Martin Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 88:
Luther sampai pada pemahaman bahwa pembenaran adalah karya Allah sepenuhnya. Ajaran Luther ini diekspresikan secara jelas dalam publikasinya tahun 1525, ''De Servo Arbitrio'' (''[[Tentang Keterbelengguan Kehendak]]''), yang ditulis sebagai tanggapan atas ''[[De libero arbitrio diatribe sive collatio]]'' (''Tentang kehendak bebas: Diskursus atau Perbandingan'') karya [[Desiderius Erasmus]] (1524). Luther mendasarkan posisinya pada doktrin [[predestinasi]] dalam Efesus 2:8–10 seturut pemahamannya. Menentang ajaran Katolik yang memandang tindakan-tindakan benar orang percaya dilakukan dalam ''kerja sama'' dengan Allah, Luther menuliskan bahwa umat Kristen menerima sepenuhnya kebenaran tersebut dari luar diri mereka. Menurutnya, kebenaran demikian bukan sekadar berasal dari Kristus tetapi sebenarnya ''adalah'' kebenaran Kristus, diperhitungkan kepada umat Kristen (bukan ditanamkan ke dalam diri mereka) melalui iman.<ref>{{en}} Dorman, Ted M., "[http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml Justification as Healing: The Little-Known Luther"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090403013639/http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml |date=2009-04-03 }}, ''Quodlibet Journal'': Volume 2 Number 3, Summer 2000. Retrieved 13 July 2007.</ref>
 
"Itulah sebabnya mengapa iman semata menjadikan seseorang benar dan memenuhi hukum [Taurat]," tulisnya. "Iman adalah yang membawa [[Roh Kudus (Kekristenan)|Roh Kudus]] melalui jasa-jasa Kristus."<ref name=faith>{{en}} {{cite web|url=http://www.ProjectWittenberg.org/pub/resources/text/wittenberg/luther/luther-faith.txt|title=Luther's Definition of Faith}}</ref> Bagi Luther, iman adalah suatu anugerah atau karunia dari Allah; pengalaman dibenarkan oleh iman adalah "seolah-olah aku telah dilahirkan kembali". Masuknya Ia ke dalam Firdaus tidak lain adalah penemuan tentang "kebenaran Allah"&nbsp;– suatu penemuan bahwa "orang benar" yang dibicarakan dalam Alkitab (seperti dalam Roma 1:17) hidup oleh iman.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=155|title=Justification by Faith: The Lutheran-Catholic Convergence|access-date=2017-11-09|archive-date=2017-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20170629021911/http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=155|dead-url=yes}}</ref> Ia menjelaskan konsepnya tentang "pembenaran" dalam [[Pasal-Pasal SmalkaldSchmalkalden]]:
 
<blockquote>
Baris 270:
[[Berkas:Epi Michael-Meienburg-1555.jpg|jmpl|Luther di sisi kiri, dengan [[Lazarus]] yang dibangkitkan oleh Yesus dari kematian; lukisan karya [[Lucas Cranach Tua]], 1558.]]
 
Berbeda dengan pandangan-pandangan dari [[Yohanes Calvin]]<ref>''Psychopannychia'' (the night banquet of the soul), manuscript Orléans 1534, Latin Strasbourg 1542, 2nd.ed. 1545, French, Geneva 1558, English 1581.</ref> dan [[Philipp Melanchthon]],<ref>''Liber de Anima'' 1562</ref> sepanjang hidupnya Luther menyatakan bahwa adalah bukan doktrin keliru untuk meyakini kalau [[Mortalisme Kristen|jiwa seorang Kristen tertidur]] setelah terpisahkan dari tubuhnya dalam kematian badani.<ref>{{de}}{{en}} D. Franz Pieper ''Christliche Dogmatik'', 3 vols., (Saint Louis: CPH, 1920), 3:575: "Hieraus geht sicher so viel hervor, daß die abgeschiedenen Seelen der Gläubigen in einem Zustande des seligen Genießens Gottes sich befinden .... Ein Seelenschlaf, der ein Genießen Gottes einschließt (so Luther), ist nicht als irrige Lehre zu bezeichnen"; English translation: Francis Pieper, ''Christian Dogmatics'', 3 vols., (Saint Louis: CPH, 1953), 3:512: "These texts surely make it evident that the departed souls of the believers are in a state of blessed enjoyment of God .... A sleep of the soul which includes enjoyment of God (says Luther) cannot be called a false doctrine."</ref> Karenanya ia membantah penafsiran-penafsiran sejumlah bagian Alkitab menurut tradisi, seperti penafsiran atas perumpamaan tentang [[Perumpamaan orang kaya dan Lazarus yang miskin|orang kaya dan Lazarus]].<ref>{{en}} ''Sermons of Martin Luther: the House Postils'', Eugene F. A. Klug, ed. and trans., 3 vols., (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1996), 2:240.</ref> Hal ini juga menyebabkan Luther menolak gagasan terkait siksaan-siksaan bagi jiwa orang percaya yang telah meninggal dunia: "Adalah cukup bagi kita untuk mengetahui bahwa jiwa tidak meninggalkan tubuhnya untuk diancam dengan siksaan dan hukuman neraka, namun memasuki suatu kamar tidur yang telah dipersiapkan agar mereka tidur dalam damai."<ref>{{en}}{{la}} Weimarer Ausgabe 43, 360, 21–23 (to Genesis 25,7–10): also Exegetica opera latina Vol 5–6 1833 p. 120 and the English translation: ''Luther's Works'', American Edition, 55 vols. (St. Louis: CPH), 4:313; "Sufficit igitur nobis haec cognitio, non egredi animas ex corporibus in periculum cruciatum et paenarum inferni, sed esse eis paratum cubiculum, in quo dormiant in pace."</ref> Ia juga menolak keberadaan [[purgatorium]], yang dalam pandangan Gereja Katolik perlu dialami jiwa-jiwa Kristen yang membutuhkan penderitaan [[penitensi|penyilihan]] setelah kematian badani.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.12|title=Smalcald Articles, Part II, Article II, paragraph 12|publisher=Bookofconcord.org|accessdate=15 August 2012|archive-date=2008-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20081010210703/http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.12|dead-url=yes}}</ref> Luther menegaskan kesinambungan identitas personal seseorang di luar kematian badani. Dalam [[Pasal-Pasal SmalkaldSchmalkalden]] karyanya, ia mendeskripsikan kalau orang-orang kudus yang telah meninggal dunia saat ini tinggal "dalam kuburan-kuburan mereka dan dalam surga."<ref>{{en}} {{cite web|url=http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.28|title=Smalcald Articles, Part II, Article II, paragraph 28|publisher=Bookofconcord.org|accessdate=15 August 2012|archive-date=2008-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20081010210703/http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.28|dead-url=yes}}</ref>
 
