Daging anjing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 4:
{{Nutritionalvalue|name meat|image=Dog Meat.jpg|caption=Daging anjing yang sudah dipotong-potong |water=60.1 g|opt2n=[[Dietary ash|Ash]]|opt2v=0.8 g|kJ=1096|protein=19 g|fat=20.2 g|carbs=0.1 g|fiber=0 g | sodium_mg=72|calcium_mg=8|phosphorus_mg=168|iron_mg=2.8|potassium_mg =270|cholesterol=44.4 mg|vitA_ug = 3.6|thiamin_mg=0.12| riboflavin_mg=0.18|vitC_mg=3|niacin_mg=1.9|right=2|source=Yong-Geun Ann (1999)<ref>Ann Yong-Geun [http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/report/r2.htm "Dog Meat Foods in Korea"] {{Webarchive|url=http://archive.wikiwix.com/cache/20071007160723/http://wolf.ok.ac.kr/~annyg/report/r2.htm |date=7 October 2007 }}, Bosintang (in 100g, raw meat), ''Korean Journal of Food and Nutrition'' 12(4) 397 – 408 (1999).</ref>}}
 
'''Daging anjing''' berdasarkan surat edaran No. 9874/SE/pk.420/F/09/2018 oleh [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementrian Pertanian]], tidak termasuk dalam kategori pangan, sehingga penjualannya dibatasi.<ref>{{Cite web|date=2021-09-28|title=Wacana larangan konsumsi daging anjing masuk dalam topik Pilpres Korsel, bagaimana dengan di Indonesia?|url=https://www.bbc.com/indonesia/majalah-58716058|website=BBC News Indonesia|language=id|access-date=2021-12-19}}</ref> Perdagangan daging anjing juga sudah dilarang oleh beberapa pemerintah-pemerintah daerah seperti lewat aturan Instruksi Kepala DKPKP DKI Nomor 26 Tahun 2018 di Provinsi DKI Jakarta.<ref>{{Cite news|last=developer|first=mediaindonesia com|date=2021-09-13|title=DKI Pastikan Larangan Penjualan Daging Anjing di Pasar|url=https://mediaindonesia.com/megapolitan/432368/dki-pastikan-larangan-penjualan-daging-anjing-di-pasar|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2021-12-19}}</ref> Tetapi anjing masih diternakkan dan disembelih sebagai sumber [[protein]] di beberapa tempat di dunia. Di negara-negara yang menyayangi anjing sebagai hewan peliharaan, memakan daging anjing merupakan tindakan [[tabu]] dan melawan kebiasaan sehingga konsumsi daging anjing biasa mendapat kecaman keras.{{citation needed}} Daging anjing juga dapat membahayakan kesehatan, salah satunya dikarenakan oleh resiko terkena rabies baik pada saat memotong anjing atau kucing yang tidak mendapatkan vaksin. Selain rabies, daging anjing juga rawan bakteri dan parasit, seperti Trichinellosis, yang bisa ditemukan pada daging mentah atau yang kurang matang,<ref name="CDC 2018 q646">{{cite web | title=Trichinellosis | website=CDC | date=2018-05-09 | url=https://www.cdc.gov/parasites/trichinellosis/index.html | access-date=2024-01-10}}</ref> bisa menyebabkan peradangan pembuluh darah yang jika tidak diobati dapat berakibat fatal.<ref>{{Cite news|title=Bahaya Mengonsumsi Daging Anjing untuk Kesehatan|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191204162706-255-454114/bahaya-mengonsumsi-daging-anjing-untuk-kesehatan|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-12-19}}</ref> Beberapa patogen lain yang bisa mengkontaminasi daging anjing adalah [[Escherichia coli]], [[Salmonella]], [[Antraks]], [[Brucellosis|Brucella]], [[Virus hepatitis]], dan [[Leptospirosis|Leptospira]].<ref>{{Cite news|date=2019-12-05|title=3 Efek Samping Mengonsumsi Daging Anjing|url=https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/05/183000565/3-efek-samping-mengonsumsi-daging-anjing|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-12-19|editor-last=Hardiyanto|editor-first=Sari|last=Anggraini|first=Ariska Puspita}}</ref>
 
Di beberapa daerah di Indonesia, daging anjing masih disantap sebagai sumber protein baik secara terang-terangan maupun diam-diam. Di [[Kota Manado|Manado]] dan [[Minahasa]], daging anjing dikenal dengan istilah ''RW'' (dibaca: ''erwe''), singkatan dari ''rintek wuuk'' ([[bahasa Manado]]: "bulu halus"), suatu [[eufemisme]] untuk anjing.<ref>Gall, Timothy L. (2009). ''[http://books.google.co.id/books?id=ZLhZAAAAYAAJ&q=rintek+wuuk+fine+hair&dq=rintek+wuuk+fine+hair&hl=en&sa=X&ei=NXryUcOhI46Qrgf_joCYAQ&redir_esc=y Worldmark encyclopedia of cultures and daily life]'', Gale, ISBN 1-4144-4882-1, 9781414448824. Hlm. 653.</ref><ref name="Lonely Planet">Lonely Planet, Ryan Ver Berkmoes, Celeste Brash, Muhammad Cohen, Mark Elliott, Guyan Mitra, John Noble, Adam Skolnick, Iain Stewart, Steve Waters (2010). ''[http://books.google.co.id/books?id=4GMBFsaFNN4C&pg=PA80&dq=B1+biang+anjing&hl=en&sa=X&ei=GnvyUerGDoSrrAe1gIHwAg&ved=0CDAQuwUwAA#v=onepage&q=B1%20biang%20anjing&f=false Lonely Planet Indonesia]'', Lonely Planet, ISBN 1-74220-348-5, 9781742203485. Hlm. 80.</ref>