. Posisi bangunan baru stasiun ini berada di sebelah timur laut bangunan lama. Peron sisi eksisting stasiun ini sudah diperpanjang dan ditinggikan agar memudahkan naik turun penumpang kereta api. Kedua peron sisi tersebut dilengkapi kanopi agar penumpang yang menunggu kereta api tidak lagi basah kuyup kehujanan maupun terkena panas terik matahari. Selain itu, dibangun pula [[Jembatan penyeberangan orang|jembatan penyeberangan]] di dekat bangunan baru stasiun agar nantinya penumpang yang ingin berpindah peron tidak harus melalui jalur rel.
 
== Layanan kereta api ==