Abdurrahman bin Mahdi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah dan mengedit kalimat. |
k Mengembangkan artikel |
||
Baris 31:
Abdurrahman bin Mahdi hidup dalam lingkungan keilmuan yang kental semenjak ia kecil. Beliau berguru kepada sejumlah ulama besar dan terkenal pada masa itu antara lain dengan [[Aiman bin Nabil]], [[Muawiyah bin Sholeh]], Syu'bah, [[Abu Khaldah]], dan [[Sufyan ats-Tsauri|Sufyan Ats-Tsauri]]. <ref name=":0" /> Beliau mempelajari banyak cabang ilmu agama [[Islam]]. Akan tetapi cabang ilmu agama yang paling Beliau kuasai adalah ilmu hadits, sehingga Beliau banyak dijadikan rujukan dalam penggunaan hadits oleh para ulama pada masanya. Bahkan [[Al Qawariri]] memuji hafalan hadis dari Abdurrahman bin Mahdi dengan mengatakan bahwa dirinya didiktekan dua ribu hadits oleh Abdurrahman bin Mahdi secara hafalan. <ref>{{Cite web|title=Abdurrahman bin Mahdi|url=https://www.tribunnewswiki.com/2021/08/27/abdurrahman-bin-mahdi|website=Tribunnewswiki.com|language=id-ID|access-date=2023-12-31}}</ref>
Selain memiliki guru para ulama, Abdurrahman bin Mahdi memiliki banyak murid yang menjadi ulama, antara lain Ishaq bin Rahawaih, Ali bin Al-Madini, [[Abdullah bin al-Mubarak|Abdullah bin Al Mubarok]] dan [[Ahmad bin Hanbal|Ahmad bin Hanbal.]] Ahmad bin Hanbal sendiri
== Kalimat Hikmah yang Terkenal ==
Abdurrahman bin Mahdi memiliki kalimat hikmah yang terkenal yaitu "Mengertilah! Seseorang tidak boleh menjadi Imam hingga ia mengetahui beberapa hal berikut ini, yaitu apa yang pantas dan tidak
== Referensi ==
|