Daftar Ketua Umum Partai Komunis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
==Hubungan PKI Legal dan PKI Ilegal==
 
Setelah [[Pamoedji]]Pamudji dieksekusi pada tahun 1944, tokoh-tokoh PKI memilih untuk kembali bergerak dibawah tanah dan memilih untuk tidak naik ke permukaan dihari hari awal setelah proklamasi. Dimasa ini terdapat pemimpin yang cukup menonjol sebagai representasi dari pimpinan pergerakan PKI, yaitu [[Widarta]] dan [[Wikana]]. Namun kepemimpinan mereka juga memiliki banyak kendala, mulai dari komunikasi yang susah hingga masih tersebarnya tokoh-tokoh komunis di banyak tempat. Kepemimpinan PKI dibawah Widarta akhirnya hancur akibat kegagalan Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah di Karesidenan Pekalongan setelah [[Tentara Keamanan Rakyat|TKR]] menyerbu dan merebut kembali karesidenan tersebut.
 
Kepemimpinan diatas tanah baru muncul pada 21 Oktober 1945 dibawah [[Mohammad Djoesoef]]. Namun kepemimpinannya dianggap bukan merupakan suksesor yang sah dari PKI-Ilegal. Maka dari itu [[Sardjono]] sebagai tokoh PKI 1926 menyingkirkan Djoesoef setelah pemberontakan di Cirebon. Tokoh PKI Ilegal sebagian bergabung dengan PKI Legal-nya Sardjono. Namun sebagian dianggap bertentangan dengan haluan partai legal, seperti Widarta. Ia "diadili" oleh kelompok PKI Legal akibat dianggap memecah belah partai dan berkerjasama dengan golongan [[Murba]], lawan politik PKI saat itu. Widarta sebagai sisa pimpinan terakhir PKI Ilegal akhirnya ditangkap oleh kelompok PKI Legal di Yogya dan dieksekusi pada akhir tahun 1947.