Mohammad Tidjani Djauhari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 19:
KH. '''Moh. Tidjani Djauhari''' MA lahir di Sumenep, Madura pada 24 Dzulqa’dah 1365 H/23 Oktober 1945 M.<ref>{{Cite web|last=Miranti|first=Edithya|date=2020-10-31|title=Kiprah dan Perjuangan KH Mohammad Tidjani Djauhari MA untuk Muslimin Dunia|url=https://gontornews.com/dedikasi-tinggi-kh-moh-tidjani-djauhari-ma-untuk-muslimin-dunia/|website=gontornews.com|language=en-US|access-date=2024-01-19}}</ref><ref>{{Cite web|last=admin|date=2008-11-30|title=KH. Moh. Tidjani Djauhari, M.A.|url=https://al-amien.ac.id/kh-moh-tidjani-djauhari-ma/|website=Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan|language=en-US|access-date=2024-01-19}}</ref> beliau Putra KH. Achmad Djauhari Chotib.<ref>{{Cite web|last=Sofanudin|first=Aji|date=2021-09-17|title=Mengenal Lebih Dekat Sekolah Perjumpaan|url=http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/365ek|website=dx.doi.org|access-date=2024-01-19}}</ref>. Buyut Kiai Tidjani bernama Kiai Idris Patapan yang hidup pada awal abad ke-19 di Desa Guluk-Guluk. Ibu beliau bernaman Ny Hj Maryam.<ref>{{Cite web|date=2021-12-28|title=Mengenal Lebih Dekat Sosok Kiai Tidjani Djauhari|url=https://pcnusumenep.or.id/resensi/mengenal-lebih-dekat-sosok-kiai-tidjani-djauhari/|website=NU Online Sumenep|language=id|access-date=2024-01-19}}</ref>
Beliau ialah Alumni [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] [[Ponorogo]] (1964), <ref>{{Cite web|last=Miranti|first=Edithya|date=2020-10-31|title=Kiprah dan Perjuangan KH Mohammad Tidjani Djauhari MA untuk Muslimin Dunia|url=https://gontornews.com/dedikasi-tinggi-kh-moh-tidjani-djauhari-ma-untuk-muslimin-dunia/|website=gontornews.com|language=en-US|access-date=2024-01-19}}</ref> dan menamatkan pendidikan S1 di [[Universitas Islam Madinah]] Fakultas Syari’ah wa Dirasat al-Islamiyah pada 1969, dan lulus pendidikan S2 dengan yudisium Cumlaude di [[Universitas Raja Abdul Aziz]] [[Makkah]] pada 1973 dengan tesis: “Tahqîq Kitâb Fadhâ`il al-Qur`ân wa Ma’âlimuhu wa Âdâbuhu li al-Imâm Abû ‘Ubaid al-Qâsim Ibnu as-Sallâm al-Harawi al-Baghdâdî”. Hingga akhir hayatnya, dia masih terdaftar sebagai kandidat Doktor bidang Ilmu Tafsir di Universitas Al-Azhar Mesir.
Selama masa hidupnya, telah dipercaya dan berjasa memegang beberapa jabatan penting nasional maupun internasional,<ref>{{Cite web|last=iqra|title=KH. Mohammad Tidjani Djauhari Dinobatkan sebagai Tokoh Berjasa untuk Madura|url=https://iqra.idia.ac.id/2019/12/21/madura-awards-nobatkan-kh-mohammad-tidjani-djauhari-sebagai-tokoh-berjasa-untuk-madura/|language=id|access-date=2024-01-19}}</ref> di Rabithah ‘Alam al-Islami ([[Liga Dunia Islam]]) dari kurun 1974-1988. Jabatan yang sempat dipercayakan antara lain: Anggota Bidang Riset (1974-1977), Sekretaris Departemen Konferensi dan Dewan Konstitusi (1977-1979), Direktur Bidang Penelitian Kristenisasi dan Aliran-aliran Modern yang Menyimpang (1979-1981), serta Direktur Bagian Keagamaan dan Aliran-aliran Menyimpang (1983-1988).
Baris 28:
Sebagai pribadi yang aktif, giat dalam bidang dakwah dan peduli dengan maslahat kaum muslimin, secara aktif dia telah dipercaya untuk mengikuti 37 forum ilmiah internasional dan nasional, serta telah menyusun sekitar 51 karya ilmiah yang dipresentasikan di berbagai forum seminar.
[[File:Kh Tidjani di Pondok Gontor.jpg|thumb|Saat nyantri di Gontor bersama: (kiri). KH. [[Mahrus Amin]],(tengah). KH. Ahmad [[Hasyim Muzadi]], (kanan). KH Tidjani Djauhari]]
[[File:Rabithah KH tidjani.jpg|thumb|Acara rabitha KH Tidjani New York]]
Baris 55:
# Konferensi Internasional tentang “Metodologi Tafsir Al-Qur`an dan Syarah Hadits” di Universitas Antar Bangsa Malaysia tahun 2006.
Adapun karya tulis beliau yaitu: ''Mashâdir Kitâb al-Mashâhif li Abî Dâud'' (1972); Tesis Magister: ''Tahqîq Kitâb Fadhâ`il al-Qur`ân wa Ma’âlimuhu wa Âdâbuhu li al-Imâm Abû ‘Ubaid al-Qâsim Ibnu as-Sallâm al-Harawi al-Baghdâdî'' (1974);
Baris 100:
51. (2007) Makna Hijrah dalam Konteks Kekinian
Dia wafat pada hari Kamis, 15 Ramadhan 1428 H/27 September 2007 M, meninggalkan seorang istri, Dra. Ny. Hj. Anisah Fathimah Zarkasyi, 3 orang putra dan 5 orang putri, serta 2 orang cucu.
<references />
* {{id}} https://www.republika.id/posts/40874/alumnus-gontor-jembatan-perdamaian-di-mancanegara
* {{id}} https://al-amien.ac.id/kh-moh-tidjani-djauhari-ma/
|