Kerajaaan'''Akkarungeng Soppeng''' adalah suatu [[Akkarungeng]] ({{lit|kerajaan}}) yang bermula dengan kedatangan To Manurung ri Sekkanyili yaitu La Temmamala dan We Tenripuppu Manurungnge ri GoariE kemudian membentuk kedatuan Soppeng Riaja dan kedatuan Soppeng ri Lau, lalu para pemangku adat sepakat menikahkan mereka, untuk menyatukan dua kerajaan mereka yang berbeda. Sebelumnya, Soppeng dipimpin oleh 60 matoa atau pemuka masyarakat yang berdiri sendiri dan aturannya hanya berlaku untuk kelompoknya sendiri. Antara satu matoa dan matoa lainya tidak tersinergi sehingga terjadi ketidakseimbangan kehidupan sosial masyarakat karena yang kuat menguasai yang lemah atau istilah populernya dalam bahasa bugis, ''sianre bale taue''.