Seorang teolog Lutheran bernama [[Franz Pieper]] mengamati bahwa ajaran Luther tentang keadaan dari jiwa orang Kristen setelah kematian badani berbeda dengan teolog-teolog Lutheran setelahnya seperti [[Johann Gerhard]].<ref>{{en}} Gerhard ''Loci Theologici, Locus de Morte'', § 293 ff. Pieper writes: "Luther speaks more guardedly of the state of the soul between death and resurrection than do Gerhard and the later theologians, who transfer some things to the state between death and resurrection which can be said with certainty only of the state after the resurrection" (''Christian Dogmatics'', 3:512, footnote 21).</ref> [[Gotthold Ephraim Lessing]] (1755) sebelumnya telah sampai pada kesimpulan yang sama dalam analisisnya tentang [[ortodoksi Lutheran]] terkait isu ini.<ref>{{de}} Article in the Berlinischer Zeitung 1755 in Complete Works ed. Karl Friedrich Theodor Lachmann&nbsp;– 1838 p. 59 "Was die Gegner auf alle diese Stellen antworten werden, ist leicht zu errathen. Sie werden sagen, daß Luther mit dem Worte Schlaf gar die Begriffe nicht verbinde, welche Herr R. damit verbindet. Wenn Luther sage, daß die Seele IS nach dem Tode schlafe, so denke er nichts mehr dabey, als was alle Leute denken, wenn sie den Tod des Schlafes Bruder nennen. Tode ruhe, leugneten auch die nicht, welche ihr Wachen behaupteten:c. Ueberhaupt ist mit Luthers Ansehen bey der ganzen Streitigkeit nichts zu gewinnen."</ref>
Baris 289:
Zwingli, sebagai contoh, menyangkal kemampuan Yesus untuk berada di lebih dari satu tempat pada satu waktu bersamaan. Sedangkan Luther menekankan [[omnipresen]]si (kehadiran di mana-mana pada saat bersamaan) kodrat manusia Yesus.<ref>Marty, 140–41; Lohse, 74–75.</ref> Menurut transkrip-transkrip, perdebatan tersebut sesekali berubah menjadi konfrontatif. Mengutip perkataan Yesus bahwa "daging sama sekali tidak berguna" (Yohanes 6:63), Zwingli berkata, "Bagian ini mematahkan lehermu". "Jangan terlalu bangga," balas Luther, "Leher-leher Jerman tidak semudah itu patah. Ini Hessen, bukan Swiss."<ref name="Oberman, 237"/> Di atas mejanya Luther menulis kata-kata "''Hoc est corpus meum''" ("Inilah tubuh-Ku") dengan kapur tulis, untuk tetap menunjukkan pendiriannya yang kukuh dalam hal ini.<ref>Brecht 2:329.</ref>
 
Meskipun terdapat ketidaksepakatan dalam hal Perjamuan Kudus, [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]] membuka jalan bagi penandatanganan [[Pengakuan Iman Augsburg]], dan bagi pembentukan [[Liga SchmalkaldicSchmalkalden|Liga SchmalkaldisSchmalkalden]] pada tahun berikutnya oleh para bangsawan Protestan terkemuka seperti [[:en:John of Saxony|Johann dari Sachsen]], Philipp dari Hessen, dan [[Georg, Markgraf Brandenburg-Ansbach]]. Bagaimanapun, kota-kota Swiss tidak menandatangani kesepakatan-kesepakatan tersebut.<ref>Oberman, 238.</ref>
 
== Epistemologi ==