Kota Binjai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k walikota, replaced: nama kepala daerah → nama_walikota, nama wakil kepala daerah → nama_wakil_walikota
Baris 14:
|lambang = logobinjai.jpg
|peta = Lokasi Sumatera Utara Kota Binjai.svg
|kepala daerah nama_walikota = [[WaliAmir Hamzah Kota(wali Binjaikota)|WaliAmir KotaHamzah]]
|nama wakil kepala daerahnama_wakil_walikota = [[Rizky Yunanda Sitepu]]
|nama kepala daerah = [[Amir Hamzah (wali kota)|Amir Hamzah]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Wali Kota Binjai|Wakil Wali Kota]]
|nama wakil kepala daerah = [[Rizky Yunanda Sitepu]]
|luas = 90,23
|luasref = <ref name="BINJAI"/>
Baris 43 ⟶ 41:
}}
 
'''Binjai''' ([[abjad Jawi]]: بنجاي) adalah salah satu [[kota]] di Provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Binjai terletak sekitar 22 &nbsp;km di sebelah barat [[ibu kota]] Provinsi [[Sumatera Utara]], yaitu Kota [[Kota Medan|Medan]]. Sebelum berstatus kota, Binjai adalah ibu kota Kabupaten [[Kabupaten Langkat|Langkat]] yang kemudian dipindahkan ke [[Stabat, Langkat|Stabat]]. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]] di sebelah timur dan selatan. Jumlah penduduk Kota Binjai sebanyak 279.302 jiwa pada tahun [[2021]], dengan kepadatan 3.095 jiwa/km², dan pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 305.977 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="BINJAI">{{cite web|url=https://binjaikota.bps.go.id/publication/2021/02/26/a2da3e5f93a10df3ca852c8b/kota-binjai-dalam-angka-2021.html|title=Kota Binjai Dalam Angka 2021|website=www.binjaikota.bps.go.id|accessdate=28 Oktober 2021|format=pdf|pages=9, 87, 198-199|archive-date=2021-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211028073044/https://binjaikota.bps.go.id/publication/2021/02/26/a2da3e5f93a10df3ca852c8b/kota-binjai-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref><ref name="DUKCAPIL"/>
 
Binjai merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan [[Medan]], Binjai dan [[Deli Serdang]]. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh [[Jalan Raya Lintas Sumatra]] yang menghubungkan antara Medan dan [[Banda Aceh]]. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari [[Aceh|provinsi Aceh]].<ref>{{Cite web |url=http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt543784e5421c4/node/lt511c7ca43835e/perpu-no-2-tahun-2014-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintahan-daerah |title=Hukum Online, diakses 19 Februari 2015 |access-date=2015-02-19 |archive-date=2015-01-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150123010744/http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt543784e5421c4/node/lt511c7ca43835e/perpu-no-2-tahun-2014-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2014-tentang-pemerintahan-daerah |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.rumahpemilu.org/in/read/105/Rancangan-Undang-undang-tentang-Pemerintahan-Daerah |title=Rumah Pemilu, diakses 19 Februari 2015 |access-date=2015-02-19 |archive-date=2015-02-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150219134424/http://www.rumahpemilu.org/in/read/105/Rancangan-Undang-undang-tentang-Pemerintahan-Daerah |dead-url=yes }}</ref>
Baris 51 ⟶ 49:
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kampong Bindjai met rechts huis een Chinees dobbelhuis. TMnr 60001806.jpg|jmpl|250px|ki|Pemandangan jalan di Binjai (1885-1895)]]
Pada masa silam kota Binjai disebut sebagai sebuah kota yang terletak di antara [[Sungai Mencirim]] di sebelah timur dan [[Sungai Bingai]] di sebelah barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu [[Kesultanan Deli]] dan [[Kerajaan Langkat]]. Berdasarkan penuturan para leluhur, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah dijumpai, kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan di bawah sebatang pohon [[Binjai|Binjai]] (''Mangifera caesia'') yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara ke [[Sungai Wampu]], sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.<ref name=pemko>{{Cite web |url=http://www.binjaikota.go.id/profil-12.html |title=Situs resmi pemerintah Kota Binjai - Sejarah singkat Kota Binjai |access-date=2017-08-21 |archive-date=2017-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170821084753/http://www.binjaikota.go.id/profil-12.html |dead-url=no }}</ref>
 
Di sekitar pohon Binjai yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari [[Stabat]], [[Tanjung Pura]] dan juga dari [[Selat Malaka]]. Kemudian nama pohon Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. [[Binjai|Binjai]] adalah sejenis pohon yang buahnya dapat dimakan. Pohon tersebut juga dikenal dengan nama [[Mangifera|embacang]]. Kata Binjai berasal dari [[bahasa Melayu]].
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee te Bindjai TMnr 60046943.jpg|jmpl|250px|Masjid di Binjai (1890-1894)]]