Muchtar Lutfi (akademisi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
}}
 
'''Prof. Dr. Muchtar Lutfi''' adalah seorang akademisi dan tokoh pendidikan yang berasal dari [[Kabupaten Kuantan Singingi]], [[Riau]]. Sosok yang akrab dipanggil "Mutar" oleh teman-teman semasamasa kecilnya ini adalah pejabat rektor pertama di [[Universitas Riau]] dengan masa kepemimpinan selama dua periode mulai tahun 1980-1984 dan 1985-1989. Sosoknya kemudian diabadikan olehOleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, nama Prof. Dr. Muchtar Lutfi diabadikan sebagai nama Perpustakaan Daerah sesuai dengan Keputusan Bupati Kuantan Singingi No. Kpts 109/V/2021 tertanggal 11 Mei 2021. Muchtar Lutfhi mencapai puncak karir akademiknya dengan meraih gelar Guru Besar atau Profesor pada tahun 1986.<ref>Desriandi Candra, Hary B. Koriun., ed, “Pustaka Muchtar Lutfi, Sumber Ilmu Masyarakat Kuansing” dalam https://riaupos.jawapos.com/pendidikan/13/06/2021/252086/pustaka-muchtar-lutfi-sumber-ilmu-masyarakat-kuansing.html, diakses pada Senin, tgl. 2 Oktober 2023.</ref>
 
== Kehidupan ==
Prof. Dr. Muchtar Lutfi lahir di Desa [[Pengalian, Kuantan Hilir Seberang, Kuantan Singingi|Pengalian]], Kecamatan [[Kuantan Hilir Seberang, Kuantan Singingi|Kuantan Hilir Seberang]] tanggal 16 Juli 1936 dari seorang ibu yang bernama Hj. Lingai dan ayah bernama Muhammad Nur. Ia adalah anak kedua dari delapan bersaudara, yakniyang terdiri dari Muhammad Thaib, Rasidah, Ali Imran, Yahamin dan seorang anak yang belum sempat diberi nama. Sedangkan dua saudaranya yang lain adalah Muhammad Zakat anak kedua dan Dra. Hj. Nurisah sebagai anak ketiga. Ayahnya sendiri wafatmeninggal dipada tahun 1945, sedangkan ibunya menyusul di tahun 1994 setelah sempat dirawat beberapa lama di Rumah Sakit Dr. H. Tabrani Rab, Pekanbaru.
 
== Pendidikan & Karir ==
Prof. Dr. Muchtar Lutfi menempuh pendidikan dasar di SR (Sekolah Rakyat) [[Baserah]] dan lulus pada tahun 1950. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SGB (Sekolah Guru B) di Kota [[Bengkalis (kota)|Bengkalis]] dan lulus tahun 1953. Sedangkan pada tahun 1956, Muchtaria Lutfidapat menyelesaikan SGA (Sekolah Guru A) di [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]] sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan tinggi jenjang S-1 di FKIP [[Universitas Indonesia]] dan berhasil tuntas di tahun 1964. Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 1979 iaMuchtar Lutfi pun telah menyelesaikan studi Administrasi Pendidikan [[IKIP Bandung]] untuk jenjang doktoral atau S-3.<ref>''Prof. Dr. Muchtar Lutfi (1936-1993): Putra Kuantan Singingi, Rektor Pertama di Unri'', https://amanahnews.com/read/detail/68124/prof-dr--muchtar-lutfi--19361993-putra--kuantan-singingi--rektor-pertama-di-unri, diakses pada 23 Januari 2024.</ref>
 
Karirnya sebagai pendidik dimulai sebagai guru di SGB [[Teluk Kuantan]] sebelum akhirnya mengabdi di Universitas Riau hingga akhirnya menjabat sebagai rektor pada tahun 1980. Muchtar Lutfi ditetapkan sebagai rektor pertama di kampus tersebut karena pada periode-periode sebelumnya, Universitas Riau menggunakan sistem Presidium yang kemudian beralih ke sistem Rektor berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 148/M/1980.
 
