Ophelia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26:
Pada penampilan Ophelia selanjutnya, ia memberitahu Polonius bahwa Hamlet menyerbu ke kamarnya dengan pakaian yang ganjil dan raut wajah yang "ganas". Ia hanya menatap, mengangguk tiga kali tanpa berbicara kepadanya. Dari apa yang dikatakan Ophelia, Polonius menyimpulkan bahwa ia telah melakukan kesalahan karena melarang Ophelia menemui Hamlet, dan Hamlet pasti sedang mabuk asmara dengannya. Polonius segera menemui Claudius, raja baru Denmark yang juga pamannya Hamlet serta ayah tirinya, dan menceritakan situasinya. Lalu Polonius menyarankan Claudius agar mereka sembunyi dibalik tapestri untuk menguping Hamlet berbicara kepada Ophelia, dimana Hamlet pikir pembicaraan tersebut rahasia. Karena sekarang Polonius yakin bahwa Hamlet mencintai Ophelia dengan sepenuh hati, ia pikir Hamlet akan menyatakan cintanya kepada Ophelia. Claudius setuju untuk melakukan rencana menguping tersebut nanti.
Rencana tersebut mengarah ke adegan yang secara umum disebut "Adegan Biara", karena adanya penggunaan istilah [[Biara (tempat tinggal)|biara]] yang merujuk pada sebuah [[konven]], namun pada masa itu juga istilah yang populer untuk sebuah [[Bordil|rumah bordil]]. Polonius menyuruh Ophelia berdiri di lobi kastil sementara ia dan Claudius bersembunyi. Hamlet mendekati Ophelia dan berkata kepadanya untuk pergi ke rumah bordil. Hamlet bertanya dimanakah ayahnya Ophelia, Ophelia berbohong dan berkata ayahnya berada di rumah. Hamlet sadar ia sedang dimata-matai, dan pergi setelah berkata bahwa mereka tidak akan menikah. Ophelia ditinggalkan sendirian dengan limbung dan patah hati, yakin bahwa Hamlet sudah tidak waras. Setelah Hamlet bergegas pergi, Ophelia [[Senandika|bersenandika]].
== Pemeranan ==
|