First Media (telekomunikasi): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 54:
[[Berkas:Logo kabelvision.gif|jmpl|ka|150px|kiri|Logo Kabelvision (1 Maret 1999-15 Juni 2007)]]
[[Berkas:HomeCable logo.png|jmpl|ka|150px|kiri|Logo HomeCable]]
Pada mulanya layanan televisi berlangganan First Media dikenal dengan nama KabelVision, yang diluncurkan pada tanggal 1 Maret 1999, sebagai layanan [[televisi kabel]] pertama di Indonesia.<ref name="Panji masyarakat">{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=GEUuAAAAMAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwAnoECAAQAg |title=Panji masyarakat |access-date=2021-02-21 |archive-date=2023-07-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230721221751/https://books.google.co.id/books?id=GEUuAAAAMAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwAnoECAAQAg |dead-url=no }}</ref> Layanan tersebut sebelumnya dirintis oleh PT Aditirta Indonusa, sebuah perusahaan yang sudah merintis bisnis tersebut dalam skala kecil di sejumlah pemukiman elit di [[Jabodetabek]] sejak 1994,<ref>[https://web.archive.org/web/20010309051930/http://www.kabelvision.co.id/corporate_profile.html Corporate profile]</ref> sebelum akhirnya diakuisisi oleh PT Broadband Multimedia (pengelola KabelVision).
Mulanya KabelVision menggunakan sistem berbasis [[televisi analog]], dimana kabel disambung ke kabel antena di rumah dan televisi yang tersambung dengannya dapat langsung menikmati layanan TV berlangganan. Sejak tahun 2006 hingga 2008, sistem siarannya berubah dari berbasis analog menjadi [[televisi digital]] [[DVB-C]]<ref name=duabelas>[https://live.firstmedia.com/uploads/FM_AR2012_small.pdf LapTahunan KBLV 2012]</ref> berfrekuensi 870 Mhz. Siarannya menjadi disalurkan lewat kabel koaksial yang dipasang mengikuti saluran listrik [[PLN]] dan memiliki ujung terminal di Jakarta (Citra Graha), Bali (Denpasar), dan Surabaya (Gubeng). Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk ditransmisikan melalui kabel, dengan demikian meningkatkan kapasitas kabel untuk melakukan transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu mentransmisi 100 saluran TV secara serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi kelancaran aplikasi beberapa industri.
Baris 80:
Pada tahun 2022, PT First Media Tbk menjual keseluruhan sahamnya di PT LinkNet Tbk kepada Axiata.<Ref name=arlin/> Hal ini membuat koneksi langsung antara First Media sebagai perusahaan dan merek layanan "First Media" resmi berakhir. Namun, merek "First Media" tetap digunakan oleh LinkNet dikarenakan kerjasama merek yang disepakati kedua perusahaan di tahun 2011.<Ref name=arlin/> Kerjasama lainnya yang tersisa adalah suplai program-program dan saluran ''in-house'' yang diproduksi/disediakan anak usaha PT First Media Tbk, PT First Media Production kepada layanan HomeCable/First Media milik LinkNet.<ref name=lapkeu>[http://www.firstmedia.co.id/pdf/79/33/37/Annual_Report_KBLV_2022.pdf LapTahunan KBLV 2022]</ref>
Dengan akuisisi tersebut, maka produk First Media dan bisnis LinkNet kemudian disinergikan dengan XL Axiata. XL Axiata menjadi [[operator seluler]] pertama yang menjalankan bisnis berbasis konvergensi layanan internet ''fixed'' dan ''mobile'' (''fixed-mobile convergence''/FMC) di Indonesia, sesuatu yang kemudian juga ditiru operator lainnya, seperti ketika [[Telkomsel]] mengakuisisi bisnis sejenis First Media, [[IndiHome]].<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-6490052/di-2022-operator-seluler-ramai-bertarung-ke-konvergensi Di 2022, Operator Seluler Ramai Bertarung ke Konvergensi]</ref> Sebenarnya bisnis tersebut sudah dirintis XL sejak Juni 2021, dengan nama XL Satu.<ref name=link>[https://teknologi.bisnis.com/read/20231227/101/1727399/aksi-korporasi-terbesar-telkomsel-xl-axiata-dan-indosat-demi-fmc-2023 Aksi Korporasi Terbesar Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Demi FMC 2023]</ref> Dengan adanya perluasan diharapkan jaringan LinkNet bisa menembus 5 juta rumah dan layanan First Media bisa dinikmati di [[Sulawesi]] dan [[Kalimantan]].<ref>[https://visual.republika.co.id/berita/s3fsgp283/first-media-siap-ekspansi-ke-luar-pulau-jawa First Media Siap Ekspansi ke Luar Pulau Jawa]</ref> Paket-paket yang ditawarkannya juga dikemas ulang menjadi paket Joy, Stream dan Star.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/3372663/first-media-kemas-ulang-paket-layanan-internet First Media kemas ulang paket layanan internet]</ref>
== Lihat pula ==
|