| trading_name = Hospitality of Indonesia Network (korporat)<br>Hotel Indonesia Group (jaringan hotel)
| type = [[Anak perusahaan]] [[Badan usaha milik negara|BUMN]]
| former_name = PT Hotel Indonesia Internasional (Persero) <small>(1962-1999)
| traded_as =
| industry = [[Pariwisata]]
| equity = [[Rupiah|Rp]] 8,481 triliun <small>(2018)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 2.198 <small>(termasuk karyawan kontrak, 2018)</small><ref name=annual/>
| parent = PT [[InjourneyAviasi Pariwisata Indonesia]] (Persero)
| subsid = PT Hotel Indonesia Group
| homepage = {{url|https://hin.id}} (korporat)<br>{{URL|https://hig.id}} (HIG)
}}
'''PT Hotel Indonesia Natour''' (beroperasi dengan merek dagang '''Hospitality of Indonesia Network''' dan '''Hotel Indonesia Group''') adalah anakbagian usahadari [[Aviasi Pariwisata IndonesiaInjourney]] yang bergerak di bidang pengelolaan [[hotel]]. Salah satu hotel bintang lima yang dikelola oleh perusahaan ini, yakni Merusaka Nusa Dua, dirancang oleh [[Ridwan Kamil]].
==Sejarah==
Perusahaan ini memulai sejarahnya dari PTdua badan usaha milik negara Indonesia, yakni [[Hotel Indonesia International (Persero)]] dan PT [[Perusahaan Hotel dan Tourist Nasional (Persero)]].
PT Hotel Indonesia International (Persero) atau biasa disingkat menjadi HII, merupakanadalah hasil penggabungan antara PT Hotel Indonesia, PT Ambarsam, dan PT Bali Beach. Tiga perusahaan tersebut merupakan pemilik dari hotel-hotel yang dibangun pada awal dekade 1960-an dengan menggunakan dana [[pampasan perang]] dari Jepang, yakni [[Hotel Indonesia]] di Jakarta, Samudra Beach Hotel di [[Pelabuhan Ratu]], Ambarrukmo Palace Hotel di [[Yogyakarta]], dan Bali Beach Hotel di [[Sanur]]. Pada tahun 1985, HII membuka Hotel Putri Bali di [[Nusa Dua]], yang kemudian direnovasi mulai tahun 2012 hingga 2015.<ref name="annual"/>
Sementara itu, PT Perusahaan Hotel dan Tourist Nasional (Persero) atau biasa disingkat menjadi Natour, adalah pemilik dari hotel-hotel hasil [[nasionalisasi]] dari perusahaan Belanda, antara lain Hotel Parapat di [[Parapat, Girsang Sipangan Bolon, Simalungun|Parapat]], Hotel Dharma Deli di [[Medan]], Hotel Garuda di [[Yogyakarta]], Hotel Bath Tretes di [[Pasuruan]], Hotel Bali di [[Denpasar]], dan Hotel Dibya Puri di [[Semarang]].<ref name="annual"/>
Pada tahun 1999, Pemerintahpemerintah Indonesia menggabungkan Natour ke dalam Hotel Indonesia International, dan nama Hotel Indonesia Internasional punkemudian diubah menjadi Hotel Indonesia Natour (HIN).<ref name="merger">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6644/PP0891999.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 89 tahun 1999|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
Sepanjang tahun 2015, perusahaan ini merenovasi enam hotel, yakni Inna Grand Bali Beach di Sanur, Inna Putri Bali di Nusa Dua, Inna Bali di Denpasar, Inna Garuda di Yogyakarta, Inna Simpang di Surabaya, dan [[Inna Samudera Beach Palabuhanratu Hotel|Inna Samudera Beach Hotel]] di [[Kota Pelabuhan Ratu|Pelabuhan Ratu]] dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Setelah hotel-hotel tersebut direnovasi, jumlah kamar Innayang Hoteldikelola Groupoleh secaraperusahaan keseluruhanini pun bertambah dari hanya 2.200 unit menjadi 2.400 unit kamar.<ref name="Bidik 20%">{{cite news |last=Jati|first=Gentur Putro|editor-first= |editor-last= |date=4 November 2015 |title=Grup Inna Hotel Bidik Pendapatan Naik 20 Persen Tahun Depan |url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151104172427-92-89490/grup-inna-hotel-bidik-pendapatan-naik-20-persen-tahun-depan/ |work=[[CNN Indonesia]] |location= |access-date=4 Februari 2021}}</ref>
