Limboto, Gorontalo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag
Baris 18:
 
Di Limboto terdapat [[Danau Limboto]], yaitu sebuah danau seluas 2000 ha yang hanya berkedalaman 5 hingga 8 meter.
 
 
Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia
Baris 115 ⟶ 114:
''Sumber:'' <nowiki>http://zull.my.id/index.php/2016/12/04/daftar-nama-nama-raja-gorontalo/</nowiki>
----
 
 
<nowiki>#</nowiki>Sejarah Kelurahan
Baris 127 ⟶ 125:
MELIHAT BIDADARI YANG SEDANG MANDI LUMOTO BERNIAT UNTUK MENGAMBIL PAKAIAN DARI SEORANG BIDADARI TERSEBUT DAN SELANJUTNYA LUMOTO MENGAMBILNYA YAITU BAGIAN SAYAPNYA. SETELAH MANDI BIDADARI-BIDADARI TERSEBUT HENDAK PULANG DAN MENGAMBIL BAJU MEREKA, NAMUN BETAPA TERKEJUTNYA SEORANG DIANTARA BIDADARI TERSEBUT SETELAH MENDAPATI BAJUNYA SUDAH TIDAK ADA, KARENA BAJU DARI SALAH SEORANG BIDADARI INI TIDAK ADA MAKA SAUDARANYA YANG LAIN MEMBANTU UNTUK MENCARI BAJU. NAMUN KARENA HARI SUDAH PETANG MAKA SAUDARA-SAUDARA BIDADARI ITU PULANG KEMBALI KE KAYANGAN. KARENA MELIHAT SANG BIDADARI YANG SEDANG MENANGIS SEBAB SUDAH PETANG DAN SEBENTAR LAGI LANGIT AKAN GELAP KEMUDIAN SI LUMOTO MUNCUL HENDAK MENOLONG SANG BIDADARI, DAN PADA AKHIRNYA LUMOTO MEMBAWA PULANG BIDADARI TERSEBUT KE PONDOK TEMPAT PERSEMBUNYIANNYA ( YILOWALE ). KEMUDIAN SANG BIDADARI TADI OLEH LUMOTO DIBERI NAMA MBUI BUNGALE DIBERI NAMA DEMIKIAN KARENA SETIAP TEMPAT YANG DILEWATI OLEH SANG BIDADARI AKAN TERCIUM AROMA BUNGA YANG HARUM. SELANG BEBERAPA LAMA TINGGAL BERSAMA LUMOTO SANG BIDADARI ( MBUI BUNGALE ) KAWIN DENGAN SI LUMOTO TANPA MELALUI PROSES ADAT ATAU AGAMA YANG OLEH MASYARAKAT SEKITAR DIKENAL DENGAN NAMA LO BIBIYONGA. DARI SINILAH ASAL NAMA DAERAH BIYONGA.
 
DENGAN RINTISAN LUMOTO DAN MBUI BUNGALE LAMA KELAMAAN, DAERAH INI SUDAH MULAI DIDATANGI OLEH MASYARAKAT YANG BERASAL DARI DAERAH SEKITAR MISALNYA YANG BERASAL DARI DAERAH TAPA, SUWAWA, KABILA DAN LAIN-LAIN MASYARAKAT TERSEBUT BERDATANGAN KETEMPAT ITU KARENA MELIHAT POTENSI WILAYAH INI SANGAT BAIK UNTUK DAERAH PERTANIAN. TANAHNYA SANGAT BAGUS UNTUK DIJADIKAN TEMPAT BERCOCOK TANAM. KARENA PENDUDUK SUDAH BANYAK MAKA DAERAH INI INGIN MEMBENTUK PEMERINTAHAN TERSENDIRI. DAN TERBENTUKLAH PEMERINTAHAN ITU MENJADI SUATU DESA YANG DIKENAL DENGAN NAMA DESA BIYONGA. DESA BIYONGA INI TERUS MENGALAMI PERKEMBANGAN KARENA DITUNJANG OLEH HASIL-HASIL PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN LAIN-LAIN. SEHINGGA PENDAPATAN MASYARAKAT MENJADI TINGGI DAN BERADA DIATAS RATA-RATA PENDAPATAN MASYARAKAT DIDESA SEKITARNYA, SEHINGGA SUDAH SEWAJARNYA APABILA DESA BIYONGA INI NAIK TINGKATANNYA MENJADI DESA SWADAYA, YAITU DESA YANG SUDAH BISA MENGATUR KEBUTUHAN HIDUP MASYARAKATNYA SECARA MANDIRI TANPA HARUS BERGANTUNG DARI KECAMATAN ATAU KABUPATEN. BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN DESA BIYONGA DIRUBAH MENJADI KELURAHAN BIYONGA SAMPAI SAAT INI KELURAHAN BIYONGA MASIH TETAP EXIST.
 
