Paus Sisinius: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan |
|||
Baris 29:
Pada abad-abad sebelum Sisinius menjabat, urusan pemilihan paus tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak di luar lingkungan kerohanian. Pihak pemerintah [[Kekaisaran Romawi Timur]] mengajukan calon-calonnya dari kalangan ningrat Romawi, sementara pihak pemerintah [[Kerajaan Ostrogoth|Kerajaan Bangsa Ostrogoth]] di Italia mengajukan calon-calonnya dari kalangan ningrat daerah. Seperti yang dijelaskan sejarawan [[Jeffrey Richards (sejarawan)|Jeffrey Richards]], "alasan-alasannya bersifat politis maupun sosial". Kepala pemerintahan kedua negara tersebut mengandalkan dukungan dari orang-orang yang mereka naikkan ke atas takhta kepausan.{{sfn|Richards|1979|p=243}} Pada abad ke-7, terjadi pergeseran geografis sehubungan dengan asal usul paus. Hanya ada delapan orang Romawi di antara dua puluh tujuh paus yang terpilih dalam rentang waktu antara tahun 604 sampai 752,{{efn|Kebanyakan dari Yunani, Suriah, atau Palestina.{{sfn|Richards|1979|p=244}}}} tidak sebanding jumlahnya dengan sebelas orang Romawi di antara tujuh belas paus yang terpilih dalam rentang waktu antara tahun 483 sampai 604.{{sfn|Richards|1979|p=244}} Perubahan ini berpangkal dari [[Perang Goth (535–554)|ikhtiar Romawi Timur untuk menegakkan kembali kedaulatannya]] di Semenanjung Italia pada masa pemerintahan Kaisar [[Yustinianus I]] (tahun 527-565). Ikhtiar tersebut lambat laun mematikan kiprah [[senat Romawi|senatus]] selaku lembaga negara, lantaran keluarga-keluarga senator tumpas dihukum mati atau hengkang ke Timur.{{sfn|Richards|1979|pp=246–248}} Saat Roma dikuasai Kerajaan Bangsa Ostrogoth dari akhir abad ke-5 sampai pertengahan abad ke-6, andil senatus sangat besar dalam urusan pemilihan paus baru, tetapi kendali atas takhta kepausan akhirnya lepas dari genggaman mereka sesudah Kekaisaran Romawi Timur berhasil merebut kembali Semenanjung Italia. Urusan pemilihan paus dibiarkan beralih ke pundak kaum [[rohaniwan]] Roma, warga kota Roma, dan garnisun militer kekaisaran di kota itu.{{sfn|Richards|1979|p=248}} Menurut sejarawan Jeffrey Richards, sebelum [[Kekaisaran Romawi Barat]] tumbang pada tahun 476 dan sesudah [[Kekaisaran Romawi Suci]] berkuasa di Italia pada tahun 752, "pamor, kuasa, dan pengaruh" paus tumbuh dengan suburnya di bawah lindungan daulat kekaisaran. Ia juga mencermati adanya peningkatan kekuasaan paus pada abad ke-6 dan ke-7.{{sfn|Richards|1979|pp=1–2}}
Pendahulu Sisinius, [[Paus Yohanes VII|Yohanes VII]] (menjabat tahun 705-707), mengawali masa jabatannya pada tahun yang sama dengan kembalinya Kaisar [[Yustinianus II]] (memerintah tahun 685-695 dan 705-711) ke atas takhta kekaisaran.{{sfn|Richards|1979|p=211}} Tidak lama sesudah kembali bertakhta, kaisar mengirimi Yohanes banyak surat maklumat [[hukum kanon]] keluaran [[Konsili Quinisextum]] tahun 692, yang dapat ia setujui atau ia tolak. Lantaran
==Kehidupan dan kepausan==
|