Dampak peternakan terhadap lingkungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HILAHAPA (bicara | kontrib)
HILAHAPA (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
Penurunan permintaan pasokan daging dapat mempengaruhi jumlah produksi daging, sehingga secara langsung dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh produksi daging terhadap lingkungan. Diperkirakan bahwa konsumsi daging [[global]] akan berlipat ganda pada tahun 2000 hingga 2050, ini disebabkan oleh sebagian besar peningkatan populasi dunia, namun juga sebagian disebabkan oleh peningkatan konsumsi [[daging]] per kapita (sebagian besar peningkatan konsumsi per kapita terjadi di negara-negara berkembang) . <ref>{{Cite journal|date=2023-08-04|title=David Nibert|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=David_Nibert&oldid=1168728647|journal=Wikipedia|language=en}}</ref>Populasi manusia diproyeksikan meningkat menjadi 9 miliar pada tahun 2050, dan produksi daging diperkirakan meningkat sebesar 40%. Produksi dan konsumsi daging [[unggas]] global akhir-akhir ini meningkat lebih dari 5% setiap tahunnya. Konsumsi daging biasanya meningkat seiring bertambahnya kekayaan<ref>{{Cite web|title=World agriculture: towards 2030/2050|url=https://www.fao.org/3/a0607e/a0607e00.htm|website=www.fao.org|access-date=2023-12-29}}</ref>
== Studi kasus ==
Pada tahun 2006, Organisasi Pangan dan [[Pertanian]] Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menerbitkan sebuah [[penelitian]] berjudul “Bayangan Panjang Peternakan (Livestock’s Long Shadow),” yang mendapat perhatian luas secara global. Disebutkan bahwa ternak memberikan kontribusi kurang lebih sebesar 18% emisi gas rumah kaca dunia. [[FAO]] menarik kesimpulan yang mengejutkan: Peternakan memberikan kontribusi yang lebih banyak dalam kerusakan [[lingkungan]] dibanding semua moda transportasi digabung. Hal itu mendorong setiap negara untuk memiliki kebijakan yang fokus pada masalah degradasi [[lahan]], perubahan iklim dan [[Pencemaran|polusi]] [[udara]], kekurangan [[air]] dan polusinya, serta berkurangnya biodiversitas.<ref>{{Cite web|title=PB ISPI|url=https://pb-ispi.org/dampak-peternakan-sapi-bagi-lingkungan/}}</ref>
 
Banyak penelitian yang menemukan bahwa peningkatan konsumsi daging saat ini sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan populasi manusia dan peningkatan pendapatan individu atau [[PDB]]. Oleh karena itu, dampak yang terjadi pada lingkungan dari hasil produksi dan konsumsi daging akan meningkat, hal ini dapat dicegah kecuali jika perilaku saat ini berubah.<ref>{{Cite journal|last=Parlasca|first=Martin C.|last2=Qaim|first2=Matin|date=2022-10-05|title=Meat Consumption and Sustainability|url=https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-resource-111820-032340|journal=Annual Review of Resource Economics|language=en|volume=14|issue=1|pages=17–41|doi=10.1146/annurev-resource-111820-032340|issn=1941-1340}}</ref>
 
== Referensi ==