Suku Keo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jeff van Timor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jeff van Timor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26:
Menurut struktur administrasi modern, wilayah Keo pada awalnya merupakan bagian dari [[Kabupaten Ngada]]. Berdasarkan ''Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur'', tertanggal 22 Februari 1962, bernomor PEM.66/1/2, nama Keo pada awalnya tetap dipertahankan sebagai nama dari sebuah Kecamatan dari enam Kecamatan di Kabupaten Ngada. Namun, setahun kemudian, berdasarkan ''Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur'' yang baru, tertanggal 22 Juli 1963, bernomor PEM.66/1/32, kecamatan Keo dimekarkan menjadi 2 kecamatan, yakni Keo Barat dengan nama Mauponggo dan Keo Timur dengan nama Nangaroro. Lalu berdasarkan ''Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur'', bernomor PEM.9/2002, sebuah Kecamatan baru bernama Keo Tengah dibentuk, dengan wilayahnya mencakup 8 desa dari bagian timur Mauponggo yakni desa Keli, Lewa Ngera, Wajo, Koto Wuji Timur, Koto Wuji Barat, Mbae Nuamuri, Worowatu, dan Witu Romba Ua, serta ditambahkan dengan 3 desa dari bagian barat Nangaroro, yakni desa Koto Diru Mali, Lado Lima, dan Pau Tola. Lalu berdasarkan ''Undang-Undang No. 2/2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Nagekeo'', sejak peresmian Kabupaten baru itu kecamatan Keo Barat, Keo Tengah, dan Keo Timur beralih menjadi bagian dari [[Kabupaten Nagekeo]].<ref name="keo"/>
==Populasi==
Menurut data ''[[Ethnologue]]'' tahun 2001, populasi suku Keo berjumlah 40.000 jiwa dan bertutur menggunakan [[bahasa Keo]].<ref name="Ethnologue"/>
 
==Referensi==