Kerajaan Kadiri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 198:
== Ekonomi ==
Perekonomian kerajaan
[[File:Totok Kerot Kabupaten Kediri.jpg||thumb|right|290px|Arca [[Dwarapala|Dwarapāla]] (penjaga gapura) Totok Kerot, Kediri.]]
{{multiple image
<!-- Essential parameters -->| align = left
Baris 205 ⟶ 206:
| height = <!-- Image 1 -->
| image1 = KITLV 151388 - Isidore van Kinsbergen - Ganesha and a fragment of a temple at the residency in Kediri - 1866-12-1867-01.tif
| caption1 = Arca Ganesha dan pecahan candi di [[Karesidenan Kediri]] tahun 1866-1867.
| width1 = 170
| height1 = <!-- Image 2 -->
| image2 = Candi Di Situs Tondowongso Kediri.JPG
| caption2 = Situs Tondowongso di [[Kediri]] tahun 2007.
| width2 = 180
| height2 = <!-- Image 3 -->
}}
Menurut sumber berita dari Tiongkok, pekerjaan utama orang Panjalu berkisar pada pertanian (bercocok tanam padi), peternakan (sapi, babi hutan, unggas), dan perdagangan [[rempah-rempah]]. [[Daha]], ibu kota Kerajaan Panjalu, terletak di pedalaman, dekat lembah [[sungai Brantas]] yang subur. Dari masa pemerintahan kerajaan sebelumnya [[Kahuripan]], Panjalu mewarisi sistem irigasi, termasuk bendungan ''Waringin Sapta''. Perekonomian Panjalu sebagian [[monetisasi|dimonetisasi]], dengan koin emas dan perak yang dikeluarkan oleh istana. Pada periode-periode selanjutnya, perekonomian Kadiri tumbuh dengan lebih bertumpu pada perdagangan, khususnya perdagangan rempah-rempah. Hal ini dihasilkan dari pengembangan [[angkatan laut]] Kediri, memberi mereka kesempatan untuk mengontrol jalur perdagangan rempah-rempah ke pulau-pulau timur. Panjalu mengumpulkan rempah-rempah dari [[anak sungai]] di [[Kalimantan]] bagian selatan dan Kepulauan [[Maluku]]. Orang [[India]] dan [[Asia Tenggara]] kemudian mengangkut [[rempah-rempah]] ke pasar [[Mediterania]] dan [[Tiongkok]] melalui Rute Rempah-rempah yang menghubungkan rantai pelabuhan dari [[Samudra Hindia]] ke Cina selatan.
Pertanian, peternakan, dan perdagangan berkembang pesat dan mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Dia melaporkan bahwa peternakan ulat [[sutera]] untuk memproduksi pakaian sutra dan katun telah diadopsi oleh orang Jawa pada waktu itu. Tidak ada hukuman fisik (penjara atau penyiksaan) bagi para penjahat. Sebaliknya, orang yang melakukan perbuatan melawan hukum terpaksa membayar denda berupa emas, kecuali pencuri dan perampok yang dieksekusi mati. Dalam adat perkawinan, keluarga mempelai wanita menerima mas kawin berupa emas dari mempelai pria. Alih-alih mengembangkan pengobatan medis, masyarakat Panjalu mengandalkan doa kepada [[dewa]] dan [[Buddha]]. Pada bulan ke-5 tahun ini, festival air dirayakan dengan orang-orang yang bepergian dengan perahu di sepanjang sungai untuk merayakannya. Pada bulan ke-10, festival lain diadakan di pegunungan. Orang-orang akan berkumpul di sana untuk bersenang-senang dan memainkan berbagai musik dengan instrumen seperti [[seruling]], [[gendang]], dan gambang kayu (bentuk [[gamelan]] kuno).
|