Pandangan Islam tentang manusia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
||
Baris 3:
'''Pandangan Islam tentang manusia''' selalu berkaitan dengan hakikat penciptaan [[manusia]] oleh [[Allah (Islam)|Allah]]. Manusia diciptakan dengan dua tujuan utama yaitu beribadah kepada Allah dan menjadi [[khalifah]] di [[Bumi]]. Tujuan ini didukung oleh pemberian [[akal]] oleh Allah kepada manusia. Di dalam [[Al-Qur'an]], manusia disebut dengan tiga istilah, yaitu ''[[Bani Adam]]'', ''basyar'' dan ''insan.'' Ketiga penyebutan ini masing-masing memiliki aspek yang berkaitan dengan sifat-sifat manusia. Sifat-sifat manusia dalam pandangan Islam meliputi kemampuan untuk [[berpikir]], mencipta, beriman dan bertakwa serta memiliki keterbatasan [[Indra (fisiologi)|indra]] dan mengalami [[kematian]].
Allah telah menetapkan [[tempat tinggal]] bagi manusia yaitu di Bumi. Dalam kehidupannya, manusia menjalin hubungan dengan Allah dan [[makhluk]] ciptaan-Nya. Beberapa manusia pilihan menjadi utusan Allah di Bumi dengan tugas sebagai [[nabi]] atapun [[rasul]]. Allah telah memberikan manusia kemampuan untuk berpikir mengenai Tuhan dan memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam bentuk kitab suci berupa Al-Qur'an dan [[Sunnah]].
== Hakikat penciptaan ==
Baris 11:
== Penyebutan ==
Di dalam Al-Qur'an, istilah yang merujuk tentang manusia selalu berkaitan dengan aspek penciptaannya.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=28}} Tiga istilah yang digunakan ialah [[Bani Adam]], basyar dan al-insan.<ref>{{Cite journal|last=Markos|first=Toni|date=2019|title=Al-Qur'an dan Kebebasan Manusia|url=https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/tajdid/article/view/277/280|journal=Tajdid: Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan|volume=22|issue=1|pages=29}}</ref> Pada aspek [[sejarah]], manusia disebut sebagai Bani Adam. Penyebutan ini terdapat di dalam [[Surah Al-A'raf]] Ayat 31.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=28}}
Dalam aspek fisik yang bersifat kimiawi dan [[biologi]], manusia disebut menggunakan istilah ''basyar''. Istilah ini disebutkan sebanyak 37 kali di dalam Al-Qur'an. Salah satunya di [[Surah Al-Kahf]]i Ayat 110.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=28}} Sementara dihitung dengan jumlah turunannya, kata basyar disebutkan sebanyak 124 kali di dalam Al-Qur'an.<ref>{{Cite journal|last=Fahrudin|date=2021|title=Tanah sebagai Bahan Penciptaan Manusia: Analisis Semiologi Roland Barthes pada Kata Thin dalam Al-Qur’an|url=https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/tafse/article/download/8036/pdf|journal=Tafse: Journal of Qur'anic Studies|volume=6|issue=1|pages=24}}</ref> Kata ''basyar'' dapat digunakan untuk menyebut manusia berjenis kelamin [[laki-laki]] maupun [[perempuan]] dalam jumlah tunggal maupun banyak.<ref>{{Cite journal|last=Akip|first=Muhamad|date=September 2019|title=Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dalam Al-Qur'an|url=https://media.neliti.com/media/publications/294830-sumber-daya-manusia-yang-berkualitas-dal-515a697e.pdf|journal=el-Ghiroh|volume=XVII|issue=2|pages=8}}</ref> Pemakaian istilah basyar selalu bersamaan dengan bahan penciptaan manusia yaitu [[tanah liat]] atau lempeng kering. Penyebutannya antara lain pada [[Surah Al-Hijr]] Ayat 33 dan [[Surah Ar-Rum]] Ayat 20.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=27}}
Baris 17:
Sementara itu, istilah ''al-insan'' berarti makhluk yang mampu memperoleh [[ilmu]] dengan menggunakan akal.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=28-29}} Di dalam Al-Qur'an, kata ''insan'' disebutkan sebanyak 65 kali.<ref>{{Cite journal|last=Haris|first=Abdul|date=2018|title=Panggilan Quran Kepada Umat Manusia|url=http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/PEMAS/article/download/4985/2285|journal=Jurnal Pengembangan Masyarakat|volume=V|issue=5|pages=68}}</ref> Penyebutannya terdapat pada 63 ayat yang termasuk ke dalam 43 [[surah]].<ref>{{Cite journal|last=Istiqomah|first=Himmatul|date=6 Oktober 2018|title=Konsep Manusia Sebagai Insan dalam Sebagian Ayat Al-Qur'an|url=https://www.researchgate.net/publication/343537147_KONSEP_MANUSIA_SEBAGAI_INSAN_DALAM_SEBAGIAN_AYAT_AL-_QUR%27AN|journal=Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab IV|pages=439}}</ref> Penyebutan ini antara lain pada [[Surah Al-'Alaq]] Ayat 5 dan [[Surah Ar-Rahman]] ayat 3–4. Penyebutan insan selalu berkaitan dengan sifat [[psikologi]]s pada manusia. Sifat ini berkaitan dengan kemampuan untuk [[berpikir]], memperoleh ilmu dan menerima amanah. Salah satu ayat yang menunjukkan hal ini adalah [[Surah Al-Ahzab]] Ayat 72.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=28-29}}
Berkaitan dengan aspek [[sosiologi]], manusia diistilahkan dengan ''al-nas''. Istilah ini berkaitan dengan sifat manusia yang selalu hidup berkelompok dengan sesamanya manusia.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=29}} Penyebutan ''al-nas'' sebanyak 240 kali di dalam Al-Qur'an. Jumlah surah yang menyebutkannya sebanyak 53 surah.<ref>{{Cite journal|last=Muhlasin|date=April 2019|title=Konsep Manusia dalam Perspektif Al-Qur'an|url=https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/idarotuna/article/download/7014/3939|journal=Idarotuna|volume=1|issue=2|pages=51}}</ref> Dua di antaranya disebutkan pada [[Surah Az-Zumar]] Ayat 27 dan Surah Al-Baqarah Ayat 21.{{Sfn|Une, dkk.|2015|p=29}}
== Sifat ==
|