Nikita Khrushchev: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu dirapikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan |
|||
Baris 320:
====Krisis Rudal Kuba Perjanjian Larangan Uji Coba (1962–1964)====
Ketegangan negara adidaya memuncak pada [[Krisis Rudal Kuba]] (di Uni Soviet, "krisis Karibia") pada bulan Oktober 1962, ketika Uni Soviet berusaha memasang rudal nuklir jarak menengah di Kuba, sekitar 90 mil (140 km) dari pantai AS. Perdana Menteri Kuba [[Fidel Castro]] enggan menerima rudal tersebut, dan setelah dia diyakinkan, memperingatkan Khrushchev agar tidak mengangkut rudal tersebut secara rahasia. Castro menyatakan, tiga puluh tahun kemudian, "Kami memiliki hak kedaulatan untuk menerima rudal tersebut. Kami tidak melanggar hukum internasional. Mengapa melakukannya secara diam-diam—seolah-olah kami tidak berhak melakukannya? Saya memperingatkan Nikita bahwa kerahasiaan akan memberikan imperialis keuntungan."{{sfn|Tompson|1995|p=248}}
Pada 16 Oktober, Kennedy diberitahu bahwa penerbangan U-2 di atas Kuba telah menemukan kemungkinan besar lokasi rudal jarak menengah, dan meskipun ia dan para penasihatnya mempertimbangkan untuk mendekati Khrushchev melalui jalur diplomatik, mereka tidak dapat menemukan cara untuk melakukan hal ini tanpa terlihat lemah. Pada tanggal 22 Oktober, Kennedy berpidato di depan negaranya melalui televisi, mengungkapkan keberadaan rudal dan mengumumkan blokade terhadap Kuba. Pihak Soviet mengetahui pidato tersebut tetapi tidak tahu (sampai satu jam sebelumnya) tentang isinya, Khrushchev dan para penasihatnya takut akan invasi ke Kuba. Bahkan sebelum pidato Kennedy, mereka memerintahkan komandan Soviet di Kuba agar mereka dapat menggunakan semua senjata untuk melawan serangan—kecuali senjata atom.{{sfn|Fursenko|2006|pp=469–72}}
Ketika krisis ini terjadi, ketegangan meningkat di AS; apalagi di Uni Soviet, di mana Khrushchev beberapa kali tampil di depan umum dan pergi ke Teater Bolshoi untuk mendengarkan penyanyi opera Amerika [[Jerome Hines]], yang saat itu tampil di Moskow. Pada tanggal 25 Oktober, ketika Soviet tidak mengetahui maksud utama Kennedy, Khrushchev memutuskan bahwa rudal tersebut harus ditarik dari Kuba. Dua hari kemudian, dia menawarkan persyaratan penarikan diri kepada Kennedy. Khrushchev setuju untuk menarik rudal-rudal tersebut dengan imbalan janji AS untuk tidak menyerang Kuba dan janji rahasia bahwa AS akan menarik rudal-rudal mereka dari Turki, dekat jantung Uni Soviet.{{sfn|Taubman|2003|p=575}} Karena isi persyaratan tidak diumumkan secara publik atas permintaan AS, dan baru diketahui sebelum kematian Khrushchev pada tahun 1971, resolusi tersebut dipandang sebagai kekalahan besar bagi Soviet dan berkontribusi pada jatuhnya Khrushchev kurang dari dua tahun kemudian. Castro telah mendesak Khrushchev untuk melancarkan serangan nuklir preventif terhadap AS jika terjadi invasi ke Kuba,[232] dan marah dengan resolusi tersebut. Castro bahkan menyebut Khrushchev dengan istilah yang tidak senonoh.{{sfn|Taubman|2003|p=579}}
Setelah krisis, hubungan negara adidaya membaik, ketika Kennedy memberikan pidato perdamaian di America University pada 10 Juni 1963, mengakui penderitaan rakyat Soviet selama Perang Dunia II, dan memberikan penghormatan atas pencapaian mereka. Khrushchev menyebut pidato tersebut sebagai pidato terbaik presiden AS sejak [[Franklin D. Roosevelt]], dan pada bulan Juli, ia merundingkan perjanjian larangan uji coba nuklir dengan negosiator AS [[Averell Harriman]] dan [[Lord Hailsham]] dari Inggris.{{sfn|Taubman|2003|p=602}} Rencana pertemuan puncak Khrushchev-Kennedy yang kedua gagal karena [[Pembunuhan John F. Kennedy|pembunuhan Presiden AS]] pada November 1963. Presiden AS yang baru, [[Lyndon Johnson]], mengharapkan hubungan yang terus membaik namun perhatiannya terganggu oleh isu-isu lain dan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mengembangkan hubungan dengan Khrushchev sebelum sang perdana menteri digulingkan.{{sfn|Taubman|2003|pp=604–05}}
== Kematian ==
|