Bahasa Col: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 35:
Di pulau Sumatra yang menjadi tempat persebaran bahasa induk Melayu, pengguna bahasa Lembak tersebar hampir di seluruh provinsi. Salah satunya adalah Provinsi [[Bengkulu]] yang tersebar di [[Kecamatan Kota Padang]], [[Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong|Padang Ulak Tanding]], [[Kepala Curup, Binduriang, Rejang Lebong|Kepala Curup]], [[Pagar Dewa, Selebar, Bengkulu|Desa Pagar Dewa]], [[Sukarami, Taba Penanjung, Bengkulu Tengah|Desa Sukarami]], [[Dusun Besar, Singaran Pati, Bengkulu|Desa Dusun Besar]], [[Kelurahan Panorama]], dan [[Jembatan Kecil, Singaran Pati, Bengkulu|Kelurahan Jembatan Kecil]].
 
Bahasa Lembak memiliki 3 subkelompok dialek yang mayoritas tersebar di Provinsi [[Sumatera Selatan pada Kontes Kecantikan Internasional|Sumatra Selatan]] dan [[Bengkulu]]. Di Provinsi Sumatera Selatan, bahasa Lembak memiliki subkelompok dialek Lembak Kayu Agung yang berada di daerah Kayu Agung dan dialek Lembak Beliti yang berada di daerah [[Kota Lubuklinggau|Lubuklinggau]] dan [[Kabupaten Musi Rawas]]. Sementara itu, di Provinsi [[Bengkulu]], bahasa Lembak memiliki subkelompok dialek Bulang dan Lembak Delapan yang berada di sebagian [[Kota Bengkulu]], [[Kabupaten Bengkulu Tengah|Bengkulu Tengah]] dan [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang Lebong]]. Konon, Provinsi Bengkulu ini merupakan awal mula penggunaan bahasa Lembak, sebab dahulu terdapat satu kerajaan Sungai Serut yang bermukim di sepanjang Provinsi [[Bengkulu]] hingga ke [[Kota Lubuklinggau]].
 
Bahasa Lembak sering mengalami campur alih kode dengan bahasa Melayu lain dan bahasa daerah masyarakat pendatang, paling banyak bercampur kode dengan bahasa [[Bahasa Jawa|Jawa.]] Penelitian yang dilaksanakan di daerah [[Tahura, Bengkulu Tengah|Tahura,]] [[Kabupaten Bengkulu Tengah|Bengkulu Tengah]] ini memperlihatkan bahwa bahasa Lembak saat ini telah bercampur kode dengan bahasa [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Melayu Bengkulu|Melayu Bengkulu]], dan [[Bahasa Rejang]]. Hal ini menyebabkan bahasa Lembak semakin sulit untuk dibedakan. Daerah yang berbahasa Lembak berdialek O adalah [[Kota Lubuklinggau]], disana masyarakat berbicara dengan dua logat O dan É taling. Namun, logat O adalah mayoritas penggunaan disana. Ciri khas bahasa Lembak berdialek O adalah penggunaan akhiran -o. Sebagai contoh, kata ''apa'' dalam bahasa Lembak berarti ''apo.''