Bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 433:
 
Bahasa Indonesia baku digunakan untuk keperluan penulisan buku dan surat kabar, serta untuk siaran berita televisi/radio. Bahasa Indonesia baku jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari, sebagian besar terbatas pada keperluan formal saja. Meskipun hal ini merupakan gejala yang umum terjadi pada kebanyakan bahasa di dunia (misalnya, bahasa Inggris lisan tidak selalu sesuai dengan standar bahasa tulis), bahasa Indonesia lisan cukup berbeda/jauh dari bahasa Indonesia baku, baik dalam hal tata bahasa maupun kosa kata. Hal itu utamanya disebabkan karena orang Indonesia cenderung menggabungkan aspek bahasa daerahnya sendiri (misalnya, Jawa, Sunda, dan Bali) dengan bahasa Indonesia. Hal ini menghasilkan berbagai dialek bahasa Indonesia yang kedaerahan, jenis inilah yang paling mungkin didengar oleh orang asing saat tiba di sebuah kota di Indonesia.<ref>[http://www.bbc.com/travel/story/20180703-why-no-one-speaks-indonesias-language Why no-one speaks Indonesia's language] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201105001742/http://www.bbc.com/travel/story/20180703-why-no-one-speaks-indonesias-language |date=2020-11-05 }}, BBC, by David Fettling, 4 July 2018</ref> Fenomena ini diperkuat dengan penggunaan [[Bahasa prokem|bahasa gaul Indonesia]], khususnya di [[Kawasan perkotaan|perkotaan]]. Tidak seperti varietas baku yang relatif seragam, Bahasa Indonesia daerah menunjukkan tingkat variasi geografis yang tinggi, meskipun bahasa Indonesia gaul ala Jakarta berfungsi sebagai norma ''de facto'' bahasa informal dan merupakan sumber pengaruh yang populer di seluruh Indonesia.<ref name=":0" /> Pemisahan bahasa Indonesia baku dan [[bahasa gaul]] Jakarta ini, oleh [[Ben Anderson|Benedict Anderson]], disebut sebagai gejala [[kramanisasi]].<ref>{{Cite book|last=Anderson|first=Benedict R. O'G|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=05cZ6dxZYLcC&pg=PA145&dq=kramanization&redir_esc=y#v=onepage&q=kramanization&f=false|title=Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-979-3780-40-5|language=en|access-date=2020-09-26|archive-date=2023-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230416140424/https://books.google.co.id/books?id=05cZ6dxZYLcC&pg=PA145&dq=kramanization&redir_esc=y#v=onepage&q=kramanization&f=false|dead-url=no}}</ref>
 
== Daftar kata serapan dalam bahasa Indonesia ==
{{update|section}}
 
{{utama|Kata serapan dalam bahasa Indonesia}}
 
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terbuka bagi pengayaan kosakata dengan menyerap kata-kata dari bahasa-bahasa lain, baik dari dalam maupun luar Indonesia. Penyerapan kata ini melalui serangkaian peristiwa baik melalui sejarah maupun tahapan penelitian yang dilakukan oleh pakar bahasa di [[Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan|Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]] di bawah [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] termasuk juga melibatkan para pakar dalam bidang lain seperti pakar agama, politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, kedokteran, dan lain-lain.<ref>[http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/jenis_produk/Penelitian%20Bahasa Daftar Penelitian Bahasa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190627073247/http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/jenis_produk/Penelitian%2520Bahasa |date=2019-06-27 }} menampilkan laman senarai penelitian kebahasaan. Diakses 27 Juni 2019</ref>
 
{| class="wikitable"
|-
! Asal bahasa
! Jumlah kata
|-
| {{bhs|Belanda}}
| 3.280 kata
|-
| {{bhs|Inggris}}
| 1.610 kata
|-
| {{bhs|Arab}}
| 1.495 kata
|-
| {{bhs|Sanskerta}}
| 677 kata
|-
| {{bhs|Tionghoa}}
| 290 kata
|-
| {{bhs|Portugis}}
| 131 kata
|-
| {{bhs|Tamil}}
| 83 kata
|-
| {{bhs|Farsi}}
| 63 kata
|-
| {{bhs|Hindi}}
| 7 kata
|-
|}
----
'''Sumber''': Buku berjudul "Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia" (1996) yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang bernama [[Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan]]).
----
 
Adapun jumlah kata yang diserap dari bahasa-bahasa daerah lain di Indonesia dalam KBBI Edisi Keempat ditunjukkan di dalam daftar berikut:<ref>[http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285 Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121027101358/http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285 |date=2012-10-27 }} artikel oleh Adi Budiwidiyanto di situs Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses 3 November 2012</ref>
 
{| class="wikitable"
|-
! Asal Bahasa
! Jumlah Kata
|-
| {{bhs|Jawa}}
| 1.109 kata
|-
| {{bhs|Minangkabau}}
| 929 kata
|-
| {{bhs|Sunda}}
| 223 kata
|-
| {{bhs|Madura}}
| 221 kata
|-
| {{bhs|Bali}}
| 153 kata
|-
| {{bhs|Aceh}}
| 112 kata
|-
| {{bhs|Banjar}}
| 100 kata
|-
|}
 
== Persebaran geografis ==