Bolkiah dari Brunei: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 40:
[[Berkas:Tombstone of Sultan Bolkiah, June 2015.jpg|thumb|upright|Makam Bolkiah]]
Setelah kematiannya, ia digantikan oleh putranya, [[Abdul Kahar]].<ref name="Sidhu" /> Ia dimakamkan di [[Kota Batu]] bersama istrinya, Putri Leila Mechanai.
== Kehidupan pribadi ==
Sultan Bolkiah melanjutkan perjalanan ke Selangor, di mana di tengah kesibukan perayaan, ia menikahi putri Laila Menchanai, seorang [[Kesultanan Sulu|putri dari Sulu]].<ref>{{Cite book |last=Kimball |first=Linda Amy |url=https://books.google.com/books?id=BqcuAQAAIAAJ&q=Leila+Mechanai |title=Borneo Medicine: The Healing Art of Indigenous Brunei Malay Medicine |date=1979 |publisher=Anthropology Department, Loyola University of Chicago |isbn=978-0-8357-0495-3 |pages=43 |language=en}}</ref> Salah satu tradisi menyatakan bahwa Bolkiah menikah dengan seorang putri [[orang Jawa|Jawa]].{{sfn|Hughes-Hallett|1940|p=27}} Konon pengikutnya juga menikah dengan orang Brunei yang menjadi nenek moyang suku [[Kedayan]].{{sfn|Hughes-Hallett|1940|p=27}}
== Referensi ==
|