Pencapaian ini kemudian semakin istimewa karenkarena Muchtar Lutfi adalah orang pertama dari Kabupaten Kuantan Singingi (dulunya tergabung sebagai [[Kabupaten Indragiri Hulu]]) yang menduduki jabatan tersebut. Putra daerah Kuantan Singingi yang kemudian juga menyusul pencapaian tersebutitu adalah Prof. Dr. Drs. H. Mohammad Diah, M.Ed (1993-1997) yang berasal dari Desa [[Teluk Pauh, Pangean, Kuantan Singingi|Teluk Pauh]], Kecamatan [[Pangean, Kuantan Singingi|Pangean]] dan Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA (2014-2018 dan 2018-2022) dari [[Simandolak, Benai, Kuantan Singingi|Simandolak]], Kecamatan [[Benai, Kuantan Singingi|Benai]].<ref>Sejarah UNRI, https://unri.ac.id/en/sejarah-2/, diakses pada Senin, tgl. 2 Oktober 2023.</ref>
 
Prof. Dr. Muchtar Lutfi adalah sosok yang berperan penting dalam proses pemindahan kampus Universitas Riau dari Gobah ke daerah Panam, Pekanbaru. Kampus yang mulai difungsikan pada tahun 1983 ini kemudian menjadi kampus utama dengan nama Kampus Bina Widya seluas 345,617 hektar.<ref>''Rencana Strategis Bisnis Universitas Riau 2020-2024'', turunan dari Peraturan Rektor Universitas Riau Nomor 16 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Bisnis Universitas Riau Tahun 2020-2024, hlm. 6.</ref>
 
== Sumbangsih ==
Baris 39:
 
* Penulis sekaligu''s'' editor buku ''Sejarah Riau'' yang disusun bersama penulis lain seperti [[Suwardi M. S.|Suwardi M.S.]] dan Anwar Syair. Buku ini diterbitkan oleh Universitas Riau Press di [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]] pada tahun 1977 dengan ketebalan mencapai 931 halaman isi.
* Pimpinan Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Melayu (Melayulogi) sebagai bagian dari Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara dimulai pada tahun 1985/1986. Kegiatan pada proyek ini meliputi terjemahan, tranliterasi dan perekaman tradisi lisan Melayu. Salah satu hasil dari proyek penelitian ini ialah manuskrip yang berjudul ''Dukun Melayu Rantau Kuantan Riau'' yang disusun oleh [[UU Hamidy|UU. Hamidy, MA]] sebagai peneliti. Manuskrip ini diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Pekanbaru pada tahun 1986.
* Perintis [[Universitas Lancang Kuning]] (UNILAK) pada tahun 1982 di Pekanbaru.
* Rektor Universitas Riau (UNRI) dalam masa dua periode, yakni 1980-1984 dan 1985-1989.
Baris 46:
Prof. Dr. Muchtar Lutfi meninggal di [[Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo|Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada tanggal 19 Maret 1993 dan dikebumikan di Pekanbaru, Riau. Setelah ia wafat, nama dan kebesaran dirinya lantas diabadikan dalam berbagai bentuk seperti nama jalan di komplek Universitas Riau, Kecamatan [[Tampan, Payung Sekaki, Pekanbaru|Tampan]], Pekanbaru.<ref>Kontribusi Informasi dari M. Nasir, Tuan Guru di Kenegerian Kotorajo dan teman masa kecil Prof. Dr. Muchtar Lutfi bersama Drs. H. Burhan Yunus dan Burhamsah.</ref>
 
Selain itu nama Muchtar Lutfinamanya juga diabadikan pada objek-objek lain seperti Kawasan Bumi Perkemahan Muchtar Lutfi Kampus Bina Widya Panam UNRI, Kawasan Hutan Serbaguna Muchtar Lutfi di Komplek Kampus Bina Widya UNRI, dan Perpustakaan Daerah Muchtar Lutfi di Kabupaten Kuantan Singingi.<ref>Diresmikan oleh Bapak Aras Mulyadi selaku Rektor Universitas Riau bersama Bapak Mintarjo, Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Indragiri-Rokan pada hari Senin, 27 November tahun 2017 silam.</ref>
 
== Referensi ==