Tahlilullah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 93:
Menurut silsilah yang ditempelkan di dinding pada Museum Candi Agung di Amuntai, raja Banjar Sultan Saidullah (Sultan Ratu Anum) memiliki dua orang putra bernama '''Sultan Saidillah''' dan '''Sultan Tahlilillah'''. Namun yang meneruskan tahta kesultanan Banjar dalam silsilah tersebut adalah Sultan Tahlililah. Kemungkinan '''Sultan Saidillah''' sebagai putra tertua tidak memiliki anak laki-laki sebagai penerusnya, sehingga almarhum Sultan digantikan oleh adiknya yang bernama '''Sultan Tahlilillah''', yang menurut adat istana Banjar, adik Sultan menjabat sebagai mangkubumi atau wakil Sultan.
 
Adat istana yang ideal untuk mendapatkan pewaris mahkota diperoleh dari Perkawinanperkawinan anak laki-laki dari sultan dan anak perempuan dari mangkubumi, sebaliknya kalau Sultan hanya memiliki anak perempuan maka akan dinikahkan dengan anak laki-laki mangkubumi.
 
Dalam naskah Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kutaringin ([[Hikayat Banjar]]) resensi I menyebutkan bahwa raja Banjar Sultan Saidullah (Sultan Ratu Anum) memiliki dua orang putra masing-masing bernama '''Raden Bagus''' dan '''Raden Basus''' dan seorang putri bernama '''Gusti Gade''', masing-masing lahir dari gundik-gundik, masing-masing berlainan ibunya. Sedangkan permaisuri sudah diceraikan dan tidak memiliki keturunan.