Makanan beku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Baris 18:
Pembekuan secara mekanik dikembangkan terlebih dahulu dalam dunia industri dan masih menjadi metode pembekuan yang utama sampai sekarang. Pembekuan mekanik mensirkulasikan [[refrigeran]] dalam sebuah sistem yang mengambil panas di lingkungan sekitar makanan. Panas lalu dipindahkan ke kondenser dan dilepaskan ke lingkungan lewat konveksi ke udara maupun melalui cairan lainnya. Refrigeran dalam siklusnya terus menerus berubah fase dari cair menjadi gas, dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
 
Pembekuan secara kriogenik adalah pengembangan terbaru dari teknologi pembekuan makanan. Kriogenik memanfaatkan gas yang memiliki [[Suhu|temperatur]] yang sangat rendah, biasanya [[nitrogen]] dalam wujud cair atau [[karbon dioksida]] dalam wujud padat (biang es) dan diterapkan secara langsung ke makanan.<ref>W.B.Bald, Food Freezing: Today and Tomorrow, J.P.Miller, The Use of Liquid Nitrogen in Food Freezing, p.157-170, Institute for Applied Biology, Springer-Verlag</ref>
 
== Keefektifan ==
Baris 35:
* [[Vitamin C]]: umumnya hilang lebih banyak dibandingkan vitamin lainnya,<ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg 620-624</ref> namun jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis bahan pertanian dan proses pra-pembekuan yang dilakukan (blanching/non-blanching, dikalengkan/tidak dikalengkan, dimasak/belum dimasak).<ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg 961-964</ref><ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg 627</ref> Vitamin C juga merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga ketika air di dalam bahan makanan membeku akan mempengaruhi kondisi vitamin C.
* [[Tiamina|Vitamin B<sub>1</sub>]] (Thiamin): sama seperti Vitamin C, thiamin mudah larut di dalam air.<ref>Gould, Grahame. ''New Methods of Food Preservation''. Pg 237-239</ref>
* [[Riboflavin|Vitamin B<sub>2</sub>]] (Riboflavin): sebuah studi menunjukan kehilangan riboflavin pada [[Sayur|sayuran]] hijau yang dibekukan sebanyak 18 persen, dan studi lainnya 4 persen.<ref>Tressler, Evers. Pg. 973-976</ref>
* [[Vitamin A]] (Karotena): jumlah kehilangan karotena lebih banyak diakibatkan oleh persiapan pra-pembekuan dibandingkan pada proses pembekuan itu sendiri. Dan jumlah vitamin yang menghilang akan bertambah seiring lamanya waktu pembekuan.<ref>Tressler, Evers. ''The Freezing Preservation of Foods''. Pg. 976-978</ref>
 
== Pengemasan ==
 
[[Pengemasan makanan]] beku harus mampu mempertahankan integritas bahkan setelah melalui serangkaian proses seperti pengisian, penyegelan, pembekuan kembali, penyimpanan, transportasi, pencairan, dan pemasakan.<ref>Decareau, Robert. ''Microwave Foods: New Product Development''. Pg 45-48</ref> Berbagai makanan beku umumnya dimasak di oven [[microwave]], sehingga berbagai pelaku manufaktur mengembangkan pengemasan yang mampu digunakan langsung di dalam oven microwave.
 
Pada tahun 1974, ''differential heating container'' (DHC) pertama dijual ke publik. DHC adalah lapisan logam yang didesain agar bahan pangan menerima sejumlah panas dengan tepat sesuai dengan hukum [[konduktivitas panas]]. Konsumen cukup menempatkan bahan makanan pada posisi tertentu untuk menginginkan bagian mana dari bahan makanan yang ingin lebih cepat dibekukan.<ref>Whelan, Stare. ''Panic in the Pantry: Facts and Fallacies About the Food You Buy''</ref>