Japa-mantra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
== Etimologi ==
Istilah ''japa-mantra'' dalam [[bahasa Jawa]] termasuk ke dalam ''tembung saroja'', yang berarti penggabungan dua kata yang hampir sama maknanya menjadi satu.
=== Rapal ===
Istilah ''rapal'' secara khusus digunakan untuk menyebut ucapan-ucapan berwujud bunyi-bunyian dari ''japa-mantra'' tersebut. Secara umum, rapal dapat dibedakan berdasarkan objek tujuan pemujaan,
* Rapal yang ditujukan kepada [[Tuhan]]/[[Dewa|dewa-dewi]] dengan tujuan agar suatu keinginannya dapat terwujud.
* Rapal yang ditujukan kepada diri pribadi dengan tujuan agar dirinya terasuki oleh kekuatan magis, sehingga fisiknya menjadi kuat dan digdaya.
* Rapal yang ditujukan kepada orang lain dengan tujuan agar diri orang lain terasuki kekuatan magis atau dengan tujuan untuk mengusir kekuatan magis dari diri orang lain tersebut.
* Rapal yang ditujukan kepada benda dengan tujuan agar benda tersebut memiliki kekuatan magis atau dengan tujuan untuk menghilangkan kekuatan magis dari benda tersebut.
* Rapal yang ditujukan untuk makhluk gaib atau
=== Rajah ===
Baris 24:
ꦲꦺꦴꦁꦲꦶꦭꦲꦺꦁꦲꦮꦶꦒ꧀ꦤꦩ꧀ꦩꦱ꧀ꦠꦸꦤꦩꦱ꧀ꦱꦶꦝꦩ꧀
''Hong ilahèng awighnam astu namas sidham.''
Mantra tersebut memiliki arti: "Wahai Tuhan, hamba memohon kepada-Mu, semoga Engkau menjauhkan dari segala rintangan dan juga pantangan para dewa".
== Penolak bala ==
Rapal ''japa-mantra'' yang diucapkan dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat menolak bala. Salah satunya ialah rapal mantra yang tertuang dalam
꧅ꦲꦤꦏꦶꦢꦸꦁꦫꦸꦩꦼꦏ꧀ꦱꦲꦶꦁꦮꦼꦔꦶ꧈ꦠꦼꦒꦸꦃꦲꦪꦸꦭꦸꦥꦸꦠ꧀ꦠꦲꦶꦁꦭꦫ꧈ꦭꦸꦥꦸꦠ꧀ꦠꦧꦶꦭꦲꦶꦏꦧꦺꦃ꧈ꦗꦶꦩ꧀ꦱꦺꦠꦤ꧀ꦢꦠꦤ꧀ꦥꦸꦫꦸꦤ꧀ꦥꦤꦼꦭꦸꦃꦲꦤ꧀ꦠꦤ꧀ꦤꦤꦮꦤꦶ꧈ꦩꦶꦮꦃꦥꦁꦒꦮꦺꦲꦭ꧈ꦒꦸꦤꦤꦺꦮꦺꦴꦁꦭꦸꦥꦸꦠ꧀ꦒꦼꦤꦶꦲꦠꦼꦩꦃꦲꦤ꧀ꦠꦶꦂꦠ꧈ꦩꦭꦶꦁꦲꦢꦺꦴꦃꦠꦤ꧀ꦮꦤꦶꦥꦼꦫꦏ꧀ꦲꦶꦁꦏꦩꦶ꧈ꦏꦼꦩꦠ꧀ꦢꦸꦢꦸꦏ꧀ꦥꦤ꧀ꦱꦶꦂꦤ꧉
|