'''Ancol''' adalah suatu kata yang berasal dari [[bahasa Sunda]]. Menurut Kamus Sunda-Inggris '''A Dictionary of the Sunda Language of Java''' yang diterbitkan oleh [[Jonathan Rigg]] di [[Batavia]] pada tahun 1862, kata ancol mengandung arti tanah semenanjung. Orang Sunda dulu menggunakan kata ancol untuk menamai kawasan di sebelah timur kota tua Jakarta. Naskah Kuno Sunda [[Bujangga Manik]] menyebutkan wilayah ini saat dia menempuh perjalanan dari pelabuhan [[Sunda Kalapa]] ke [[Pajajaran]].
'''Ancol''' adalah suatu kata yang berasal dari [[bahasa Sunda]].
Letak strategis kawasan ancol rupanya sudah dimanfaatkan jauh sebelum kedatangan [[VOC]], yaitu pada masa agama Islam mulai tersebar di daerah pesisir Kerajaan Sunda. Dalam naskah koleksi Perpustakaa) Nasional koropak nomor 406, yaitu naskah Carita Parahiyangan, Ancol disebut-sebut sebagai salah satu lokasi medan perang disamping [[sunda Kalapa|Kalapa]], Tanjung, [[Banten|Wahanten]] dan tempat-tempat lainnya pada masa pemerintahan Prabu [[Surawisesa]] yang masih memeluk agama Hindu (1521-1535).
Kata ancol juga digunakan untuk menamai suatu kawasan kelurahan di Bandung. Penggunaan kata ancol kemudian berkembang untuk menamai apartemen dan lain-lain.