Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 103:
Berdirinya negara Palestina didorong oleh keinginan untuk menyatukan penduduk Palestina yang terdiri dari beraneka ragam etnis. Pengumuman berdirinya negara ini dilakukan oleh Ketua [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO), [[Yasser Arafat]] yang kemudian menjadi Presiden Palestina, dari pusat pemerintahan di pengasingan, di [[Aljir]], [[Aljazair]]. Dari segi hukum internasional, eksistensi negara ini rapuh karena selain tidak diakui sebagian negara anggota [[Dewan Keamanan PBB]], juga akibat wilayah [[geografi]] yang masih belum begitu jelas.
 
Sebaliknya, lembaga internasional turut memberi dukungan kepada Palestina. Sekretaris Jenderal PBB mengundang [[Yasser Arafat]] untuk menyampaikan pidatonya dalam sidang di [[New York]] pada [[Desember]] 1988. Namun Pemerintah Amerika Serikat menolak memberikan visa masuk kepada Arafat, sehingga tempat sidang pun dipindahkan ke [[Jenewa]]. Dalam pidatonya, Arafat menegaskan bahwa PLO ingin menjalin kontak langsung dengan Amerika. Namun karena lobi [[Yahudi Amerika]] yang kuat, Palestina gagal memperoleh pengakuan dari Amerika.<ref>{{Cite web|date=2022-08-22|title=Joint Statement: Over 150 Organizations Demand International Community Stand Against Raids and Closures of 7 Palestinian Organizations {{!}} Human Rights Watch|url=https://www.hrw.org/news/2022/08/22/joint-statement-over-150-organizations-demand-international-community-stand-against|language=en|access-date=2024-01-12}}</ref>
 
Terdorong keinginan untuk memperjuangkan tanah yang telah dijadikan bagian dari negara Yahudi [[Israel]], sejak tahun 1987, penduduk Palestina dengan sendirinya mengorganisir gerakan Intifadah, yaitu gerakan perjuangan [[sipil]] yang bertujuan mengembalikan tanah Palestina sebelum terbentuknya negara Israel. Kebanyakan para pejuang Intifadah ialah mereka yang dulu bertempat tinggal di daerah yang sekarang menjadi bagian dari negara Israel, dan pindah ke pengungsian akibat pengusiran setelah [[Perang 6 Hari]]. Di dalam pengungsian, terdorong oleh rasa tertindas dan keinginan untuk merebut kembali rumah dan tanah yang dulu mereka tempati turun-temurun, penduduk Palestina dan pengungsi dari wilayah israel bersama-sama mengobarkan [[Intifadah]] yang berarti perjuangan untuk melawan tirani dan penindasan. Dalam pandangan cendikiawan dan media barat, intifadah sering kali disalahartikan sebagai bentuk mengobarkan kebencian dan permusuhan kepada pemerintahan Israel dan bangsa Yahudi dalam bentuk apapun dan tanpa sebab yang jelas, faktanya, perlawanan ini timbul karena adanya rasa tertindas akibat pengusiran paksa dan trauma atas kehilangan tanah dan sanak famili mereka.<ref>{{Cite journal|last=Pressman|first=Jeremy|date=2003|title=The Second Intifada: Background and Causes of the Israeli-Palestinian Conflict|url=https://journals.lib.unb.ca/index.php/JCS/article/view/220|journal=Journal of Conflict Studies|language=en|volume=23|issue=2|issn=1715-5673}}</ref>
 
== Galeri ==