Khalid Basalamah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh 182.1.96.213 (bicara) ke revisi terakhir oleh Nyilvoskt Tag: Pengembalian |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 34:
|father = Zeed Abdullah Basalamah
}}
Prof. Dr. '''Khalid Zeed Abdullah Basalamah''', Lc., M.A. ({{lahirmati|[[Ujung Pandang]]|1|5|1975}}) adalah seorang [[
==
=== Biografi ===▼
Khalid Zeed Abdullah Basalamah adalah putra dari ustaz Zeed Abdullah Basalamah.<ref>https://makassar.tribunnews.com/2020/08/08/ayahanda-ustadz-khalid-basalamah-meninggal-dunia-di-rs-wahidin-dimakamkan-sesuai-protokol-covid-19</ref> Ibu kandungnya meninggal dunia pada 1979 saat Khalid berusia 4 tahun.<ref>https://hijrahdulu.com/ustadz-khalid-basalamah/</ref> Ayahnya menikah lagi. Ibu tiri Khalid, dokter Kasmawati Tahir Z. Basalamah pernah menjabat sebagai Anggota [[DPR-RI]] pengganti antar waktu periode 2004–2009 dari [[Partai Bintang Reformasi]].<ref>https://pks.id/content/cinta-sejak-lama-kasmawati-basalamah-tambatkan-hati-ke-pks</ref>
Pada tahun 1999, Khalid Basalamah mulai mengisi khotbah Jumat di tempatnya mengajar dan menempuh pendidikan untuk gelar master di [[Universitas Muslim Indonesia]] (UMI). Ia kemudian lebih banyak memenuhi tawaran menjadi khatib dan mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai dosen. Setelah itu, ia juga mulai membuka kelas hadis secara gratis.<ref>{{Cite web|last=Widiyani|first=Rosmha|title=Cerita Ustaz Khalid Basalamah jadi Dai: "Awalnya Tak Kepikiran"|url=https://news.detik.com/berita/d-5593595/cerita-ustaz-khalid-basalamah-jadi-dai-awalnya-tak-kepikiran|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2021-11-27}}</ref><ref name=":1" />
Menurut Mohammad Muhtador dari [[IAIN Kudus]], Khalid Basalamah menggabungkan pengetahuan akademisi berdasarkan kitab-kitab ulama terdahulu seperti ''[[Bulughul Maram]]'' karya [[Ibnu Hajar al-'Asqalani]] atau ''Minhajul Muslim'' karya Abu Bakar al
Pada Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika ke-3 pada tahun 2017, Khalid mendapatkan penghargaan "ulama dan dai kehormatan" dari Multaqo Adduat dan Ulama Asia Tenggara.<ref>{{Cite web|date=2017-07-21|title=Lima Alumni UMI Dapat Penghargaan Multako Adduat Ulama Asia Tenggara|url=https://umi.ac.id/lima-alumni-umi-dapat-penghargaan-multako-adduat-ulama-asia-tenggara.html|website=Universitas Muslim Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-11-27|archive-date=2021-11-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20211127175841/https://umi.ac.id/lima-alumni-umi-dapat-penghargaan-multako-adduat-ulama-asia-tenggara.html|dead-url=yes}}</ref>
|