Pertempuran Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Kemudian meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris pada 27 Oktober 1945. Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi serangan umum yang hampir membinasakan seluruh tentara Inggris, sebelum akhirnya Jenderal [[D.C. Hawthorn]] meminta bantuan Presiden [[Sukarno]] untuk meredakan situasi.
 
Setelah diadakannya gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Tetapi walau begitu tetap saja terjadi keributan antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal [[Mallaby]], (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945. Mobil [[Buick]] yang sedang ditumpangi Brigjen Mallaby terkenadicegat lemparanoleh granatsekelompok danmilisi meledakIndonesia saatketika akan melewati Jembatan Merah. Karena terjadi salah paham, terjadi tembak menembak yang akhirnya membuat mobil jenderal Inggris itu jugameledak terkena tembakan. Mobil itu pun hangus.
 
[[Berkas:Mallaby-car-b1.jpg|right|thumb|Mobil Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio]]