2. '''SEJARAH KELURAHAN KAYUBULAN'''
 
Awal mula berdirinya Ayuhulalo (Kayubulan) yaitu Pada tahun 1788 berawal dari tumbuhnya sehamparan Pohon Yang Batang dan Daunya berwarna kuning yang tumbuh di Parasamya yang sekarang sudah menjadi taman menara Keangungan Limboto. Melihat banyaknya pohon yang tumbuh tersebut masyakat belum mengetahui nama dan jenis dari pohon itu. Masyarakat melihat warna dari pohon seperti warna bulan sehingga masyarakat sekitar mengatakan bahwa pohon tersebut adalah AYUHULALO artinya kayu yang berwarna kuning seperti bulan. Namun pada tahun tersebut Ayuhulalo pemerintahannya masih bersifat adat sekitar 140 Tahun.
2. '''SEJARAH KELURAHAN KAYUBULAN'''
 
Awal mula berdirinya Ayuhulalo (Kayubulan) yaitu Pada tahun 1788 berawal dari tumbuhnya sehamparan Pohon Yang Batang dan Daunya berwarna kuning yang tumbuh di Parasamya yang sekarang sudah menjadi taman menara Keangungan Limboto. Melihat banyaknya pohon yang tumbuh tersebut masyakat belum mengetahui nama dan jenis dari pohon itu. Masyarakat melihat warna dari pohon seperti warna bulan sehingga masyarakat sekitar mengatakan bahwa pohon tersebut adalah AYUHULALO artinya kayu yang berwarna kuning seperti bulan. Namun pada tahun tersebut Ayuhulalo pemerintahannya masih bersifat adat sekitar 140 Tahun.
 
Dan Kelurahan Kayubulan terbentuk / lahir sejak tahun 1928 yang pada saat itu masih berstatus desa hingga tahun 1974 dengan berkembangnya dunia pemerintahan status desa berubah menjadi kelurahan pada tahun 1974 hingga sekarang.
 
 
3. '''SEJARAH KELURAHAN BULOTA'''
Baris 175 ⟶ 171:
# Tahun 2012 s/d tahun 2014 : Kepala Kelurahan Muchtar Potutu. S.Ag
# Tahun 2014 s/d tahun 2018 : Kepala Kelurahan Sudarmadji Hasan
# Tahun 2018 s/d sekarang : Kepala Kelurahan Muh. Eka Putra M. Olii, S.STP
 
'''LETAK GEOGRAFIS'''
 
'''BATAS DESA'''
 
 
UTARA : Kelurahan Malahu
Baris 189 ⟶ 184:
 
BARAT : Kelurahan Biyonga
 
 
'''LINGKUNGAN'''
Baris 211 ⟶ 205:
 
Seiring dengan perkembangan jaman, pendudukpun kian bertambah, maka pada tahun 1660 Resmi menjadi satu Desa yang namanya seperti apa yang kita ketahui saat ini yakni Dutulanaa atau menjadi Desa Dutulanaa. Adapun yang menjadi Kepala Desa pada saat itu adalah orang yang dianggap mampu oleh masyarakat, dan atas pilihan dari masyarakat tersebut terpilihlah Bapak Hedingo (Alm.) dan oleh Beliau Desa Dutulanaa dibagi menjadi Tiga Dusun yaitu :
 
 
1. Dusun Butato atau Butatoa
Baris 226 ⟶ 219:
 
Pada tanggal 1 Januari 1981 dengan adanya Peraturan Pemerintah maka Desa Dutulanaa resmi menjadi satu Kelurahan yaitu Kelurahan Dutulanaa dimana yang menjabat Kepala Kelurahan yang pertama kali yaitu Bapak Harun Dj. Rahim (Alm.), dan 3 dusun tersebut menjadi Lingkungan dengah tetap memakai nama sebelumnya.
 
 
Akhir sejarah kami cantumkan nama-nama yang menjabat kepala Desa dan Kelurahan dari pertama terbentuk pada tahun 1660 sampai dengan tahun 2014
Baris 276 ⟶ 268:
23. Ibu Karlina Tombokan, S.IP memerintah dari Bulan Agustus 2019 Sampai dengan sekarang.
 
5. '''Sejarah Kelurahan Hepuhulawa'''
 
Nama Hepuhulawa terbagi dua yaitu '''Hepu''' yang artinya adalah, Tumbuhan sejenis tebu yang ditemukan di kawasan ini, dan '''Hulawa''' yang artinya adalah emas, sehingga akhirnya nama itu disatukan sehingga melahirkan nama satu kampung yaitu Hepuhulawa.
5. '''Sejarah Kelurahan Hepuhulawa'''
 
Nama Hepuhulawa terbagi dua yaitu '''Hepu''' yang artinya adalah, Tumbuhan sejenis tebu yang ditemukan di kawasan ini, dan '''Hulawa''' yang artinya adalah emas, sehingga akhirnya nama itu disatukan sehingga melahirkan nama satu kampung yaitu Hepuhulawa.
 
Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto terbentuk / lahir sejak tahun 1926 yang pada saat itu masih berstatus desa hingga tahun 1974 dengan berkembangnya dunia pemerintahan status desa berubah menjadi kelurahan pada tahun 1974 hingga sekarang.
Baris 298 ⟶ 289:
 
Saat ini Kelurahan Hepuhulawa Kecamatan Limboto telah menjadi pusat Pemerintahan, Perekonomian, Pariwisata, Pertanian, Perikanan dan Peternakan bahkan sekarang ini telah bermunculan industry-industri rumah tangga yang menjadi perhatian masyarakat Kabupaten Gorontalo bahkan telah dikunjungi dari Provinsi-Provinsi dan Kecamatan Tetangga.
 
 
6. '''Sejarah Kelurahan Hutuo'''
Baris 460 ⟶ 450:
2019 - sekarang
|}
 
 
7. '''Sejarah Kelurahan Kayumerah'''
 
Nama Desa Kayumerah berasal dari Bahasa Daerah Gorontalo yakni AYU - MELA. Dimana pada zaman
 
dahulu bahwa Masyarakat sering melihat sebatang pohon kayu yang sangat besar dan sering mengeluarkan cahaya
 
berwarna merah yang menyala seperti api. Sehingga dibuatlah kesepakatan untuk memberikan nama desa AYU -
 
MELA atau dalam bahsa indonesia KAYUMERAH.
 
Adapun Pemerintah yang menjabat sebagai Kepala desa masing-masing :
Baris 504 ⟶ 493:
15. HERSON M. HASAN Tahun 2017 – 2019
 
16. ISWAN ABDUL HASAN Tahun 2020
 
Wilayah Kelurahan Kayumerah memiliki Luas Tanah 744 Ha. Dengan batas – batas sebagai berikut :
Baris 515 ⟶ 504:
 
Timur berbatasan dengan sungai Huludu Pitango
 
 
8. '''Sejarah Kelurahan Polohungo'''
Baris 524 ⟶ 512:
 
Jumlah Penduduk yang menerima Jamkesmas sebanyak 1513 Jiwa
 
 
9. '''Sejarah Kelurahan Hunggaluwa'''
 
Sebelum Pemerintah Hindia Belanda berkuasa, Hunggaluwa sudah ratusan tahun sudah ada, Hunggaluwa ini adalah salah satu yang termasuk Desa yang berada di Kerajaan Limutu (Limboto). Dalam sejarah berdirinya Gorontalo dikenal dengan 5 Wilayah adat atau 5 Kerajaan yaitu :
 
# Kerajaan Suwawa
Baris 536 ⟶ 523:
# Kerajaan Atinggola
 
Oleh karena itu, 5 Kerajaan diatas ini dikenal sebagai Provinsi Gorontalo dan merupakan Wilayah kesatuam adat yang mempunyai berbedaan-perbedaan tapi terikat satu perjanjian. Pada tahun 1200Masehi dipersatukan oleh Raja Wadi Polapa bergelar Adat Ilahudu, pada waktu itu Kerajaan Limboto masih beribu kota Limboto atau Limutu dipusatkan di Hindalo ( Limehe Timur ) yang pada saat ini adalah Desa Ujung di Kecamatan Batudaa sebelah barat.
 
Setelah Belanda masuk, Limboto dipindahkan di Hunduluyu yang tempatnya di Kelurahan Bongohulawa dan Biyonga dengan melihat perubahan situasi dan kondisi maka dipindahkan lagi ke Desa Pone, sesudah itu dipindahkan lagi ke Ibu Kota Limboto yang sekarang Kelurahan Hunggaluwa, bekas Kerajaan itu dapat dijelaskan tepat di jalan Yos Sudarso Lingkungan I. di Keluarahan Hunggaluwa yang dulunya berdiri Mesjid yang sekarang di pindahkan ke Kelurahan Kayubulan yang di kenal dengan sekarang dengan nama Mesjid Agung Baiturrahman Limboto.
 
Tahun 1870 Kerajaan Limboto Berubah menjadi Odordistik (Desa) yang dikenakan dengan Kecamatan Limboto sudah menjadi satu wilayah dimana Kelurahan Hunggaluwa sebagai salah satu Wilayah Kelurahan.
 
 
10. '''Sejarah Kelurahan Tilihuwa'''
Baris 551 ⟶ 537:
 
{{Authority control}}
 
{{kecamatan-stub}}
 
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Gorontalo]]