Umar bin Abdul Aziz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 54:
Umar kemungkinan lahir di [[Madinah]] sekitar tahun 680.{{sfn|Wellhausen|1927|p=267}}{{sfn|Cobb|2000|p=821}} Ayahnya, [[Abdul Aziz bin Marwan]], berasal dari klan kaya [[Dinasti Umayyah|Bani Umayyah]] yang tinggal di kota, sedangkan ibunya, [[Laila binti Ashim]], adalah cucu dari Khalifah kedua, [[Umar bin Khattab]] ({{reign|634|644}}).{{sfn|Cobb|2000|pp=821–822}} Silsilahnya dari Khalifah Umar yang sangat dihormati nantinya akan banyak ditekankan oleh para sejarawan untuk membedakannya dari penguasa Bani Umayyah lainnya.{{sfn|Wellhausen|1927|p=267}}
 
Pada saat kelahirannya, cabang Bani Umayyah lainnya, [[Kekhalifahan Umayyah#Periode Sufyaniyah|Sufyaniyah]], memerintah Kekhalifahan dari ibu kota [[Damaskus]]. Ketika Khalifah yang berkuasa [[Yazid I]] ({{reign|680|683}}) dan putra serta penerusnya, [[Muawiyah II]] ({{reign|683|684}}), meninggal dalam waktu singkat berturut-turut pada tahun 683 dan 684, otoritas Umayyah runtuh di seluruh Kekhalifahan dan Bani Umayyah di [[Hijaz]], termasuk Madinah, diusir oleh para pendukung khalifah saingannya, [[Abdullah bin Zubair]] ({{reign|683|692}}). Orang-orang Umayyah yang diusir dari Hijaz berlindung di Suriah, tempat suku-suku Arab yang loyal mendukung dinasti tersebut. Kakek Umar dari pihak ayah, [[Marwan I]] ({{reign|684|685}}), akhirnya diakui oleh suku-suku ini sebagai khalifah dan dengan dukungan mereka, menegaskan kembali kekuasaan Umayyah di Suriah.{{sfn|Kennedy|2004|pp=90–91}}
 
Pada tahun 685, Marwan menggulingkan gubernur Ibnu Zubair dari [[Mesir]] dan mengangkat ayah Umar sebagai gubernur Mesir yang baru.{{sfn|Kennedy|2004|pp=92–93}} Umar menghabiskan sebagian masa kecilnya di Mesir, khususnya di [[Helwan|Hulwan]], yang menjadi pusat pemerintahan ayahnya antara tahun 686 dan kematiannya pada tahun 705.{{sfn|Cobb|2000|p=821}} Kemudian, Umar menempuh pendidikannya di Madinah,{{sfn|Cobb|2000|p=821}} yang telah direbut kembali oleh Bani Umayyah di bawah pimpinan paman Umar, Khalifah [[Abdul Malik bin Marwan|Abdul Malik]] ({{reign|685|705}}) pada tahun 692.{{sfn|Kennedy|2004|p=98}} Setelah menghabiskan sebagian besar masa mudanya di Madinah, Umar mengembangkan hubungan dengan para ulama, orang-orang saleh, serta para perawi [[hadis]] di kota itu.{{sfn|Cobb|2000|p=821}} Setelah kematian ayah Umar, Abdul Malik memanggil Umar ke Damaskus untuk mengatur pernikahan Umar dengan putrinya, [[Fatimah binti Abdul Malik|Fatimah]].{{sfn|Cobb|2000|p=821}} Umar juga memiliki dua istri lainnya: yaitu sepupu dari pihak ibu, Ummu Syu'aib atau Ummu Utsman yang merupakan putri Syu'aib atau Sa'id bin Zabban dari suku [[Bani Kalb]], dan Lamis binti Ali dari [[Bani al-Harits (Yaman)|Bani al-Harits]]. Dari istri-istrinya ia diketahui memiliki tujuh anak, serta tujuh anak lainnya dari [[umm walad|selir]].{{sfn|Marsham|2022|p=41}}