Pada tanggal 8 April 2021, anak usaha dari perusahaan ini, yakni PT Hotel Indonesia Group (HIG), meluncurkan tiga merek baru, yakni "KHAS" untuk hotel bintang tiga, "Truntum" untuk hotel bintang empat, dan "Meru" untuk hotel bintang lima.<ref name="brand">{{Cite web|url=https://m.industry.co.id/read/83794/hotel-indonesia-group-perkenalkan-brand-baru-di-tiga-wilayah-indonesia|title=Hotel Indonesia Group Perkenalkan Brand Baru di Tiga Wilayah Indonesia|publisher=Industry.co.id|language=id|access-date=23 Desember 2021|date=9 April 2021|first=Hariyanto|last=Hariyanto}}</ref> Pada tanggal 11bulan Juni 2021, perusahaan ini menyerahkan hotel-hotel miliknya ke [[Wika Realty]], sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan kepemilikan hotel milik BUMN.<ref name="holdinghotel">{{Cite news|url=https://m.bisnis.com/market/read/20210613/192/1404867/holding-hotel-bumn-makin-dekat-inbreng-11-hotel-diteken|title=Holding Hotel BUMN Makin Dekat, Inbreng 11 Hotel Diteken|first=M. Nurhadi|last=Pratomo|publisher=Bisnis.com|date=13 Juni 2021|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=27 Juli 2021|editor-last=Pratomo|editor-first=M. Nurhadi}}</ref> Walaupun begitu, perusahaan ini akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wika Realty,<ref name="holding2">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|first=Monica|last=Wareza|publisher=CNBC Indonesia|date=14 Juni 2021|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=27 Juli 2021}}</ref> melalui anak usahanya, yakni HIG.<ref name="operator">{{Cite news|url=https://pressrelease.kontan.co.id/release/pembentukan-holding-hotel-bumn-memasuki-tahapan-dan-tonggak-baru|title=Pembentukan Holding Hotel BUMN Memasuki Tahapan dan Tonggak Baru|publisher=Kontan|date=26 Februari 2021|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|access-date=28 Juli 2021|last=Kontan}}</ref> Setelah transaksi initersebut selesai, HIG diberikanpun wewenang oleh Pemerintah Indonesia untukmulai mengelola sebelas11 hotel tambahan yang sebelumnya dikelola oleh BUMN lain, yakni sembilan hotel dengan merek Pesonna dari PT [[Pesonna Indonesia Jaya]], satu hotel dengan merek Kila dari PT [[Aerowisata]], dan satu hotel dengan merek Patra dari PT [[Patra Jasa]]. Kedepannya, Pemerintahpemerintah Indonesia berencana untukmenyerahkan melakukanpengelolaan konsolidasisemua penuhhotel denganmilik menyerahkanBUMN sisa-sisa hotel BUMNyang lain kepada HIG, dan menamai keseluruhan hotel-hotel merekatersebut dengan tiga merek saja, yakni Meru, Truntum, dan KHAS.<ref>{{cite web |url=https://market.bisnis.com/read/20210613/192/1404867/holding-hotel-bumn-makin-dekat-inbreng-11-hotel-diteken |title=Holding Hotel BUMN Makin Dekat, Inbreng 11 Hotel Diteken |website=Market |access-date=30 Desember 2023}}</ref>
Pada tanggal 6 Oktober 2021, Pemerintahpemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Aviasi Pariwisata Indonesia]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176539/Salinan_PP_Nomor_104_Tahun_2021.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2021|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=12 Oktober 2021}}</ref>
== Lokasi ==
|