Darwinisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kekeliruan terminologi: membetulkan pemakaian huruf besar dan huruf kecil
Kim Nansa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Baris 16:
 
== Tinjauan filsafat ==
Teori evolusi identik dengan Darwin, walapun sebenarnya gagasan evolusi pertama kali bukan diperkenalkan oleh Darwin, tetapi kita dapat menelusurinya hingga zaman [[Yunani Kuno|Yunani kuno]]. Thales (636 -546 SM) dan [[Anaximandros|Anaximander]] (611 - 547 SM) biasa memperbincangkan asal usul biota laut dan evolusi kehidupan. Phytagoras (570 - 496 SM), Xantus (kira-kira 500 SM) dan Empedocles (490 -430 SM) juga membicarakan isu yang sama dalam tulisan-tulisan mereka. Plato (427-347 SM) percaya bahwa benda-benda yang diamati hanyalah tiruan ''(copy)'' dari dunia ide di keabadian yang tidak dapat dilihat. Agar mengerti dunia seseorang harus berkontemplasi prinsip-prinsip umum di sebalik hal yang diamati. Plato berpendapat bahwa dengan adanya evolusi, akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan beradaptasi sempurna terhadap lingkungannya. Berbeda dengan [[Aristoteles]] (384-322 SM) murid dari [[Plato]], yang berargumen bahwa pengetahuan tentang dunia datang melalui pengalaman yang diinterpretasi nalar ''(reason).''<ref name=":1">{{Cite journal|last=Taufik|first=Leo Muhammad|date=2019-09-20|title=TEORI EVOLUSI DARWIN: DULU, KINI, DAN NANTI|url=https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/view/22150|journal=Jurnal Filsafat Indonesia|language=en|volume=2|issue=3|pages=98–102|doi=10.23887/jfi.v2i3.22150|issn=2620-7982}}</ref>
 
[[Aristoteles]] menganut teori skala alami ''(scalae naturae)'' dimana skala alami membahas bahwa adanya klasifikasi bentuk kehidupan berdasarkan tingkat kompleksitas. Aristoteles meyakini bahwa spesies sudah berada dalam bentuk permanen,sempurna, dan tidak berkembang lagi.Evolusi merupakan proses perubahan spesies dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan agar mampu beradaptasi terhadap lingkungannya dan meneruskan perubahan tersebut kepada generasi berikutnya. Evolusi menjadi konsep pemersatu dalam biologi karena evolusi menjelaskan banyak aspek dalam biologi terutama bagaimana organisme yang hidup saat ini merupakan evolusi dari satu nenek moyang (ancestor) dan diversitas kehidupan yang besar di bumi ini.<ref name=":1" />
 
Pernyataan tersebut tidak terlepas dari teori yang melekat bersamanya. Beberapa ahli biologi seperti [[Charles Darwin]], Alfred Russel Wallace mencoba menerangkan mengenai keberagaman makhluk hidup melalui pemikiran-pemikirannya. Charles Darwin melalui bukunya ''“On The Origin of Species: by Means of Natural Selection”'' melalui beragam fakta-fakta empiris. Buku tersebut menyajikan kasus-kasus yang meyakinkan tentang evolusi dan telah dapat menghubungkan apa yang sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta membingungkan dan tidak saling berkaitan menjadi suatu pandangan kohesif mengenai kehidupan. Kaum realis memiliki ketertarikan kuat terhadap teori ini karena realisme berpendapat bahwa alat indera merupakan pokok utama dalam mencari sebuah kebenaran. Berdasarkan hal tersebut kaum realis yakin akan [[bukti empiris]] mengenai teori evolusi Darwin.<ref name=":1" />
 
Teori evolusi Darwin telah menjadi dasar bagi teori evolusi modern, termasuk dalam bidang rekayasa genetika. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan manipulasi genetika. Melalui rekayasa genetika, manusia dapat berperan dalam mempercepat proses evolusi. Organisme dengan Bahan Genetik Modifikasi (GMO) merupakan hasil dari penggunaan teknologi yang terkait dengan proses perubahan genetik yang mengarah pada evolusi suatu makhluk hidup. Sebelum adanya rekayasa genetika, manusia telah melakukan "rekayasa genetik" melalui praktik perkawinan silang. Manusia melakukan perkawinan silang untuk menghasilkan organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sebagai contoh, perkawinan silang antara serigala menghasilkan ras anjing. Jelaslah bahwa para teknolog telah berhasil memanfaatkan konsep teori evolusi untuk merekayasa materi genetika makhluk hidup sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia.<ref name=":1" />