Pertempuran Isonzo Kesepuluh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hungaria
Nur Sifatullah (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 24:
Perdana Menteri Inggris baru, David Lloyd George, sudah lama percaya bahwa perang tidak bisa dimenangkan di blok Barat. Dijuluki sebagai "bangsa timur" di rumah Lloyd George tetap mendukung [[Inggris]] dan [[Prancis]] mengalihkan kekuatan dari blok Barat ke Italia sepanjang Sungai Isonzo, untuk "memukul keluar" dari bawah Kekuatan Tengah.
 
Namun Lloyd George komandan pelaksana harian, termasuk Panglima Douglas Haig, bersama Prancis, tidak setuju, dengan alasan bahwa kekuatan tidak dapat menghindar dari blok Barat, terutama Komandan Prancis [[Robert Nivelle]] pada Serangan Aisne mendatang, yang bertujuan untuk mengakhiri perang di barat dalam waktu 48 jam.
 
Akibatnya Nivelle dikirim [[Ferdinand Foch]] untuk bertemu dengan Cadorna dan mendiskusikan kemungkinan alternatif. Inggris dan Prancis sepakat untuk bergegas memberi bantuan kepada Italia hanya dalam keadaan darurat; misalnya, bantuan militer Jerman ke [[Austria-Hongaria|Austria-Hungaria]]; sebuah rencana kontingensi dikembangkan sebagai persiapan.
 
Rencana yang telah disetujui sebagaimana mestinya disiapkan pada akhir Oktober 1917 setelah bencana Italia di Caporetto pada Pertempuran Isonzo Keduabelas.