Kesultanan Jambi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah tag nowiki VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 51:
== Sejarah ==
=== Pendirian ===
Wilayah [[Jambi]] dulunya merupakan wilayah [[Kerajaan Melayu]] yang ber agama BhudaBudha. Di abad ke 7 Itsing pernah mencatatkan tentang Kerajaan besar Moe-lo-yu yang berada di huluan sungai, penduduknya ber agama bhudabudha dan memiliki pusat pendidikan terbesar berada di chanpi (Jambi). Peninggalan itu saat ini masih berdiri di Candi Muaro Jambi, Komplek percandian terbesar di Asia Tenggara.
 
Berdirinya kesultanan Jambi bersamaan dengan bangkitnya [[Islam]] di wilayah Jambi. Raja pertama Jambi yaitu Putri Selaras Pinang Masak yang merupakan Anak Raja Ananggawarman, Putri Pinang Masak juga merupakan cucu dari Adityawarman raja yang berkedudukan di Dhamasraya hulu sungai Batanghari.
 
Ananggawarman tidak memliki keturunan laki-laki tapi memiliki 3 orang putri yaitu Putri Pinang Masak, Putri Panjang Rambut 1 dan Putri Bungsu. Karena tidak memiliki putra, maka wilayah Kerajaan dibagi tiga kepada putri-putrinya. Anak pertama Putri Panjang Rambut 1 memerintah di tengah Sungai Batanghari yakni di sekitar Muaro Pijoan, Anak kedua yakni Putri Pinang Masak memerintah di hilir Sungai Batanghari atau sekitar wilayah Tanjung Jabung kini (cikal bakal Kesultanan Melayu Jambi) dan anak ketiga Putri Bungsu memerintah di wilayah Hulu Sungai Batanghari yakni di sekitar Dhamasraya (berjalannya waktu pusat kerajaan ini berpindah ke daerah Tanah Datar, dan keturunannya menjadi Raja-Raja Pagaruyung )
 
Raja pertama Jambi seorang wanita yakni Putri Selaras Pinang Masak. Putri Pinang Masak memerintah Jambi, dimana Jambi sebelumnya diperintah oleh Tun Telanai dari Champa (kamboja). Putri Pinang Masak memerintah mulai saat gadis, kemudian beliau menikah dengan ulama penyebar agama Islam yang bernama Ahmad Salim atau Ahmad Barus bergelar Datuk Paduka Berhalo (gelar ini didapat karena beliau menghancurkan patung-patung berhala di pulau berhala). Datuk Paduko Berhalo merupakan keturunan Nabi Muhammad S.A.W generasi ketujuh.
 
Dari Pernikahan Putri Pinang Masak dengan Datuk Paduko Berhalo memiliki 4 orang keturunan 3 putra dan 1 putri. 3 Putra tadi yakni pertama bernama Orang Kayo Pingai (Sayid Ibrahim), kedua Orang Kayo Kedataran (Sayid Ahmad Kamil), ketiga Orang Kayo Kedataran (Sayid Abdurahman) dan anak ke empat seorang putri bernama Orang Kayo Gemuk (Syarifah Siti Alawiyah).
 
Setelah wafatnya Putri Pinang Masak, Tahta Raja Jambi di pegang Orang Kayo Pingai, kemudian diserahkan ke adiknya Orang Kayo Kedataran dan Berikutnya tahta raja Jambi dipegang Orang Kayo Hitam. Dari Orang Kayo Hitamlah keturunan rajaRaja-rajaRaja Jambi ber asal.
 
Pada 1616 Jambi merupakan pelabuhan terkaya kedua di [[Sumatra]] setelah [[Kesultanan Aceh|Aceh]]. Pada 1670 kerajaan ini sebanding dengan tetangga-tetangganya seperti [[Kesultanan Johor|Johor]] dan [[Kesultanan Palembang|Palembang]].<ref>Barbara Watson Andaya, [https://sejarah-nusantara.anri.go.id/id/hartakarun/item/10/ "Laporan Tiga Penduduk Jambi tentang Ancaman dari sejumlah Kapal Perang Johor di Sungai Batanghari, 11 September 1714".] Dalam: Harta Karun. Khazanah Sejarah