First Media (telekomunikasi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 70:
FastNet tidak menggunakan saluran [[telepon]] dalam menyediakan akses Internet, tetapi menggunakan jaringan pita lebar tersendiri bertipe ''Hybrid Fiber-Coaxial'' (HFC). Hal ini menyebabkan jangkauan areanya tidak seluas ADSL yang menggunakan saluran telepon, karena kabel pita lebar harus ditunjang dengan penggunaan [[fiber optik]] yang masih jarang digunakan di Indonesia. FastNet menggunakan standar teknologi DOCSIS (''Data Over Cable Service Interface Specification'') untuk menyalurkan layanan Internet ke pelanggan. Di sisi pelanggan dibutuhkan Cable Modem DOCSIS agar dapat memakai layanan internet FastNet. Saat masih ditawarkan sebagai produk mandiri (tidak di-''bundle''), layanannya ditawarkan dalam kecepatan 384 Kbps-3 Mbps dengan harga Rp 135.000-1.195.000.
 
Selain untuk konsumen, sejak 2002, PT LinkNet juga mengembangkan layanan internet bagi korporasi/bisnis dengan nama DataComm,<ref name=duabelas/> yang kemudian berganti nama menjadi First Media Business di tahun 2017 dan Link Net Business di tahun 2022. Layanan ini telah meraih lebih dari 2.000320 pelanggan di tahun 2022.,<Ref name=arlin/> baik untuk sektor korporasi, pemerintahan, dan lainnya. DataComm juga merupakan penyedia tunggal layanan data komunikasi bagi sistem JATS Remote Trading [[Bursa Efek Jakarta]] (kini [[Bursa Efek Indonesia]]) yang memungkinkan para pialang [[saham]] untuk melakukan perdagangan efek secara ''remote'' dari kantor mereka masing-masing lewat jaringan [[serat optik]].
 
=== Produk ''bundling'' ===