Bank CIMB Niaga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pranala luar: Ganti situs web.... Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 53:
Selama bertahun-tahun, kepemilikan Bank Niaga dikuasai oleh Soedarpo dan pengusaha lain asal [[Maluku]], [[Julius Tahija]] (sejak 1972). Di bawah kendali keduanya bank ini berkembang dengan baik sebagai salah satu bank swasta nasional terbesar.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=w9iAEAAAQBAJ&pg=PA57&dq=bank+niaga+soedarpo+tahija&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiJnKvOxNyDAxUR3TgGHSzxDCQQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20soedarpo%20tahija&f=false Agus Martowardojo: Pembawa Perubahan]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hYaKbYC9LQMC&pg=PA68&dq=bank+niaga+soedarpo+tahija&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjwlJfwxNyDAxW1-zgGHcKIC3wQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20soedarpo%20tahija&f=false Big Business and Economic Development: Conglomerates and Economic Groups in ...]</ref> Meskipun dikenal sebagai bank yang inovatif, Bank Niaga juga dikenal sebagai bank yang konservatif dan non-ekspansif.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=j85BDwAAQBAJ&pg=PA114&dq=bank+niaga+soedarpo+tahija&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjwlJfwxNyDAxW1-zgGHcKIC3wQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20soedarpo%20tahija&f=false CEO Wisdom 2]</ref> Namun, secara mengejutkan, Tahija di bulan Juli 1997<ref>[https://books.google.co.id/books?id=DpRuAAAAMAAJ&q=bank+niaga+hashim&dq=bank+niaga+hashim&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKi5z1xdyDAxXb1TgGHVmiBrwQ6AF6BAgHEAIIndonesia News Service, Masalah 1485-1601]</ref> menjual seluruh kepemilikannya kepada [[Hashim Djojohadikusumo]] dengan harga premium, Rp 8.000/lembar untuk 40% saham.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210730/192/1423865/historia-bisnis-misi-keluarga-tahija-usai-hashim-djojohadikusomo-kuasai-bank-niaga Historia Bisnis : Misi Keluarga Tahija Usai Hashim Djojohadikusomo Kuasai Bank Niaga]</ref> Soedarpo sebenarnya tidak setuju dengan penjualan itu,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=9LZuAAAAMAAJ&q=bank+niaga+hashim+soedarpo&dq=bank+niaga+hashim+soedarpo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwigmfyyxtyDAxWA2DgGHe_RB2MQ6AF6BAgIEAI Againts the Currents: A Biography of Soedarpo Sastrosatomo]</ref> namun dirinya terpaksa merelakannya karena bukan pemegang saham mayoritas. Ia bersama Tahija, Idham dan [[Robby Djohan]] kemudian angkat kaki dari bank yang dirintisnya tersebut.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=UhDtAAAAMAAJ&dq=bank+niaga+hashim+soedarpo&focus=searchwithinvolume&q=hashim Kisah-kisah restrukturisasi: the art of turnaround]</ref>
Kekhawatiran Soedarpo seakan-akan terbukti kemudian, ketika setahun kemudian bisnis Hashim "oleng" diterjang [[krisis finansial Asia 1997]]. Over-ekspansi dari putra
Gagalnya kedua pihak menyuntikkan modal baru membuat pada 2 Juli 1999 Bank Niaga dikuasai penuh oleh pemerintah Indonesia melalui [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN), sebagai ''Bank Take Over'' (BTO).<ref name=sulit>[https://books.google.co.id/books?id=RANTEAAAQBAJ&pg=PA34&dq=bank+niaga+BTO&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj1ntvQyNyDAxVD-jgGHZzZApcQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=bank%20niaga%20BTO&f=false Perbankan Indonesia: Mereka yang Mampu Bertahan di Masa Sulit]</ref> Sama seperti bank-bank dibawah BPPN lainnya, Bank Niaga kemudian direkapitalisasi untuk memperbaiki kondisinya. Pasca-penyehatan, saham Bank Niaga milik pemerintah (71%) kemudian ditawarkan ke investor strategis (divestasi). Mulanya ada 4 peminat saham tersebut: konsorsium pimpinan [[Bank Victoria International]], [[ANZ]] ([[Australia]]), Commerce Asset-Holding Berhad (kini CIMB Group, Malaysia), dan Batavia Investment Fund.<Ref>[https://www.liputan6.com/news/read/34610/pemerintah-merugi-divestasi-bank-niaga-ditunda Pemerintah Merugi, Divestasi Bank Niaga Ditunda]</ref> Meskipun sempat menuai kontroversi,<ref>[https://majalah.tempo.co/amp/surat/80988/divestasi-bank-niaga Divestasi bank Niaga]</ref> pada 22 November 2002, Commerce-Asset Holding resmi ditetapkan sebagai pemenang divestasi dengan harga Rp 1,06 triliun. Adapun pada saat itu Commerce-Asset Holding hanya mendapat 51% saham, sementara 20% saham sisanya dilepas melalui ''market placement'' di tahun 2003.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/62610/divestasi-bank-niaga-berakhir Divestasi Bank Niaga Berakhir]</ref><ref name=sulit/>
|